Selasa, 17 September 2024

Pertemuan IIFP Hasilkan Empat Rekomendasi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyelenggaraan pertemuan International Islamic Forum of Parliamentarins (IIFP) ke-4 yang dihelat sejak 13 Februari, resmi berakhir pada Sabtu, (15/2). Fraksi PKS DPR RI selaku tuan rumah mengucapkan selamat dan berharap hasil-hasil yang dicapai dapat banyak bermanfaat dalam memperkuat kerja sama antaparlemen dan dunia internasional.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang juga Wakil Ketua IIFP dalam penutupan acara menerima ucapan terima kasih dan apresiasi dari Ketua IIFP Dr Abdul Majid Menasrah (Aljazair).

"Terima kasih kepada Fraksi PKS atas kepanitian acara yang dinilai berhasil optimal dan kepada Indonesia atas keramahannya dalam menyambut delegasi IIFP dari negara-negara peserta. Semua fasilitasi dan keramahan itu membuat IIFP merasa berada di rumah sendiri. Terima kasih," ungkap Abdul Majid dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Dalam pidatonya, Jazuli Juwaini menjelaskan, IIFP dicetuskan di Indonesia pada 2007 yang saat deklarasi dihadiri delegasi anggota parlemen dari 28 negara dan diresmikan langsung oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, sejarah IIFP itu sangat istimewa bagi Indonesia.

- Advertisement -
Baca Juga:  Koalisi Gerindra-PKB Usung Prabowo Capres dan Cak Imin Cawapres

"Semangatnya saat itu adalah anggota parlemen muslim di seluruh dunia dapat berbagi pandangan dan pengalaman serta bekerja sama erat dalam menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat dunia melalui peran-peran kolektif parlemen," terang Jazuli.

Oleh karena itu, Fraksi PKS selaku panitia dan tuan rumah punya tanggung jawab untuk kembali merevitalisasi peran IIFP sebagai forum yang berkontribusi bagi kemaslahatan dunia.

- Advertisement -

"Selama tiga hari penuh anggota parlemen muslim yang hadir bertukar pikiran tentang isu-isu hak asasi manusia dan kemanusiaan universal. Di samping itu kita juga membahas isu-isu demokratisasi, reformasi, pelayanan publik, hingga lingkungan hidup," ujar Jazuli.

Diketahui, sejumlah kesepahaman yang dihasilkan dari pertemuan IIFP ke-4. Kesepahaman itu adalah, pertama, IIFP akan terus memperluas keanggotaannya dengan aktif berkomunikasi dan berkirim surat resmi kepada anggota parlemen muslim, khususnya di negara-negara yang bukan mayoritas muslim seperti Eropa dan Amerika. Hal ini dimaksudkan agar perspektif dan kontribusi IIFP semakin luas dan dirasakan dunia.

Baca Juga:  Istana Tolak Bansos Dikaitkan dengan Kampanye Pemilu

Kedua, anggota IIFP berkomitmen untuk mempromosikan dan menampilkan wajah Islam yang ramah, bersahabat, dan berkemajuan dalam interaksi dan peran-peran parlemen khususnya, sehingga benar-benar mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lilalamin.

Ketiga, melalui peran-peran parlemen, IIFP terus mendorong upaya perdamaian dunia di wilayah-wilayah yang berkonflik serta menunjukkan keberpihakan dan kepedulian atas permasalahan kemanusiaan universal yang menimpa masyarakat dunia, terutama kepada masyarakat dan bangsa yang tertindas seperti di Palestina, Rohingya, dan Uighur.

