Sabtu, 30 Agustus 2025
spot_img

Dari Sampah Jadi Manfaat, Unri Latih Komunitas Kuansing Olah TOSS dan Ecobrick

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Pengabdian Universitas Riau (Unri) yang diketuai Dr Ir Syafrinal MS bersama Dr Agus Mandar SSos MSi dan Prof Dr Evi Suryawati MPd, menggelar program pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Komunitas Peduli Kuansing untuk Optimalisasi Fungsi Ecoedupark Hutan Kota Pulau Bungin Teluk Kuantan”. Kegiatan ini berlangsung sejak 8 Juli hingga 30 Agustus 2025 di Hutan Kota Pulau Bungin, Teluk Kuantan, dengan menyasar komunitas peduli Kuansing yang terdiri dari guru, mahasiswa, dan pemuda pecinta lingkungan.

Hutan Kota Pulau Bungin seluas 4,94 hektare dikenal sebagai paru-paru Teluk Kuantan sekaligus ruang terbuka hijau yang menyimpan keanekaragaman hayati. Tercatat ada 24 suku tumbuhan dengan 46 jenis spesies, di antaranya mahoni, gaharu, sungkai, enau, manggis, hingga durian. Selain berfungsi sebagai pusat konservasi, kawasan ini juga menjadi ruang edukasi, rekreasi, serta titik penting dalam tradisi Pacu Jalur. Melalui PKM ini, Unri mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam mengelola sampah organik dan anorganik, sekaligus menjadikan Hutan Kota sebagai ecoedupark berkelanjutan.

Baca Juga:  Tahun Ini, Pacu Jalur Pertama 3 Mei

 

Sosialisasi program diawali di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi, Selasa (8/7). Beberapa kegiatan utama meliputi pelatihan Tempat Olah Sampah Sekitar (TOSS) dan pembuatan ecobrick. Pelatihan TOSS yang digelar pada (29/7) membekali peserta cara mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat, sedangkan pada (27/8) tim bersama komunitas membuat bangku taman dari ecobrick sebagai contoh nyata pemanfaatan sampah plastik. (nto/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Pengabdian Universitas Riau (Unri) yang diketuai Dr Ir Syafrinal MS bersama Dr Agus Mandar SSos MSi dan Prof Dr Evi Suryawati MPd, menggelar program pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Komunitas Peduli Kuansing untuk Optimalisasi Fungsi Ecoedupark Hutan Kota Pulau Bungin Teluk Kuantan”. Kegiatan ini berlangsung sejak 8 Juli hingga 30 Agustus 2025 di Hutan Kota Pulau Bungin, Teluk Kuantan, dengan menyasar komunitas peduli Kuansing yang terdiri dari guru, mahasiswa, dan pemuda pecinta lingkungan.

Hutan Kota Pulau Bungin seluas 4,94 hektare dikenal sebagai paru-paru Teluk Kuantan sekaligus ruang terbuka hijau yang menyimpan keanekaragaman hayati. Tercatat ada 24 suku tumbuhan dengan 46 jenis spesies, di antaranya mahoni, gaharu, sungkai, enau, manggis, hingga durian. Selain berfungsi sebagai pusat konservasi, kawasan ini juga menjadi ruang edukasi, rekreasi, serta titik penting dalam tradisi Pacu Jalur. Melalui PKM ini, Unri mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam mengelola sampah organik dan anorganik, sekaligus menjadikan Hutan Kota sebagai ecoedupark berkelanjutan.

Baca Juga:  Unri Mewisuda 2.069 Sarjana

 

Sosialisasi program diawali di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi, Selasa (8/7). Beberapa kegiatan utama meliputi pelatihan Tempat Olah Sampah Sekitar (TOSS) dan pembuatan ecobrick. Pelatihan TOSS yang digelar pada (29/7) membekali peserta cara mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat, sedangkan pada (27/8) tim bersama komunitas membuat bangku taman dari ecobrick sebagai contoh nyata pemanfaatan sampah plastik. (nto/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Pengabdian Universitas Riau (Unri) yang diketuai Dr Ir Syafrinal MS bersama Dr Agus Mandar SSos MSi dan Prof Dr Evi Suryawati MPd, menggelar program pengabdian kepada masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Komunitas Peduli Kuansing untuk Optimalisasi Fungsi Ecoedupark Hutan Kota Pulau Bungin Teluk Kuantan”. Kegiatan ini berlangsung sejak 8 Juli hingga 30 Agustus 2025 di Hutan Kota Pulau Bungin, Teluk Kuantan, dengan menyasar komunitas peduli Kuansing yang terdiri dari guru, mahasiswa, dan pemuda pecinta lingkungan.

Hutan Kota Pulau Bungin seluas 4,94 hektare dikenal sebagai paru-paru Teluk Kuantan sekaligus ruang terbuka hijau yang menyimpan keanekaragaman hayati. Tercatat ada 24 suku tumbuhan dengan 46 jenis spesies, di antaranya mahoni, gaharu, sungkai, enau, manggis, hingga durian. Selain berfungsi sebagai pusat konservasi, kawasan ini juga menjadi ruang edukasi, rekreasi, serta titik penting dalam tradisi Pacu Jalur. Melalui PKM ini, Unri mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam mengelola sampah organik dan anorganik, sekaligus menjadikan Hutan Kota sebagai ecoedupark berkelanjutan.

Baca Juga:  Merdeka Belajar, Upaya Menginisiasi Siswa untuk Belajar

 

Sosialisasi program diawali di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuantan Singingi, Selasa (8/7). Beberapa kegiatan utama meliputi pelatihan Tempat Olah Sampah Sekitar (TOSS) dan pembuatan ecobrick. Pelatihan TOSS yang digelar pada (29/7) membekali peserta cara mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat, sedangkan pada (27/8) tim bersama komunitas membuat bangku taman dari ecobrick sebagai contoh nyata pemanfaatan sampah plastik. (nto/c)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari