Hasto: PDIP Berhasil Patahkan Mitos Pemilu

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya berhasil mematahkan mitos yang menyebut bahwa setelah reformasi tidak ada partai yang bisa menang selama dua kali dalam pemilu. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto pun mengaku bersyukur ternyata mitos yang beredar tersebut terbantahkan.

Sebab, menurutnya, Pemilu 2014 dan 2019 dimenangkan oleh PDIP. ‎”Target kita adalah memotong siklus mitos reformasi, di mana partai tidak bisa menang dua kali,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/8).

- Advertisement -

Hasto mengatakan, selain memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’rif Amin, PDIP juga mendapatkan keuntungan di wilayah Jawa Timur. Pasalnya, selama ini di Jawa Timur, PDIP selalu kalah. Namun pada Pemilu 2019, partai berlogo banteng tersebut berhasil meraih kemenangan.

“Kemarin ternyata mendapatkan bonus ternyata di Jawa Timur dalam sejarah dimenangkan oleh PDIP,” ucapnya.

- Advertisement -

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memperisiapkan pemilu 2024 mendatang dengan sebaik-baiknya. PDIP juga akan terus berbenah diri supaya bisa menjadi lebih baik pada pemilu-pemilu mendatang.

“Prinsipnya bagi kami di 2024 kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan,” ungkapnya.

‎Sekadar informasi, meski Partai Demokrat lewat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua periode menjadi Presiden Indonesia, namun kenyataannya tidak diikuti oleh Partai Demokrat. Seperti pada pemilu 2004, Demokrat berada pada urutan kelima dari 24 partai politik.

Pada 2004 Demokrat mendapatkan 8.325.020 suara atau sekira 7,34 persen. Sementara pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi pemenang hajatan lima tahunan tersebut.

Partai berlogo bintang mercy ini mendapatkan 21.703.137 suara atau sekira 20,4 persen. Partai Demokrat meraih suara terbanyak di beberapa provinsi seperti Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya berhasil mematahkan mitos yang menyebut bahwa setelah reformasi tidak ada partai yang bisa menang selama dua kali dalam pemilu. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto pun mengaku bersyukur ternyata mitos yang beredar tersebut terbantahkan.

Sebab, menurutnya, Pemilu 2014 dan 2019 dimenangkan oleh PDIP. ‎”Target kita adalah memotong siklus mitos reformasi, di mana partai tidak bisa menang dua kali,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (3/8).

Hasto mengatakan, selain memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’rif Amin, PDIP juga mendapatkan keuntungan di wilayah Jawa Timur. Pasalnya, selama ini di Jawa Timur, PDIP selalu kalah. Namun pada Pemilu 2019, partai berlogo banteng tersebut berhasil meraih kemenangan.

“Kemarin ternyata mendapatkan bonus ternyata di Jawa Timur dalam sejarah dimenangkan oleh PDIP,” ucapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memperisiapkan pemilu 2024 mendatang dengan sebaik-baiknya. PDIP juga akan terus berbenah diri supaya bisa menjadi lebih baik pada pemilu-pemilu mendatang.

“Prinsipnya bagi kami di 2024 kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan,” ungkapnya.

‎Sekadar informasi, meski Partai Demokrat lewat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dua periode menjadi Presiden Indonesia, namun kenyataannya tidak diikuti oleh Partai Demokrat. Seperti pada pemilu 2004, Demokrat berada pada urutan kelima dari 24 partai politik.

Pada 2004 Demokrat mendapatkan 8.325.020 suara atau sekira 7,34 persen. Sementara pemilu 2009, Partai Demokrat menjadi pemenang hajatan lima tahunan tersebut.

Partai berlogo bintang mercy ini mendapatkan 21.703.137 suara atau sekira 20,4 persen. Partai Demokrat meraih suara terbanyak di beberapa provinsi seperti Aceh, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya