PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Gedung KPU Riau, Jalan Gajah Mada, Senin (20/5) siang.
Mengenakan jaket almamater berwarna biru, para mahasiswa melaksanakan aksi penyampaian petisi yang ditujukan terhadap KPU Riau. Namun aksi itu tidak berjalan mulus. Karena sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga di depan gerbang KPU Riau.
Awalnya, mahasiswa meminta kepada pihak KPU agar diizinkan masuk ke dalam gedung untuk audiensi. Pihak keamanan, dalam hal ini aparat kepolisian setelah berdiskusi dengan pihak KPU Riau mengizinkan untuk masuk. Dengan catatan, hanya sebagian perwakilan saja. Tidak seluruh peserta aksi. Namun hal itu tidak disepakati mahasiswa. Karena mereka ingin seluruh peserta yang hadir bisa masuk.
Di situlah sempat terjadi aksi saling dorong antara pihak kepolisian dengan mahasiswa. Puncaknya, beberapa oknum kepolisian sempat mendorong peserta aksi bahkan melayangkan tendangan.
Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama. Karena sebagian polisi lainnya, berusaha melerai kericuhan yang terjadi antara polisi dengan mahasiswa. Sedangkan dari mahasiswa, ada yang mengalami luka ringan akibat tendangan oknum polisi.
Koordinator Aksi Guntur Yurfandi Nasution kepada Riau Pos mengaku sangat kecewa dengan tindakan represif oknum aparat kepolisian. Menurut dia, hal itu tidak sepantasnya dilakukan. Ia menceritakan, kehadiran dirinya bersama rekan mahasiswa lainnya tidak lain hanya untuk menyampaikan petisi menanggapi selesainya pelaksanaan pemilu serentak beberapa waktu lalu.(nda)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sejumlah mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Gedung KPU Riau, Jalan Gajah Mada, Senin (20/5) siang.
Mengenakan jaket almamater berwarna biru, para mahasiswa melaksanakan aksi penyampaian petisi yang ditujukan terhadap KPU Riau. Namun aksi itu tidak berjalan mulus. Karena sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga di depan gerbang KPU Riau.
- Advertisement -
Awalnya, mahasiswa meminta kepada pihak KPU agar diizinkan masuk ke dalam gedung untuk audiensi. Pihak keamanan, dalam hal ini aparat kepolisian setelah berdiskusi dengan pihak KPU Riau mengizinkan untuk masuk. Dengan catatan, hanya sebagian perwakilan saja. Tidak seluruh peserta aksi. Namun hal itu tidak disepakati mahasiswa. Karena mereka ingin seluruh peserta yang hadir bisa masuk.
Di situlah sempat terjadi aksi saling dorong antara pihak kepolisian dengan mahasiswa. Puncaknya, beberapa oknum kepolisian sempat mendorong peserta aksi bahkan melayangkan tendangan.
- Advertisement -
Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama. Karena sebagian polisi lainnya, berusaha melerai kericuhan yang terjadi antara polisi dengan mahasiswa. Sedangkan dari mahasiswa, ada yang mengalami luka ringan akibat tendangan oknum polisi.
Koordinator Aksi Guntur Yurfandi Nasution kepada Riau Pos mengaku sangat kecewa dengan tindakan represif oknum aparat kepolisian. Menurut dia, hal itu tidak sepantasnya dilakukan. Ia menceritakan, kehadiran dirinya bersama rekan mahasiswa lainnya tidak lain hanya untuk menyampaikan petisi menanggapi selesainya pelaksanaan pemilu serentak beberapa waktu lalu.(nda)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Eko Faizin