JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jawa adalah kunci. Adagium tersebut juga berlaku dalam kontestasi politik 2024 ini. Pasalnya, meski secara geografis pulau ini tidak luas, namun mayoritas pemilih ada di Jawa. Berdasarkan data KPU, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 204.807.222 pemilih, 115.384.664 di antaranya ada di Jawa.
Juru Bicara Timnas Amin Billy David Nerotumilena mengatakan, pihaknya optimistis bakal menang besar di Jawa dan provinsi lainnya. Bahkan, Timnas Amin menargetkan Jawa sebagai lumbung suara pasangan Anies-Muhaimin. ”Timnas Amin menargetkan suara 39 persen suara nasional tanggal 14 Februari (besok) dan tentu Jawa kita harapkan jadi lumbung suara,” ujarnya kepada JPG.
Billy menjelaskan, target kemenangan itu didasarkan pada gelombang perubahan yang luar biasa di setiap daerah. Timnas Amin yakin, meski tak mendapat dukungan dari penguasa, kekuatan pemilih rasional yang memilih dengan hati dan akal sehat bisa menjadi kunci kemenangan. ”Tidak didukung penguasa, tapi didukung rakyat,” ungkapnya.
Juru Bicara Timnas Iwan Tarigan menambahkan, pihaknya meyakini Amin bakal menang di Jawa. Terlebih ada Gus Muhaimin sebagai cawapres. Nah, untuk menjaga target kemenangan itu, Timnas melakukan pengawalan di TPS. Baik dengan cara menempatkan saksi di dalam TPS maupun di luar TPS. ”Minimal 2 orang 1 TPS,” ungkapnya kepada JPG.
Selain itu, Timnas Amin juga memiliki 1.000 simpul relawan yang beranggotakan puluhan juta orang. Simpul yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik pendukung Amin tersebut akan membantu pengawalan di TPS. ”Semua saksi dan relawan sudah kami berikan bimtek dan buku panduan saksi,” ujarnya.
Iwan menyebut, strategi kampanye Amin sejauh ini juga berjalan efektif untuk menggaet berbagai pemilih lintas usia. Desak Anies dan Slepet Imin, misalnya, mendapat tempat di kalangan pemilih muda. Itu karena forum diskusi tersebut mengedepankan kampanye dialogis yang disukai anak muda. ”Strategi kampanye sudah sangat efektif, dan tidak mampu dilakukan oleh paslon lain,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran Airlangga Hartarto optimis pasangan calon nomor urut 2 bisa menang di Jawa. Dari data yang dimiliki TKN, pihaknya telah mendominasi suara.
Dari tiga provinsi dengan suara terbesar, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dua di antaranya telah dimenangkan. “Kira-kira di Jawa Timur kita sudah mendekati 60 persen, Jawa Barat di atas 50 persen,” ujarnya.
Merujuk pengalaman, jika berhasil memenangkan dua dari tiga provinsi besar, maka berpotensi menang. Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hal senada. RK, sapaan akrabnya, mengklaim Prabowo telah memenangi Jawa Barat.
Meski di Jawa Barat ada Anies yang juga kuat, RK menyebut Prabowo berhasil unggul. “Di Jabar mendekati 60,” ujarnya.
Dari informasi yang dia peroleh, di Jawa Timur sudah melampaui 60 persen. Sementara di Jawa Tengah juga mengalami kenaikan. “Harusnya menurut matematika dan terbukti di survei nasional Insyalaah satu putaran,” imbuhnya.
Meski telah unggul, upaya harus diteruskan. Selain untuk menjaga suara, butuh juga upaya menebalkan kemenangan terus dilakukan. Salah satunya adalah menargetkan swing voter atau orang yang masih bingung untuk masuk ke paslon 2. “Jaga suaranya terus gelorakan hal-hal yang sifatnya mengajak,” jelasnya.
Dalam kampanye terakhir di Gelora Bung Karno, Prabowo juga mengklaim data-data survei telah menunjukkan tidak hanya angka kemenangan, melainkan bisa menuntaskan dalam satu putaran. Untuk itu, strategi yang diperlukan saat ini adalah memastikan orang yang mendukungnya datang ke TPS serta memastikan tidak ada kecurangan.
Prabowo mendengar kabar, ada upaya untuk merusak surat suara yang mencoblon nomor 2. “Ke TPS, jaga surat suara, saudara. Coblos lalu tunggu sampai selesai. Tunggu sampai selesai,” kata dia.
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga optimis bisa memenangkan Wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sebab, tiga wilayah tersebut memililki jumlah pemilih paling besar.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, antusiasme masyarakat sangat besar mendukung Ganjar-Mahfud. Hal itu terlihat ketika pasangan nomor urut tiga tersebut menggelar kampanye akbar. “Animo masyarakat tinggi kepada Ganjar-Mahfud,” terangnya.
Khusus Jawa Tengah, kata Arsjad, tidak perlu diragukan lagi, karena daerah tersebut merupakan basis PDI Perjuangan (PDIP), partai utama pengusung pasangan Ganjar-Mahfud. Jadi, dia yakin kandidat tersebut akan menang.
Terkait strategi pemenangan di tiga wilayah tersebut, Arsjad tidak membukanya ke publik. Yang jelas, lanjut dia, pihak siap memenangkan pilpres satu putaran. “Kalau yang lain ngomong satu putaran, kami juga bisa mengatakan satu putaran,” bebernya.
Namun, kata Arsjad, yang paling penting adalah bagaimana proses pemilu berjalan jujur dan adil, sehingga demokrasi di Indonesia akan semakin baik. “Kampus sudah menyuarakan. Marilah kita menjaga demokrasi di Indonesia bersama-sama,” paparnya.
Untuk menjaga agar pemilu berjalan demokratis, maka TPN Ganjar – Mahfud mengerahkan para saksi untuk mengamankan suara di tempat pemungutan suara. Di setiap TPS, akan ada dua saksi yang disiapkan. Mereka akan mengawasi dan menjaga agar tidak ada kecurangan dalam pemilu.
Selain saksi, para relawan juga dikerahkan untuk melakukan pengawasan pada saat pencoblosan. Arsjad juga mengajak masyarakat untuk mengawasi pemilu agar tidak ada kecurangan. “Mari kita datang dan menjaga TPS,” terang Arsjad.
Saat menutup masa kampanye di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang pada Sabtu (10/2) lalu, Capres Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya yakin akan menang mutlak di Jawa Tengah. Daerah itu juga akan tetap menjadi kandang partai banteng. Dia sangat yakin akan memenangi Pilpres 2024.
Ganjar pun mengajak para pendukungnya untuk melawan jika terdapat ketidakadilan. Para relawan diminta mengawal pencoblosan 14 Februari besok. “Kita meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk relawan partai untuk menjaga mulai dari coblosan penghitungan sampai rekap terakhir,” ujarnya.(tyo/far/lum/jpg)