RIAUPOS.CO – KEPALA SMAN 1 Bandar Petalangan, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan Syamsuar SPd melarang kegiatan acara perpisahan di sekolah. Pungutan biaya yang dibebankan kepada orang tua wali murid diminta segera dikembalikan, Selasa (15/4).
Dia mengatakan, kelulusan anak didik tahun 2025 ini tidak ada kegiatan acara perpisahan. Hal ini sesuai dengan imbauan Gubenur Riau Abdul Wahid. Sebelumnya, Februari 2025, sebelum Gubenur Riau dilantik, pihak komite SMAN 1 Bandar Petalangan telah mengadakan rapat bersama orang tua wali murid. Pada rapat tersebut membahas tentang kegiatan perpisahan anak didik kelas 12.
’’Kita ketahui bersama, kegiatan perpisahan sudah menjadi kebudayaan pula, setiap kelulusan anak didik diadakan kegiatan perpisahan. Namun, untuk tahun ini kegiatan tersebut dilarang keras mengadakan perpisahan, terlebih lagi adanya kutipan yang dibebankan ke orang tua wali murid, ini jelas tidak dibenarkan,’’ ucap Kasek di depan ratusan para anak didik.
Atas pemberitaan larangan tersebut, sontak saja ratusan para anak didik yang akan meninggalkan bangku sekolah menjerit histeris dengan linangan air mata, karena acara sakral yang dinanti-nanti gagal total.
‘’Dari awal saya tidak tahu ada kutipan biaya perpisahan yang dibebankan ke orang tua wali murid, untuk itu diimbau dan meminta dengan tegas kepada ketua komite dan ketua acara perpisahan, apabila ada uang perpisahan yang dikutip dari orang tua wali murid agar segera dikembalikan,’’ tegasnya.
Kemudian katanya, sesuai imbauan Gubri, maka uang yang telah dikumpulkan juga dikembalikan semuanya ke orang tua wali siswa secara utuh. ‘’Berita pembatalan perpisahan dan laporan pengambilan uang kutipan sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau pada hari itu juga,’’ tuturnya.
Salah seorang orang tua wali murid yang diakrab disapa pak Putra, sangat menyayangkan dan bersedih atas pembatalan kegiatan perpisahan kelulusan anak didik tersebut. ’’Kegiatan perpisahan ini bagi kami sebagai orang tua wali siswa merupakan kegiatan yang sangat sakral. Di mana, pada waktu mau masuk sekolah ajaran baru kelas 10, kami antarkan anak masuk sekolah. Kini, anak kami telah selesai mengenyam pendidikan (tamat) tentunya, pihak sekolah menyerahkan kembali anak didik tersebut kepada orang tua. Jadi, kegiatan acara perpisahan ini benar-benar sangat kami nanti-nantikan,’’ terangnya.
Di sisi lain, salah seorang anak didik yang akrap disapa Putri, sangat menyayangkan atas pemberitahuan pembatalan kegiatan perpisahan kelulusan tersebut.
’’Kami sangat bersedih sekali, kenapa di masa kelulusan kami, kegiatan dibatalkan. Rasanya sangat tidak adil bagi kami. Pahami dan pikirkan, persiapan acara kegiatan perpisahan kelulusan sekolah jauh-jauh hari telah dipersiapkan, mulai dari latihan vokal, drama, tarian dan lainnya. Namun di penghujung berakhirnya kegiatan belajar di sekolah semua gagal,’’ urai Putri sedih.(hen/c)
Laporan M ALI NURMAN, Pangkalankerinci