Senin, 24 November 2025
spot_img

Unri Dorong Kolaborasi Restorasi Gambut Lewat Rumah Runding dan CPDS Award

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Universitas Riau (Unri) melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Gambut dan Kebencanaan serta Center for Peatland and Disaster Studies (CPDS) LPPM Unri menggelar kegiatan “Berunding dan Tinjau Tapak Gambut” di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (22/11). Dalam kesempatan itu, Rektor Unri melalui Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, juga menyerahkan CPDS Award kepada tokoh-tokoh lokal yang berjasa dalam upaya restorasi gambut.

Kegiatan tersebut menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan upaya pemulihan ekosistem gambut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengembangkan pendekatan bersama dalam menjaga model restorasi hidrologis gambut.

Baca Juga:  50 Persen Prodi FPK Unri Akreditasi Unggul dari BAN PT

Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, yang hadir mewakili Rektor Unri, menegaskan pentingnya peran Rumah Runding sebagai living laboratory yang selama lebih dari satu dekade menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi. “Rumah Runding adalah tempat yang menjadi pusat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga ekosistem gambut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi fondasi utama untuk melanjutkan upaya penyelamatan gambut dengan konsep multimanfaat lanskap.

Senada dengan itu, Koordinator PUI Gambut dan Kebencanaan, Dr Eng Sigit Sutikno, menekankan komitmen seluruh pihak untuk memperkuat jejaring kerja sama dan mendorong inovasi restorasi yang berdampak baik bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam restorasi gambut,” kata Sigit.

Baca Juga:  Demo 1 September di Pekanbaru, Mahasiswa Teriakkan Pembebasan Khariq Anhar

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai perwakilan, mulai dari Kepala Bappeda Bengkalis, Kepala BPH Bengkalis, PT BBHA, Green Radio Online, BUMD, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat yang memiliki peran penting dalam upaya menjaga ekosistem gambut. Usai kegiatan, peserta meninjau langsung kondisi lahan gambut untuk melihat situasi lapangan dan mengidentifikasi tantangan dalam proses restorasi.(nto)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Universitas Riau (Unri) melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Gambut dan Kebencanaan serta Center for Peatland and Disaster Studies (CPDS) LPPM Unri menggelar kegiatan “Berunding dan Tinjau Tapak Gambut” di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (22/11). Dalam kesempatan itu, Rektor Unri melalui Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, juga menyerahkan CPDS Award kepada tokoh-tokoh lokal yang berjasa dalam upaya restorasi gambut.

Kegiatan tersebut menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan upaya pemulihan ekosistem gambut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengembangkan pendekatan bersama dalam menjaga model restorasi hidrologis gambut.

Baca Juga:  Lima Warga Binaan Lapas Pekanbaru Dipindah ke Nusakambangan

Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, yang hadir mewakili Rektor Unri, menegaskan pentingnya peran Rumah Runding sebagai living laboratory yang selama lebih dari satu dekade menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi. “Rumah Runding adalah tempat yang menjadi pusat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga ekosistem gambut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi fondasi utama untuk melanjutkan upaya penyelamatan gambut dengan konsep multimanfaat lanskap.

Senada dengan itu, Koordinator PUI Gambut dan Kebencanaan, Dr Eng Sigit Sutikno, menekankan komitmen seluruh pihak untuk memperkuat jejaring kerja sama dan mendorong inovasi restorasi yang berdampak baik bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam restorasi gambut,” kata Sigit.

- Advertisement -
Baca Juga:  Demo 1 September di Pekanbaru, Mahasiswa Teriakkan Pembebasan Khariq Anhar

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai perwakilan, mulai dari Kepala Bappeda Bengkalis, Kepala BPH Bengkalis, PT BBHA, Green Radio Online, BUMD, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat yang memiliki peran penting dalam upaya menjaga ekosistem gambut. Usai kegiatan, peserta meninjau langsung kondisi lahan gambut untuk melihat situasi lapangan dan mengidentifikasi tantangan dalam proses restorasi.(nto)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Universitas Riau (Unri) melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Gambut dan Kebencanaan serta Center for Peatland and Disaster Studies (CPDS) LPPM Unri menggelar kegiatan “Berunding dan Tinjau Tapak Gambut” di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (22/11). Dalam kesempatan itu, Rektor Unri melalui Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, juga menyerahkan CPDS Award kepada tokoh-tokoh lokal yang berjasa dalam upaya restorasi gambut.

Kegiatan tersebut menjadi langkah lanjutan dalam memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi antara berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan upaya pemulihan ekosistem gambut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengembangkan pendekatan bersama dalam menjaga model restorasi hidrologis gambut.

Baca Juga:  PPG FKIP Unri, Calon Guru Masa Depan Tampilkan Karya Kepemimpinan

Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, yang hadir mewakili Rektor Unri, menegaskan pentingnya peran Rumah Runding sebagai living laboratory yang selama lebih dari satu dekade menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi. “Rumah Runding adalah tempat yang menjadi pusat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga ekosistem gambut,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi fondasi utama untuk melanjutkan upaya penyelamatan gambut dengan konsep multimanfaat lanskap.

Senada dengan itu, Koordinator PUI Gambut dan Kebencanaan, Dr Eng Sigit Sutikno, menekankan komitmen seluruh pihak untuk memperkuat jejaring kerja sama dan mendorong inovasi restorasi yang berdampak baik bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam restorasi gambut,” kata Sigit.

Baca Juga:  Demo 1 September di Pekanbaru, Mahasiswa Teriakkan Pembebasan Khariq Anhar

Kegiatan tersebut dihadiri berbagai perwakilan, mulai dari Kepala Bappeda Bengkalis, Kepala BPH Bengkalis, PT BBHA, Green Radio Online, BUMD, perangkat desa, hingga tokoh masyarakat yang memiliki peran penting dalam upaya menjaga ekosistem gambut. Usai kegiatan, peserta meninjau langsung kondisi lahan gambut untuk melihat situasi lapangan dan mengidentifikasi tantangan dalam proses restorasi.(nto)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari