KENDARI(RIAUPOS.CO)-Kericuhan terjadi di arena Kongres V PAN yang digelar di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Kericuhan terjadi saat sekelompok orang yang diduga pendukung calon ketua umum PAN Mulfachri Harahap berbondong-bondong ke arena kongres pada pukul 14.30 WITA.
Koordinator Keamanan Kongres V PAN Tumidar mengurai bahwa kericuhan ini terjadi lantaran kelompok Mulfachri Harahap (MH) tidak terima dengan registrasi peserta kongres.
“Mereka (dari tim MH) di hari pertama registrasi hanya datang lihat-lihat saja. Di hari kedua mereka datang dengan ramai sampai registrasi penuh,†ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin
Saat tiba di tempat registrasi, pendukung MH tersebut langsung mengamuk lantaran ada kelompoknya yang tidak masuk dalam daftar voters kongres. Tumidar mengurai bahwa mereka mempermasalahkan pengurus yang tidak masuk daftar voters. Belakangan diketahui pengurus tersebut sudah diganti dengan pelaksana tugas.
“Mereka datang minta ID card, tapi kan nggak ada di daftar. Mereka marah dan ambil laptop tiga untuk registrasi. Termasuk berkas daftar registrasi para voters,†urainya. Berkas tersebut, kata Tumidar, diambil dan ada yang dirobek.
Sementara laptop dan sisa berkas juga digondol oleh tim Mulfachri Harahap. “Berkas dibawa mereka,†tutupnya.
Saat ini berita ini diturunkan, Tumidar sedang menjalin komunikasi dengan panitia untuk tindak lanjut pasca kericuhan.
Sumber: Rmol.id
Editor: Deslina
KENDARI(RIAUPOS.CO)-Kericuhan terjadi di arena Kongres V PAN yang digelar di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2).
Kericuhan terjadi saat sekelompok orang yang diduga pendukung calon ketua umum PAN Mulfachri Harahap berbondong-bondong ke arena kongres pada pukul 14.30 WITA.
- Advertisement -
Koordinator Keamanan Kongres V PAN Tumidar mengurai bahwa kericuhan ini terjadi lantaran kelompok Mulfachri Harahap (MH) tidak terima dengan registrasi peserta kongres.
“Mereka (dari tim MH) di hari pertama registrasi hanya datang lihat-lihat saja. Di hari kedua mereka datang dengan ramai sampai registrasi penuh,†ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin
- Advertisement -
Saat tiba di tempat registrasi, pendukung MH tersebut langsung mengamuk lantaran ada kelompoknya yang tidak masuk dalam daftar voters kongres. Tumidar mengurai bahwa mereka mempermasalahkan pengurus yang tidak masuk daftar voters. Belakangan diketahui pengurus tersebut sudah diganti dengan pelaksana tugas.
“Mereka datang minta ID card, tapi kan nggak ada di daftar. Mereka marah dan ambil laptop tiga untuk registrasi. Termasuk berkas daftar registrasi para voters,†urainya. Berkas tersebut, kata Tumidar, diambil dan ada yang dirobek.
Sementara laptop dan sisa berkas juga digondol oleh tim Mulfachri Harahap. “Berkas dibawa mereka,†tutupnya.
Saat ini berita ini diturunkan, Tumidar sedang menjalin komunikasi dengan panitia untuk tindak lanjut pasca kericuhan.
Sumber: Rmol.id
Editor: Deslina