JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily menganggap tidak perlu pembubaran koalisi seperti yang diusulkan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Rachlan Nashidik.
Ace bahkan menyebut koalisi sangat penting seperti yang dilakukan rezim Susilo Bambang Yudhoyono sampai membuat Sekretariat Gabungan (Setgab).
“Dulu waktu zaman SBY, koalisi pendukung Presiden SBY-Budiono juga, koalisi pendukung Presiden SBY tidak dibubarkan, bahkan terinstitusionalisasi dalam Sekretariat Gabungan yang terdiri atas partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu plus Partai Golkar waktu itu,” kata Ace saat dihubungi, Senin (10/6).
Juru Bicara TKN ini menilai tidak tepat koalisi Prabowo Subianto dan juga Jokowi membuat perkubuan di akar rumput. Menurut Ace, hal itu tergantung elite politiknya yang memanaskan situasi.
“Sejauh ini masyarakat sudah menganggap selesai dengan pilpres. Masyarakat sudah menerima siapa pun yang menang menjadi presiden terpilih dalam Pemilu 2019. Yang belum siap justru para elitenya yang memprovokasi untuk tidak menerima hasil pilpres dan tidak siap kalah,” jelas Ace.
Oleh karena itu, politikus asal Jawa Barat ini menyimpulkan koalisi baik Jokowi maupun Prabowo tidak perlu dibubarkan. Koalisi Jokowi sendiri, kata Arsul, untuk mengawal dan mendukung pemerintahan agar efektif dalam mencapai target-target Nawacita Jilid Dua.
“Koalisi ini memiliki kewajiban untuk memastikan agar janji-janji kampanye Jokowi – Kiai Ma’ruf dapat terwujud melalui dukungannya di parlemen,” tutup Arsul. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Ketua DPP Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily menganggap tidak perlu pembubaran koalisi seperti yang diusulkan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Rachlan Nashidik.
Ace bahkan menyebut koalisi sangat penting seperti yang dilakukan rezim Susilo Bambang Yudhoyono sampai membuat Sekretariat Gabungan (Setgab).
- Advertisement -
“Dulu waktu zaman SBY, koalisi pendukung Presiden SBY-Budiono juga, koalisi pendukung Presiden SBY tidak dibubarkan, bahkan terinstitusionalisasi dalam Sekretariat Gabungan yang terdiri atas partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu plus Partai Golkar waktu itu,” kata Ace saat dihubungi, Senin (10/6).
Juru Bicara TKN ini menilai tidak tepat koalisi Prabowo Subianto dan juga Jokowi membuat perkubuan di akar rumput. Menurut Ace, hal itu tergantung elite politiknya yang memanaskan situasi.
- Advertisement -
“Sejauh ini masyarakat sudah menganggap selesai dengan pilpres. Masyarakat sudah menerima siapa pun yang menang menjadi presiden terpilih dalam Pemilu 2019. Yang belum siap justru para elitenya yang memprovokasi untuk tidak menerima hasil pilpres dan tidak siap kalah,” jelas Ace.
Oleh karena itu, politikus asal Jawa Barat ini menyimpulkan koalisi baik Jokowi maupun Prabowo tidak perlu dibubarkan. Koalisi Jokowi sendiri, kata Arsul, untuk mengawal dan mendukung pemerintahan agar efektif dalam mencapai target-target Nawacita Jilid Dua.
“Koalisi ini memiliki kewajiban untuk memastikan agar janji-janji kampanye Jokowi – Kiai Ma’ruf dapat terwujud melalui dukungannya di parlemen,” tutup Arsul. (tan)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina