BARCELONA (RIAUPOS.CO) – Pelatih anyar Barcelona, Ronald Koeman, menghapus ketergantungan Blaugrana kepada kapten Lionel Messi. Strateginya itu berhasil membuatnya mampu menjawab tantangan pada debutnya kontra Villarreal, Senin (28/9/2020) dini hari WIB.
Saat itu, meneer Belanda itu mendorong Messi sebagai penyerang utama, posisi yang dimainkan Luis Suarez sebelum meninggalkan Camp Nou. Hasilnya, klub Catalan itu pesta 4-0. Messi mencetak satu gol lewat titik penalti. Dua gol dikemas Ansu Fati, dan satu gol bunuh diri Pau Torres.
Sebagai targetman, Messi diberi kebebasan bermain. Dia ditopang Fati di kiri dan Antoine Griezmann di kanan, posisi alaminya saat masih di Atletico Madrid.
Walau tidak bikin gol, Griezmann menunjukkan perkembangan dalam hal saling pengertian dengan Messi di lini serang. Dia juga aktif membantu Sergi Roberto menjaga pertahanan.
Messi menerima posisi tersebut meskipun sadar itu bukanlah posisi di mana dia nyaman bermain. Namun, dia bisa mengerti skema Koeman itu juga harus diterimanya.
Menempatkan La Pulga di posisi striker utama membuatnya semakin sedikit kontak dengan bola. Dengan begitu, semakin sedikit pula tim bergantung pada kualitas dan imajinasinya untuk menciptakan peluang.
Tugas sebagai playmaker diserahkan Koeman kepada Philippe Coutinho. Setelah terombang-ambing di rezim pelatih-pelatih sebelumnya, gelandang asal Brazil itu tampaknya bakal dapat kepercayaan Koeman di posisi penting itu.
Strategi itu terlihat berhasil, setidaknya pada laga pertama musim ini. Namun, sebetulnya apa yang dilakukan Koeman bukanlah benar-benar orisinil kreasinya. Dia tampaknya mencontoh apa yang dilakukan pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni. Di tim Tango, Messi dibebaskan dari sebagian besar beban tugasnya dalam permainan.
Di Barcelona, Koeman ingin membangun tim di sekitar megabintang berusia 33 tahun itu, bukan menjadikannya sebagai poros seperti yang dilakukan pelatih-pelatih Barcelona sebelumnya. Kini, tugas utamanya adalah menyelesaikan peluang dan membuka ruang.
Namun, taktik dan formasi Koeman itu mungkin akan berbeda di setiap pertandingannya, tergantung cara bertahan lawan. Yang pasti, pertandingan melawan Villarreal adalah uji coba pertama dan awal yang baik. Tetapi masih harus dilihat bagaimana eksperimen Koeman dapat berfungsi dalam jangka panjang.
Sumber: Sky Sports/Bola/BT Sports
Editor: Hary B Koriun