Memberi Peran Pengusaha Muda di Blok Rokan

Jumlah penduduk Provinsi Riau pada tahun 2020 berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 adalah 6,39 juta jiwa. Dari hasil sensus tersebut, komposisi usia produktif (15-64 tahun) penduduk Provinsi Riau adalah 69,92 persn yang terdiri dari 43,4 persen usia muda (15-39 tahun) dan 26,5 persen usia tua (40-64 tahun).

Besarkan penduduk yang berusia muda, tentunya harus mendapat perhatian khusus. Menjadi tugas kita bersama, terutama pemerintah, yaitu bagaimana mengurangi pengangguran di usia tersebut. Pengambilalihan pengelolaan Blok Rokan kita harapkan mampu menyerap tenaga kerja di usia muda di Provinsi Riau. Provinsi tempat Blok Rokan berada. Namun, selain penduduk usia muda Provinsi Riau ini berperan di dunia kerja, ada pula yang berperan di dunia usaha. Apalagi jika peluang itu diberikan dengan regulasi khusus bagi pengusaha muda.

- Advertisement -

Jika peluang itu lebih besar dari kapasitas pengusaha mudanya, maka diperlukan pemberdayaan dan pembinaan penduduk usia muda untuk bisa berperan sebagai pengusaha muda. Sehingga penduduk di usia muda tidak hanya diarahkan untuk menjadi pekerja, yang tentunya terbatas, tetapi juga menjadi pengusaha muda. Harapannya pengangguran di Provinsi Riau menjadi berkurang.

Pemberdayaan dan pembinaan ini kita harapkan dari stake holder, khususnya pemerintah dan perusahaan pengelola Blok Rokan. Dana CSR perusahaan bisa diprioritaskan di program ini.

- Advertisement -

Bisa dimulai dari Riau, seperti membuat Pusat Pengembangan Pengusaha Muda (Young Entrepreneur Development Center), dengan melibatkan organisasi maupun kelompok masyarakat yang berhubungan dengan pengusaha muda, khususnya yang beranggotakan anak-anak muda seperti HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang ada di Provinsi Riau.

Pusat Pengembangan Pengusaha Muda akan menjadi contoh bagi daerah lain. Organisasi HIPMI ada di semua daerah di negara Republik Indonesia. Sehingga jika HIPMI yang mengelola program ini, maka  akan terjadi akselerasi dalam mewujudkannya di seluruh daerah di Indonesia.

Jika pengusaha muda dilibatkan perannya dalam pengelolaan Blok Rokan, khususnya di pengadaan barang dan jasa, maka akan banyak anak-anak muda yang ikut serta. Efeknya, akan banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga mengurangi pengangguran, khususnya penduduk berusia muda di Provinsi Riau.

Perlu dicatat bahwa pengusaha muda memiliki idealisme yang lebih tinggi, lebih optimis dan lebih bersemangat.

Pengusaha muda hampir 100 persen terdiri dari pengusaha mikro, kecil hingga menengah (UMKM). BKPM menyebutkan bahwa, pada tahun 2019, UMKM adalah penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar, yaitu 61,7%. Menyumbang 58% dari total investasi di Indonesia dan berkontribusi menyerap tenaga kerja 97%.

Upstream Project Leader PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Feri Sri Wibowo menjabarkan pada siaran pers yang dilakukannya pada tanggal 3 Maret 2021, bahwa ada empat komitmen Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertama, Pertamina berkomitmen memberikan kontribusi dari hasil Blok Rokan terhadap Pendapatan Bagi Hasil Daerah.

Kedua, Pertamina berkomitmen bahwa badan usaha milik daerah berhak atas 10 persen PI Blok Rokan berdasarkan Kepmen ESDM 1923 K/10/MEM/2018. Ketiga, kegiatan operasional Blok Rokan akan melibatkan partisipasi perusahaan lokal  baik dalam bentuk barang, jasa, maupun tenaga kerja. Dengan demikian perekonomian meningkat.

Keempat, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan akan bersinergi dengan pemerintah daerah agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.***

Jumlah penduduk Provinsi Riau pada tahun 2020 berdasarkan hasil sensus penduduk 2020 adalah 6,39 juta jiwa. Dari hasil sensus tersebut, komposisi usia produktif (15-64 tahun) penduduk Provinsi Riau adalah 69,92 persn yang terdiri dari 43,4 persen usia muda (15-39 tahun) dan 26,5 persen usia tua (40-64 tahun).

Besarkan penduduk yang berusia muda, tentunya harus mendapat perhatian khusus. Menjadi tugas kita bersama, terutama pemerintah, yaitu bagaimana mengurangi pengangguran di usia tersebut. Pengambilalihan pengelolaan Blok Rokan kita harapkan mampu menyerap tenaga kerja di usia muda di Provinsi Riau. Provinsi tempat Blok Rokan berada. Namun, selain penduduk usia muda Provinsi Riau ini berperan di dunia kerja, ada pula yang berperan di dunia usaha. Apalagi jika peluang itu diberikan dengan regulasi khusus bagi pengusaha muda.

Jika peluang itu lebih besar dari kapasitas pengusaha mudanya, maka diperlukan pemberdayaan dan pembinaan penduduk usia muda untuk bisa berperan sebagai pengusaha muda. Sehingga penduduk di usia muda tidak hanya diarahkan untuk menjadi pekerja, yang tentunya terbatas, tetapi juga menjadi pengusaha muda. Harapannya pengangguran di Provinsi Riau menjadi berkurang.

Pemberdayaan dan pembinaan ini kita harapkan dari stake holder, khususnya pemerintah dan perusahaan pengelola Blok Rokan. Dana CSR perusahaan bisa diprioritaskan di program ini.

Bisa dimulai dari Riau, seperti membuat Pusat Pengembangan Pengusaha Muda (Young Entrepreneur Development Center), dengan melibatkan organisasi maupun kelompok masyarakat yang berhubungan dengan pengusaha muda, khususnya yang beranggotakan anak-anak muda seperti HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang ada di Provinsi Riau.

Pusat Pengembangan Pengusaha Muda akan menjadi contoh bagi daerah lain. Organisasi HIPMI ada di semua daerah di negara Republik Indonesia. Sehingga jika HIPMI yang mengelola program ini, maka  akan terjadi akselerasi dalam mewujudkannya di seluruh daerah di Indonesia.

Jika pengusaha muda dilibatkan perannya dalam pengelolaan Blok Rokan, khususnya di pengadaan barang dan jasa, maka akan banyak anak-anak muda yang ikut serta. Efeknya, akan banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga mengurangi pengangguran, khususnya penduduk berusia muda di Provinsi Riau.

Perlu dicatat bahwa pengusaha muda memiliki idealisme yang lebih tinggi, lebih optimis dan lebih bersemangat.

Pengusaha muda hampir 100 persen terdiri dari pengusaha mikro, kecil hingga menengah (UMKM). BKPM menyebutkan bahwa, pada tahun 2019, UMKM adalah penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar, yaitu 61,7%. Menyumbang 58% dari total investasi di Indonesia dan berkontribusi menyerap tenaga kerja 97%.

Upstream Project Leader PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Feri Sri Wibowo menjabarkan pada siaran pers yang dilakukannya pada tanggal 3 Maret 2021, bahwa ada empat komitmen Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertama, Pertamina berkomitmen memberikan kontribusi dari hasil Blok Rokan terhadap Pendapatan Bagi Hasil Daerah.

Kedua, Pertamina berkomitmen bahwa badan usaha milik daerah berhak atas 10 persen PI Blok Rokan berdasarkan Kepmen ESDM 1923 K/10/MEM/2018. Ketiga, kegiatan operasional Blok Rokan akan melibatkan partisipasi perusahaan lokal  baik dalam bentuk barang, jasa, maupun tenaga kerja. Dengan demikian perekonomian meningkat.

Keempat, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan akan bersinergi dengan pemerintah daerah agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.***

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya