BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Musim 2023/2024 menjadi panggung sejumlah bakat muda. Bahkan, ada yang kemunculannya benar-benar fenomenal.
Tiga nama yang jadi sorotan utama adalah Lamine Yamal, Pau Cubarsi, dan Kobbie Mainoo. Dua nama pertama muncul dari Barcelona. Sementara Mainoo adalah fenomena Manchester United.
Lamine Yamal sebenarnya sudah melakukan debut tim utama di Barca pada 29 April 2023. Ia menggantikan Gavi pada menit ke-83 dalam kemenangan 4-0 melawan Real Betis di La Liga.
Saat itu, usianya baru 15 tahun, 9 bulan, dan 16 hari. Ia menjadi pemain termuda yang tampil untuk tim utama Barcelona sejak Armando Sagi yang berusia 15 tahun pada 1922.
Namun, ia baru benar-benar dikenal publik sepak bola dunia musim ini. Di usia 16 tahun, ia mencatatkan 50 penampilan di semua kompetisi dan menjadi pilihan utama Xavi Hernandez.
Remaja kelahiran Spanyol, 13 Juli 2007 itu adalah seorang penyerang berkaki kiri dengan kemampuan menggiring bola, mengoper, dan menciptakan peluang yang sangat luar biasa.
Ia mampu bermain sebagai penyerang tengah, gelandang serang, atau pemain sayap, terutama di sayap kanan. Sebagai pemain sayap kanan, ia memiliki kemampuan melengkungkan bola ke tiang jauh dalam usahanya untuk mencetak gol.
Dengan profil teknisnya, produk asli La Masia itu dibandingkan dengan legenda Barcelona Lionel Messi. “Anda tahu betul bakal jadi pemain seperti apa dirinya di masa depan,” kata Xavi Hernandez di Marca.
Menurut Xavi, wonderkid Raksasa Catalan itu menunjukkan perkembangan yang luar biasa. “Ia pengambil keputusan yang sangat bagus, dan perkembangannya tahun ini sungguh luar biasa,” jelas Xavi.
Pau Cubarsí tak kalah fenomenal. Masuk dalam skuat pramusim Barcelona jelang musim 2023-24, ia melakukan debut tim pertamanya melawan Unionistas de Salamanca di Copa del Rey pada 18 Januari 2024.
Ia mencicipi start pertamanya di Liga Spanyol pada pertandingan berikutnya melawan Real Betis sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-17.
Bek muda itu dianggap perpaduan antara Gerard Pique yang memiliki visi bermain dari belakang; dan sikap Carles Puyol yang galak, kompetitif, serta agresif.
Di usianya yang begitu muda, ia memiliki kedewasaan sebagai palang pintu, punya kecerdasan emosional, memiliki kepercayaan diri, dan belajar dengan sangat cepat.
Bahkan, dengan kemampuannya memberi umpan ia disebut-sebut sebagai salah satu pemain remaja paling cerdas. Dan tentu saja, Cubarsi adalah bek yang ideal untuk Barcelona.
“Pau Cubarsi adalah sebuah ledakan bakat untuk Barcelona dan sepak bola Spanyol. Dia terorganisasi dengan cara luar biasa dan memiliki pemikiran jelas. Menurut saya, dia luar biasa,” puji Xavi, dikutip dari laman resmi UEFA.
Tak kalah mengejutkan dari Yamal dan Cubarsi, gelandang MU, Kobbie Boateng Mainoo menyedot banyak sekali pembicaraan setelah kemunculan tiba-tibanya di lini tengah Setan Merah musim ini.
Memainkan debut kompetitifnya bersama Manchester United pada 10 Januari 2023, di Piala EFL melawan Charlton Athletic, ia dengan luar biasa mengorbit dan menjadi tulang punggung MU musim ini.
Musim ini, pemain yang April lalu merayakan ulang tahunnya yang ke-19 memainkan 32 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak lima gol. Paling anyar, ia mencetak satu gol di final Piala FA melawan Manchester City.
Hanya berpostur 175 cm, ia dianggap mungil untuk ukuran Eropa . Namun, Mainoo punya kecepatan dan ketenangan saat bermain yang membuat publik menyamakannya dengan sosok legenda MU, Paul Scholes serta eks gelandang Belanda, Clarence Seedorf.
“Saya membaca beberapa perbandingan antara saya dan bocah ini (Mainoo). Jangan membuang waktumu, dia pemain yang 10 kali melebihi saya ketika masih berusia 19 tahun,” kata Scholes di X sebagaimana diunggah pakar Fabrizio Romano. Ketiga wonderkid ini sudah menyampaikan testimoni kehadiran mereka di panggung sepakbola elite Eropa. Sebagai apresiasi, mereka masuk dalam daftar sementara skuat Spanyol dan Inggris untuk Piala Eropa 2024. Dan, bukan mustahil mereka akan menjadi fenomena di Jerman.(amr/eca)
Laporan JPG, Barcelona