JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Partai Keadilan Sejahtara (PKS) memilih menjadi oposisi di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Alasannya ingin mengawasi jalannya pemerintahan. PKS pun yakin beberapa partai akan menjadi oposisi dalam mengawasi kinerja pemerintah.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid meyakini bukan hanya partai berlogo bulan sabit kembar ini menjadi oposisi. Melainkan ada partai-partai lain misalnya PAN, Demokrat dan Gerindra yang akan mengawasi jalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Ami, “Tapi saya kok yakin PKS tidak akan sendirian di luar kabinet. Akan ada partai berada di luar kabinet juga,” ujar Hidayat kepada wartawan, Rabu (31/7).
Hidayat mengatakan, keyakinanya itu karena saat ini sudah ada sepuluh partai yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sehingga Hidayat menutyrkan, tidak semua partai bisa diakomodir untuk masuk kabinet. “Itu tentu tidak semua yang memang ada di kabinet. Apalagi kita juga mendengar kan beberapa tokoh dari partai juga menyampaikan ya sudah cukup, sudah sangat gemuk, nanti jangan sampai obesitas,” katanya.
Hidayat juga melihat ada kekhawatiran partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin kehilangan jatah kursi menteri jika ada partai baru yang bergabung. Sehingga lebih baik menjadi oposisi ketimbang mengurangi jatah kursi partai yang sudah jauh-jauh hari membantu memenangkan Jokowi-Ma’ruf. “Jadi jangan sampai mengurangi kursi mereka, karenanya saya sampaikan sebaiknya memang Pak Jokowi fokus saja dengan kawan-kawan koalisi beliau,” katanya.
Selain itu Wakil Ketua MPR ini komunikasi antara PKS dan Gerindra baik-baik saja. Tidak merenggang akibat pertemuan dengan Presiden terpilih Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Kita baik-baik saja komunikasi tetap lancar Pak Prabowo juga tetap komunikasi dengan pimpinan PKS,” jelasnya.
Hidayat berujar, kalau saat ini dipersepsikan PKS dan Gerindra merenggang. Karena kegiatan dua partai ini berjalan masing-masing. Dua partai selalu berbeda agenda. Sehingga menurut Hidayat, hubungan yang sudah terjalin baik jangan diisukan merenggang.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Partai Keadilan Sejahtara (PKS) memilih menjadi oposisi di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Alasannya ingin mengawasi jalannya pemerintahan. PKS pun yakin beberapa partai akan menjadi oposisi dalam mengawasi kinerja pemerintah.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid meyakini bukan hanya partai berlogo bulan sabit kembar ini menjadi oposisi. Melainkan ada partai-partai lain misalnya PAN, Demokrat dan Gerindra yang akan mengawasi jalannya pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Ami, “Tapi saya kok yakin PKS tidak akan sendirian di luar kabinet. Akan ada partai berada di luar kabinet juga,” ujar Hidayat kepada wartawan, Rabu (31/7).
- Advertisement -
Hidayat mengatakan, keyakinanya itu karena saat ini sudah ada sepuluh partai yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Sehingga Hidayat menutyrkan, tidak semua partai bisa diakomodir untuk masuk kabinet. “Itu tentu tidak semua yang memang ada di kabinet. Apalagi kita juga mendengar kan beberapa tokoh dari partai juga menyampaikan ya sudah cukup, sudah sangat gemuk, nanti jangan sampai obesitas,” katanya.
Hidayat juga melihat ada kekhawatiran partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin kehilangan jatah kursi menteri jika ada partai baru yang bergabung. Sehingga lebih baik menjadi oposisi ketimbang mengurangi jatah kursi partai yang sudah jauh-jauh hari membantu memenangkan Jokowi-Ma’ruf. “Jadi jangan sampai mengurangi kursi mereka, karenanya saya sampaikan sebaiknya memang Pak Jokowi fokus saja dengan kawan-kawan koalisi beliau,” katanya.
- Advertisement -
Selain itu Wakil Ketua MPR ini komunikasi antara PKS dan Gerindra baik-baik saja. Tidak merenggang akibat pertemuan dengan Presiden terpilih Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Kita baik-baik saja komunikasi tetap lancar Pak Prabowo juga tetap komunikasi dengan pimpinan PKS,” jelasnya.
Hidayat berujar, kalau saat ini dipersepsikan PKS dan Gerindra merenggang. Karena kegiatan dua partai ini berjalan masing-masing. Dua partai selalu berbeda agenda. Sehingga menurut Hidayat, hubungan yang sudah terjalin baik jangan diisukan merenggang.(jpg)