Senin, 25 November 2024
spot_img

Berburu Tracing dan Vaksinasi

Perkembangan penularan Covid-19 di Provinsi Riau kembali mengkhawatirkan. Ini ditandai dengan tingginya angka kasus pasien positif baru dan pasien meninggal dunia. Bahkan berdasarkan laporan data Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Senin (24/5/2021), jumlah kasus positif di Riau bertambah sebanyak 665 orang dalam satu hari. Sedangkan pasien sembuh bertambah sebanyak 202 orang. Namun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 24 orang dalam sehari. 

Angka kematian ini tercatat tertinggi di Indonesia untuk hari Senin (24/5/2021). Hingga kemarin, total jumlah keseluruhan kasus positif di Riau berjumlah 55.525 kasus sedangkan total pasien sembuh 49.640 orang dan 1.450 meninggal dunia. 

Kabar baiknya, peningkatan kasus di Provinsi Riau sejak Ramadan lalu sudah mulai diantisipasi, meski harus diakui, langkah ini sedikit terlambat. Selain melakukan pengetatan dan PPKM di wilayah zona merah, terutama separuh kelurahan di Kota Pekanbaru, kebijakan jemput bola mulai dilakukan. Entah ini ada hubungannnya dengan kedatangan Presiden Joko  Widodo ke Provinsi Riau meninjau vaksinasi dan jalan tol pekan lalu, yang pasti saat ini semua stake holder yang tergabung dengan Satgas Covid-19 mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota mulai bergerak. 

Baca Juga:  Gapura Labuai dan Menara Pisa

Kampanye kembali mulai digalakkan agar masyarakat taat prokes dan melakukan vaksinasi. Ini ditandai dengan dimulainya vaksinasi massal beberapa hari terkhir. Selain itu kemarin mulai dilakukan berburu tracing dan vaksinasi. Ini patus diapresiasi. Karena selain menggalakkan vaksinasi, tracing harus dilakukan agar bisa lebih terpetakan penularan dan bisa diketahui langkah penanganan berikutnya. Hal ini yang kurang berjalan sebelum Ramadan lalu dan akhirnya kasusnya memuncak hingga saat ini.

Satgas provinsi kabupaten/kota dan unsur di dalamnya seperti TNI dan Polri patut diapresiasi yang sejak beberapa hari terakhir menggalakkan vaksinasi massal. Apalagi ada tambahan 100 ribu dosis vaksin untuk Kota Pekanbaru dan Dumai. Selain itu, hunting warga untuk melakukan rapid test dan tracing dari kontak erat pasien positif juga kembali massif. Bahkan rapid test acak di tempat yang berpotensi kerumulan mulai digalakkan. Aparat jemput bola untuk tracing dan vaksinasi ini.

Baca Juga:  Covid-19 dan Ancaman Stunting

Selain itu, semua pihak  dimanfaatkan untuk sosialisasi vaksinasi. Baik melalui tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya. Ini salah satu bentuk kerja yang terstruktur sistematis dan massif. Agar penularan bisa ditekan, tracing tetap dilakukan dan vaksinasi tetap berjalan. Mudah-mudahan masyarakat yang sempat abai, kembali patuh akan protokol kesehatan dan menjadi pengingat satu sama lainnya. Karena kalau tidak, upaya apapun juga akan sia-sia bila mengandalkan tindakatan dari aparat terkait. Tentunya ini harus dibarengi dengan kebijakan yang kontinu dari Satgas Covid-19. Jangan lagi dengan model penanganan pakai semua jurus ketika kelabakan. Seakan ini penanganan parsial. Karena itu, mulai dengan memberdayakan semua komponen di dalam satgas dan menjalankan tugas sesuai fungsinya dan saling bekerja sama. 

Mudah-mudahan penularan bisa ditekan dan vaksinasi bisa berjalan maksimal hingga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.***

Perkembangan penularan Covid-19 di Provinsi Riau kembali mengkhawatirkan. Ini ditandai dengan tingginya angka kasus pasien positif baru dan pasien meninggal dunia. Bahkan berdasarkan laporan data Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Senin (24/5/2021), jumlah kasus positif di Riau bertambah sebanyak 665 orang dalam satu hari. Sedangkan pasien sembuh bertambah sebanyak 202 orang. Namun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 24 orang dalam sehari. 

Angka kematian ini tercatat tertinggi di Indonesia untuk hari Senin (24/5/2021). Hingga kemarin, total jumlah keseluruhan kasus positif di Riau berjumlah 55.525 kasus sedangkan total pasien sembuh 49.640 orang dan 1.450 meninggal dunia. 

- Advertisement -

Kabar baiknya, peningkatan kasus di Provinsi Riau sejak Ramadan lalu sudah mulai diantisipasi, meski harus diakui, langkah ini sedikit terlambat. Selain melakukan pengetatan dan PPKM di wilayah zona merah, terutama separuh kelurahan di Kota Pekanbaru, kebijakan jemput bola mulai dilakukan. Entah ini ada hubungannnya dengan kedatangan Presiden Joko  Widodo ke Provinsi Riau meninjau vaksinasi dan jalan tol pekan lalu, yang pasti saat ini semua stake holder yang tergabung dengan Satgas Covid-19 mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota mulai bergerak. 

Baca Juga:  Berkah Macau

Kampanye kembali mulai digalakkan agar masyarakat taat prokes dan melakukan vaksinasi. Ini ditandai dengan dimulainya vaksinasi massal beberapa hari terkhir. Selain itu kemarin mulai dilakukan berburu tracing dan vaksinasi. Ini patus diapresiasi. Karena selain menggalakkan vaksinasi, tracing harus dilakukan agar bisa lebih terpetakan penularan dan bisa diketahui langkah penanganan berikutnya. Hal ini yang kurang berjalan sebelum Ramadan lalu dan akhirnya kasusnya memuncak hingga saat ini.

- Advertisement -

Satgas provinsi kabupaten/kota dan unsur di dalamnya seperti TNI dan Polri patut diapresiasi yang sejak beberapa hari terakhir menggalakkan vaksinasi massal. Apalagi ada tambahan 100 ribu dosis vaksin untuk Kota Pekanbaru dan Dumai. Selain itu, hunting warga untuk melakukan rapid test dan tracing dari kontak erat pasien positif juga kembali massif. Bahkan rapid test acak di tempat yang berpotensi kerumulan mulai digalakkan. Aparat jemput bola untuk tracing dan vaksinasi ini.

Baca Juga:  Strategi Bela Negara untuk Menyiapkan Generasi Berkualitas di Era Society 5.0

Selain itu, semua pihak  dimanfaatkan untuk sosialisasi vaksinasi. Baik melalui tokoh agama, tokoh masyarakat dan lainnya. Ini salah satu bentuk kerja yang terstruktur sistematis dan massif. Agar penularan bisa ditekan, tracing tetap dilakukan dan vaksinasi tetap berjalan. Mudah-mudahan masyarakat yang sempat abai, kembali patuh akan protokol kesehatan dan menjadi pengingat satu sama lainnya. Karena kalau tidak, upaya apapun juga akan sia-sia bila mengandalkan tindakatan dari aparat terkait. Tentunya ini harus dibarengi dengan kebijakan yang kontinu dari Satgas Covid-19. Jangan lagi dengan model penanganan pakai semua jurus ketika kelabakan. Seakan ini penanganan parsial. Karena itu, mulai dengan memberdayakan semua komponen di dalam satgas dan menjalankan tugas sesuai fungsinya dan saling bekerja sama. 

Mudah-mudahan penularan bisa ditekan dan vaksinasi bisa berjalan maksimal hingga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari