Jumat, 17 Mei 2024

Apcom Dukung Program Learning Society 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SEBANYAK 48 siswa  kelas  11 dan 9 guru pendamping dari Al-Azhar Syifa Budi Parents Community (Apcom) melaksanakan program learning society ke Sumatera Barat mulai 29 April sampai 1 Mei.

Rombongan dilepas pihak sekolah, perwakilan pengurus Apcom di halaman sekolah Senin, (29/4). Apcom berkontribusi dan mendukung penuh program sekolah dan kegiatan siswa lainnya.

Yamaha

Learning society diartikan sebagai sebuah komunitas masyarakat yang berfungsi mendidik generasi dari waktu ke waktu terkait pandangan hidup, pola hidup dan keterampilan hidup.

Sistem pendidikan yang ada akan berjalan dan berproses bagi seluruh masyarakat lembaga pendidikan tersebut melalui interaksi keseharian yang berlangsung secara damai dan baik.

Ketua Apcom SMA Syifa Budi Pekanbaru Ismail SAg MSi didampingi beberapa pengurus Karmila, Nurul, Mira mengatakan pengurus Apcom baru berumur 4 bulan. Pengurus merupakan perwakilan dari orangtua/wali murid.

- Advertisement -
Baca Juga:  Gesa Pembangunan SDN 83 Usai Terbakar

‘’Jika program ini berjalan baik akan menjadi syiar, dan bila dicontoh oleh sekolah lain akan menjadi amal jariyah, siswa akan praktik langsung berhadapan dengan masyarakat, bersosiliasi agar semakin dewasa cara berfikirnya, bersikap dan santun akan arti hidupnya,’’ kata Ismail.

Peserta ini tidak saja menjadi pribadi tapi menjadi utusan dan duta sekolah di daerah orang lain pada orang tua asuh nantinya. Mereka harus menjaga nama baik pribadi, sekolah dan orang tua selama pelaksanaan kegiatan.

- Advertisement -

Plt Kepala SMA Syifa Budi Pekanbaru Nike Wahyuni MPsi mengatakan, kegiatan ini wajib tahunan sekolah untuk kelas 11 terjun ke masyarakat. Mereka akan belajar mengembangkan empati dan mengikuti kegiatan keseharian orang tua asuh nantinya.

Baca Juga:  Mahasiswa Polbeng Antusias Bertanya tentang Migas

‘’Mereka biasa di zona nyaman, dengan kegiatan ini akan mengikuti aktivitas orang tua asuh. Ada yang bertani, pedagang, peternak, sehingga menimbulkan pengalaman baru, daya juang tinggi, mandiri, bisa menerapkan kultur dan karakter yang didapat di sekolah ketika bermasyarakat,’’ terangnya.(*1/hen/c)

Laporan SYAHRUL MUCHLIS, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SEBANYAK 48 siswa  kelas  11 dan 9 guru pendamping dari Al-Azhar Syifa Budi Parents Community (Apcom) melaksanakan program learning society ke Sumatera Barat mulai 29 April sampai 1 Mei.

Rombongan dilepas pihak sekolah, perwakilan pengurus Apcom di halaman sekolah Senin, (29/4). Apcom berkontribusi dan mendukung penuh program sekolah dan kegiatan siswa lainnya.

Learning society diartikan sebagai sebuah komunitas masyarakat yang berfungsi mendidik generasi dari waktu ke waktu terkait pandangan hidup, pola hidup dan keterampilan hidup.

Sistem pendidikan yang ada akan berjalan dan berproses bagi seluruh masyarakat lembaga pendidikan tersebut melalui interaksi keseharian yang berlangsung secara damai dan baik.

Ketua Apcom SMA Syifa Budi Pekanbaru Ismail SAg MSi didampingi beberapa pengurus Karmila, Nurul, Mira mengatakan pengurus Apcom baru berumur 4 bulan. Pengurus merupakan perwakilan dari orangtua/wali murid.

Baca Juga:  Strategi Marketing Nano Material Implementasi Hilirisasi Hasil Riset

‘’Jika program ini berjalan baik akan menjadi syiar, dan bila dicontoh oleh sekolah lain akan menjadi amal jariyah, siswa akan praktik langsung berhadapan dengan masyarakat, bersosiliasi agar semakin dewasa cara berfikirnya, bersikap dan santun akan arti hidupnya,’’ kata Ismail.

Peserta ini tidak saja menjadi pribadi tapi menjadi utusan dan duta sekolah di daerah orang lain pada orang tua asuh nantinya. Mereka harus menjaga nama baik pribadi, sekolah dan orang tua selama pelaksanaan kegiatan.

Plt Kepala SMA Syifa Budi Pekanbaru Nike Wahyuni MPsi mengatakan, kegiatan ini wajib tahunan sekolah untuk kelas 11 terjun ke masyarakat. Mereka akan belajar mengembangkan empati dan mengikuti kegiatan keseharian orang tua asuh nantinya.

Baca Juga:  Gesa Pembangunan SDN 83 Usai Terbakar

‘’Mereka biasa di zona nyaman, dengan kegiatan ini akan mengikuti aktivitas orang tua asuh. Ada yang bertani, pedagang, peternak, sehingga menimbulkan pengalaman baru, daya juang tinggi, mandiri, bisa menerapkan kultur dan karakter yang didapat di sekolah ketika bermasyarakat,’’ terangnya.(*1/hen/c)

Laporan SYAHRUL MUCHLIS, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari