Jumat, 20 September 2024

Menanti duel tim inggris lagi

MONACO (RIAUPOS.CO) — Dalam sewindu edisi Liga Europa terakhir, wakil dari Spanyol dan Inggris berjaya. FC Porto menjadi tim pamungkas yang sanggup melawan hegemoni tim dari kedua negara tersebut dengan menjadi juara periode 2010-2011.

Menjelang pengundian fase grup Liga Europa, Jumat (30/8) pukul 19.00 WIB di Grimaldi Forum, dua wakil Inggris menempati posisi terfavorit untuk bisa mengangkat trofi sama seperti yang dilakukan Chelsea musim 2018-2019. 

Tiga rumah bursa yakni William Hill, bet365, dan BetClic mengunggulkan Manchester United dan Arsenal sebagai dua tim teratas jadi kampiun Liga Europa. Tapi posisi itu bisa mengalami pergeseran pada Desember mendatang ketika delapan tim peringkat ketiga Liga Champions bergabung di fase knock out 32 besar. 

Seperti diberitakan Manchester Evening News kemarin (29/8) Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer pada pramusim di Singapura bulan lalu menegaskan ada tiga target realistis untuk David de Gea dkk musim 2019-2020. Yakni mengejar Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa. 

- Advertisement -
Baca Juga:  Demi Inter Milan, Romelu Lukaku Bersedia Kehilangan Rp62 Miliar

“Kami melihat jika Liga Europa adalah kesempatan terbaik untuk memainkan para pemain muda dan tentu memenangi trofi tersebut. Kami akan lakukan apapun untuk menjuarainya,” kata Solskjaer kepada Manchester Evening News. 

Pelatih 46 tahun tersebut menyadari menang trofi akan menaikkan kadar konfidensi timnya. Berkompetisi melawan Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur di kancah Premier League terasa lebih sulit daripada memenangi Piala FA, Piala Liga, serta Liga Europa. 

- Advertisement -

Pasca matchweek 38 dan finis di posisi enam klasemen Premier League, Solskjaer mengatakan Liga Europa merupakan tempat yang pantas buat timnya. Sebuah ucapan kekecewaan eks pelatih Molde kalau melihat performa timnya yang angin-anginan.  

Baca Juga:  Borussia Dortmund vs PSG: Si Fenomenal Menantang sang Idola

Kiper kedua United Sergio Romero dalam situs resmi klub menyebutkan meski statusnya kompetisi level kedua Eropa namun menang di turnamen ini justru lebih sulit. Mulai jalur kualifikasi yang lebih panjang sampai berjumpa tim kejutan yang namanya mungkin baru mereka dengar saat bertemu di lapangan. 

“Jadi, tahun ini merupakan tantangan buat kami untuk bisa mengulang kemenangan kembali. Klub ini memerlukan trofi dimanapun kami berkompetisi,” ucap kiper United saat menjuarai Liga Europa 2016-2017 lalu. 

Pandangan menurunkan pemain muda ala Solskjaer ini juga disetujui oleh pelatih Arsenal Unai Emery. Pelatih yang sudah mengkoleksi tiga trofi Liga Europa bersama Sevilla tersebut berujar strategi ini sudah dijalankan musim 2018-2019 dimana mereka berhasil menapak sampai final.(dra/jpg)

MONACO (RIAUPOS.CO) — Dalam sewindu edisi Liga Europa terakhir, wakil dari Spanyol dan Inggris berjaya. FC Porto menjadi tim pamungkas yang sanggup melawan hegemoni tim dari kedua negara tersebut dengan menjadi juara periode 2010-2011.

Menjelang pengundian fase grup Liga Europa, Jumat (30/8) pukul 19.00 WIB di Grimaldi Forum, dua wakil Inggris menempati posisi terfavorit untuk bisa mengangkat trofi sama seperti yang dilakukan Chelsea musim 2018-2019. 

Tiga rumah bursa yakni William Hill, bet365, dan BetClic mengunggulkan Manchester United dan Arsenal sebagai dua tim teratas jadi kampiun Liga Europa. Tapi posisi itu bisa mengalami pergeseran pada Desember mendatang ketika delapan tim peringkat ketiga Liga Champions bergabung di fase knock out 32 besar. 

Seperti diberitakan Manchester Evening News kemarin (29/8) Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer pada pramusim di Singapura bulan lalu menegaskan ada tiga target realistis untuk David de Gea dkk musim 2019-2020. Yakni mengejar Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa. 

Baca Juga:  Lukaku Mengaku Punya Hubungan Baik dengan Ibrahimovic

“Kami melihat jika Liga Europa adalah kesempatan terbaik untuk memainkan para pemain muda dan tentu memenangi trofi tersebut. Kami akan lakukan apapun untuk menjuarainya,” kata Solskjaer kepada Manchester Evening News. 

Pelatih 46 tahun tersebut menyadari menang trofi akan menaikkan kadar konfidensi timnya. Berkompetisi melawan Manchester City, Liverpool, dan Tottenham Hotspur di kancah Premier League terasa lebih sulit daripada memenangi Piala FA, Piala Liga, serta Liga Europa. 

Pasca matchweek 38 dan finis di posisi enam klasemen Premier League, Solskjaer mengatakan Liga Europa merupakan tempat yang pantas buat timnya. Sebuah ucapan kekecewaan eks pelatih Molde kalau melihat performa timnya yang angin-anginan.  

Baca Juga:  Shin: Dua Aspek Kemajuan Timnas

Kiper kedua United Sergio Romero dalam situs resmi klub menyebutkan meski statusnya kompetisi level kedua Eropa namun menang di turnamen ini justru lebih sulit. Mulai jalur kualifikasi yang lebih panjang sampai berjumpa tim kejutan yang namanya mungkin baru mereka dengar saat bertemu di lapangan. 

“Jadi, tahun ini merupakan tantangan buat kami untuk bisa mengulang kemenangan kembali. Klub ini memerlukan trofi dimanapun kami berkompetisi,” ucap kiper United saat menjuarai Liga Europa 2016-2017 lalu. 

Pandangan menurunkan pemain muda ala Solskjaer ini juga disetujui oleh pelatih Arsenal Unai Emery. Pelatih yang sudah mengkoleksi tiga trofi Liga Europa bersama Sevilla tersebut berujar strategi ini sudah dijalankan musim 2018-2019 dimana mereka berhasil menapak sampai final.(dra/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari