- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SDN 57 Pekanbaru yang beralamat di Jalan Mangga, Kecamatan Sukajadi menjadikan dinding kelas sebagai lahan untuk menanam berbagai bunga agar sekolah terlihat asri serta menumbuhkan sifat cinta lingkungan.
Menjadikan dinding sekolah sebagai tempat menanam berbagai bunga bukan tanpa sebab. Selain keterbatasan lahan, halaman sekolah selalu terendam banjir bahkan sampai memasuki ruangan kelas apabila hujan datang.
- Advertisement -
Kepala SDN 57 Pekanbaru Asmalaili MPd mengatakan, ide menanam tanaman di dinding kelas adalah hasil pembahasan bersama dengan komite siswa.
Dengan memanfaatkan botol belas dijadikan pot, kemudian disusun dengan kreasi masing-masing kelas untuk menjadi media tanam.
‘’Selain memperindah dinding sekolah, kegiatan ini juga mengajarkan anak agar cinta lingkungan dan gotong royong serta menumbuhkan disiplin dengan piket merawat dan membersihkan tanamannya,’’ Asmalaili, baru-baru ini.
- Advertisement -
Disebutkannya juga karena kondisi dan situasi sekolah memang terbatas lahan dan lingkungan sering banjir, maka tentunya dicari alternatif agar tetap bisa menghijaukan halaman sekolah.
‘’Dengan lingkungan sekolah yang langganan banjir, pihak sekolah terus memberikan dukungan kepada murid agar tetap semangat belajar walau harus menguras air hujan di ruang kelas sebelum pembelajaran,’’ terangnya.(*1/rul)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – SDN 57 Pekanbaru yang beralamat di Jalan Mangga, Kecamatan Sukajadi menjadikan dinding kelas sebagai lahan untuk menanam berbagai bunga agar sekolah terlihat asri serta menumbuhkan sifat cinta lingkungan.
Menjadikan dinding sekolah sebagai tempat menanam berbagai bunga bukan tanpa sebab. Selain keterbatasan lahan, halaman sekolah selalu terendam banjir bahkan sampai memasuki ruangan kelas apabila hujan datang.
- Advertisement -
Kepala SDN 57 Pekanbaru Asmalaili MPd mengatakan, ide menanam tanaman di dinding kelas adalah hasil pembahasan bersama dengan komite siswa.
Dengan memanfaatkan botol belas dijadikan pot, kemudian disusun dengan kreasi masing-masing kelas untuk menjadi media tanam.
- Advertisement -
‘’Selain memperindah dinding sekolah, kegiatan ini juga mengajarkan anak agar cinta lingkungan dan gotong royong serta menumbuhkan disiplin dengan piket merawat dan membersihkan tanamannya,’’ Asmalaili, baru-baru ini.
Disebutkannya juga karena kondisi dan situasi sekolah memang terbatas lahan dan lingkungan sering banjir, maka tentunya dicari alternatif agar tetap bisa menghijaukan halaman sekolah.
‘’Dengan lingkungan sekolah yang langganan banjir, pihak sekolah terus memberikan dukungan kepada murid agar tetap semangat belajar walau harus menguras air hujan di ruang kelas sebelum pembelajaran,’’ terangnya.(*1/rul)