Keempat, IIFP mendorong agenda perbaikan atau reformasi pemerintahan dan pelayanan publik juga pelestarian lingkungan yang berorientasi pada pemenuhan kesejahteraan dan pencapaian kemajuan peradaban di negara masing-masing dan dunia internasional. Dalam hal ini, anggota IIFP berusaha menjadi yang terdepan (menjadi teladan) dalam mewujudkannya melalui peningkatan profesionalitas dan akuntabilitas kinerja parlemen.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penyelenggaraan pertemuan International Islamic Forum of Parliamentarins (IIFP) ke-4 yang dihelat sejak 13 Februari, resmi berakhir pada Sabtu, (15/2). Fraksi PKS DPR RI selaku tuan rumah mengucapkan selamat dan berharap hasil-hasil yang dicapai dapat banyak bermanfaat dalam memperkuat kerja sama antaparlemen dan dunia internasional.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang juga Wakil Ketua IIFP dalam penutupan acara menerima ucapan terima kasih dan apresiasi dari Ketua IIFP Dr Abdul Majid Menasrah (Aljazair).

"Terima kasih kepada Fraksi PKS atas kepanitian acara yang dinilai berhasil optimal dan kepada Indonesia atas keramahannya dalam menyambut delegasi IIFP dari negara-negara peserta. Semua fasilitasi dan keramahan itu membuat IIFP merasa berada di rumah sendiri. Terima kasih," ungkap Abdul Majid dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com.

Dalam pidatonya, Jazuli Juwaini menjelaskan, IIFP dicetuskan di Indonesia pada 2007 yang saat deklarasi dihadiri delegasi anggota parlemen dari 28 negara dan diresmikan langsung oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, sejarah IIFP itu sangat istimewa bagi Indonesia.

Baca Juga:  Demokrat Harus Segera Lakukan Konsolidasi Internal

"Semangatnya saat itu adalah anggota parlemen muslim di seluruh dunia dapat berbagi pandangan dan pengalaman serta bekerja sama erat dalam menghadirkan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat dunia melalui peran-peran kolektif parlemen," terang Jazuli.

Oleh karena itu, Fraksi PKS selaku panitia dan tuan rumah punya tanggung jawab untuk kembali merevitalisasi peran IIFP sebagai forum yang berkontribusi bagi kemaslahatan dunia.

"Selama tiga hari penuh anggota parlemen muslim yang hadir bertukar pikiran tentang isu-isu hak asasi manusia dan kemanusiaan universal. Di samping itu kita juga membahas isu-isu demokratisasi, reformasi, pelayanan publik, hingga lingkungan hidup," ujar Jazuli.

Diketahui, sejumlah kesepahaman yang dihasilkan dari pertemuan IIFP ke-4. Kesepahaman itu adalah, pertama, IIFP akan terus memperluas keanggotaannya dengan aktif berkomunikasi dan berkirim surat resmi kepada anggota parlemen muslim, khususnya di negara-negara yang bukan mayoritas muslim seperti Eropa dan Amerika. Hal ini dimaksudkan agar perspektif dan kontribusi IIFP semakin luas dan dirasakan dunia.

Baca Juga:  Pertemuan Airlangga-Prabowo Jadi Perbincangan

Kedua, anggota IIFP berkomitmen untuk mempromosikan dan menampilkan wajah Islam yang ramah, bersahabat, dan berkemajuan dalam interaksi dan peran-peran parlemen khususnya, sehingga benar-benar mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lilalamin.

Ketiga, melalui peran-peran parlemen, IIFP terus mendorong upaya perdamaian dunia di wilayah-wilayah yang berkonflik serta menunjukkan keberpihakan dan kepedulian atas permasalahan kemanusiaan universal yang menimpa masyarakat dunia, terutama kepada masyarakat dan bangsa yang tertindas seperti di Palestina, Rohingya, dan Uighur.

Keempat, IIFP mendorong agenda perbaikan atau reformasi pemerintahan dan pelayanan publik juga pelestarian lingkungan yang berorientasi pada pemenuhan kesejahteraan dan pencapaian kemajuan peradaban di negara masing-masing dan dunia internasional. Dalam hal ini, anggota IIFP berusaha menjadi yang terdepan (menjadi teladan) dalam mewujudkannya melalui peningkatan profesionalitas dan akuntabilitas kinerja parlemen.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari