JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng kaget mendengar rencana Ketua DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet melaporkan Agus Harta ke Polda Metro Jaya.
Rizal merasa heran, karena Agus merupakan kader muda Partai Golkar DKI Jakarta, sementara Bamsoet merupakan salah seorang Ketua DPP Golkar.
“Ah, yang benar? Ketua DPR menuntut kader sendiri,†ujar Rizal di Jakarta, Kamis (6/7).
Menurut Rizal, Agus Harta merupakan kader muda Golkar DKI yang pintar, rajin dan militan mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada kampanye Pilpres 2019.
“Masa kader seperti itu mau dilaporkan ke polisi? Saya pasti membela kader Golkar DKI dong. Kalau tidak setuju dengan kritik Agus, Pak Bamsoet jelaskan saja dengan baik,” ucapnya.
Rizal kemudian menyebut beberapa alasan lain mengapa dirinya siap membela Agus. Antara lain, kritik yang disampaikan Agus terkait Bamsoet tidak mengada-ada.
“Soal ide kementerian kebahagiaan, kan memang lucu dan menjadi bahan olokan di medsos. Pak Bamsoet bagusnya pelajari dulu sebuah ide sebelum bicara di publik,†ucapnya.
Demikian juga dengan langkah Agus mempertanyakan gelar Bamsoet, menurut Rizal tinggal dibuktikan dan tidak perlu sampai melapor ke polisi.
Setahu saya universitas yang disebut Agus Harta memang bodong. Kalau di Texas, Amerika Serikat, dibilang ilegal, ijazahnya tidak boleh dipakai melamar pekerjaan apa pun. Di negara bagian lain juga sama kok. Lihat saja sendiri di internet. Di Indonesia sendiri, kan institusi itu sudah dibekukan oleh Menteri Pendidikan sejak 2011. Jadi, tidak boleh lagi memberikan gelar apa pun di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Rizal mengatakan ada hal yang sangat penting menjadi perhatian seluruh kader Golkar di balik kritikan Agus. Yaitu, kredibilitas dan kejujuran.
Sebagaimana diberitakan salah satu media online nasional, Bamsoet berencana melaporkan Agus Harta ke Polda Metro Jaya. Pelaporan atas dasar penghinaan institusi.
Rencana melaporkan Agus bermula dari kritikan tokoh muda Partai Golkar DKI Jakarta itu yang meragukan kapasitas Bamsoet maju sebagai Ketua DPP Golkar, termasuk gelar yang disandang.
ADVERTISEMENT
Pada situs resmi DPR tertulis Bamsoet mendapatkan gelar MBA dari IM Newport Indonesia. Agus menyebut almamater itu meragukan. Karena tidak ada laman resminya.
“Yang ada hanya blogspot kedaluwarsa. Ada juga info, itu adalah Sekolah Tinggi Manajemen Indonesia atau IMNI, dulu namanya Institut Manajemen Newport Indonesia. Katanya bermitra dengan pihak Amerika, yaitu Newport University, California,” kata Agus.
Hal inilah yang kemudian berbuntut panjang. Bamsoet menyebut dirinya tidak sendiri, bersama para alumni IMNI lainnya akan melaporkan Agus ke Bareskrim Polda Metro Jaya.
“Saya dan kawan-kawan bangga menjadi alumni IMNI. Karena ini sudah menyerang pribadi dan institusi maka saya dan Ikatan Alumni IMNI akan melaporkan yang bersangkutan ke Bareskrim Polda Metro atas penghinaan institusi,” katanya.
Sementara itu, pada laman http://lldikti12.ristekdikti.go.id/ terdapat salinan keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Nomor: 56/E/O/2011 tentang Pencabutan Izin Penyelenggaraan Program Magister Manajemen S2 Pada Sekolah Tinggi Manajemen IMNI di Jakarta.
Disebutkan, STM IMNI terbukti telah melakukan penyelenggaraan proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 109/D/O/1993. STM IMNI terbukti telah memberikan gelar lulusan S2 yang tidak sesuai dengan Pasal 67 ayat (I) UU Nomor 20 Tahun 2003. Oleh karena itu, Mendiknas saat itu memutuskan mencabut izin penyelenggaraan program studi manajemen jenjang S2 pada Sekolah Tinggi Manajemen IMNI Jakarta.(gir)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina