Kamis, 16 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Jojo Kalah, Hanya Bawa Satu Gelar

TOKYO (RIAUPOS.CO) — Indonesia hanya membawa satu gelar dari Jepang Terbuka. Yakni dari pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mereka mengalahkan M. Ahsan/Hendra Setiawan 21-18, 23-21. Sedangkan dari tunggal putra, Jonatan Christie belum mampu menaklukkan Kento Momota. Dalam final di Musashino Forest Sport Plaza kemarin, pemain nomor satu Indonesia itu kalah straight game 16-21, 13-21.  

Sebenarnya, tidak ada yang salah dari permainan Jojo, sapaan akrabnya. Terutama sepanjang game pertama. Dia sabar, hati-hati, dan seperti janjinya, lebih rajin adu rally. Namun, Jojo cenderung terbawa oleh ritme Momota yang lambat. Nah, ketika Momota mengubah pace menjadi cepat dan melancarkan smash kilat, Jojo langsung tumbang.

Baca Juga:  Ditahan Hertha Berlin, Leipzig Gagal Geser Dortmund

Faktor mental turut mempengaruhi penampilan Jojo. Saat baru diperkenalkan oleh MC, tampak sekali wajahnya tegang. Itu wajar. Sebab, ini adalah final turnamen berlevel tinggi pertamanya dalam dua tahun terakhir. Alhasil, permainannya seperti kurang lepas. Pada game kedua, yang harusnya dia sudah lebih santai, malah makin tegang. Jojo banyak membuang poin setelah kalah melawan net.

"Di awal saya sudah siap main siap capat dan nggak mudah mematikan lawan. Tapi hari ini benar-benar saya nggak puas. Saya tidak bisa mengontrol permainan saya," papar Jojo dalam pernyataan pers yang dikirim PP PBSI.

"Saya banyak bikin kesalahan sendiri dan kurang sabar untuk meladeni permainan Momota," imbuhnya.(feb/na/jpg)

Baca Juga:  Polresta Tantang Tuan Rumah Wahana FC di Final

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin

TOKYO (RIAUPOS.CO) — Indonesia hanya membawa satu gelar dari Jepang Terbuka. Yakni dari pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mereka mengalahkan M. Ahsan/Hendra Setiawan 21-18, 23-21. Sedangkan dari tunggal putra, Jonatan Christie belum mampu menaklukkan Kento Momota. Dalam final di Musashino Forest Sport Plaza kemarin, pemain nomor satu Indonesia itu kalah straight game 16-21, 13-21.  

Sebenarnya, tidak ada yang salah dari permainan Jojo, sapaan akrabnya. Terutama sepanjang game pertama. Dia sabar, hati-hati, dan seperti janjinya, lebih rajin adu rally. Namun, Jojo cenderung terbawa oleh ritme Momota yang lambat. Nah, ketika Momota mengubah pace menjadi cepat dan melancarkan smash kilat, Jojo langsung tumbang.

Baca Juga:  Gairah dan Pembinaan Sepaktakraw di Riau Tak Boleh Mati

Faktor mental turut mempengaruhi penampilan Jojo. Saat baru diperkenalkan oleh MC, tampak sekali wajahnya tegang. Itu wajar. Sebab, ini adalah final turnamen berlevel tinggi pertamanya dalam dua tahun terakhir. Alhasil, permainannya seperti kurang lepas. Pada game kedua, yang harusnya dia sudah lebih santai, malah makin tegang. Jojo banyak membuang poin setelah kalah melawan net.

"Di awal saya sudah siap main siap capat dan nggak mudah mematikan lawan. Tapi hari ini benar-benar saya nggak puas. Saya tidak bisa mengontrol permainan saya," papar Jojo dalam pernyataan pers yang dikirim PP PBSI.

"Saya banyak bikin kesalahan sendiri dan kurang sabar untuk meladeni permainan Momota," imbuhnya.(feb/na/jpg)

- Advertisement -
Baca Juga:  NPC Riau Siap Tempur Raih Prestasi di Peparnas

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TOKYO (RIAUPOS.CO) — Indonesia hanya membawa satu gelar dari Jepang Terbuka. Yakni dari pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mereka mengalahkan M. Ahsan/Hendra Setiawan 21-18, 23-21. Sedangkan dari tunggal putra, Jonatan Christie belum mampu menaklukkan Kento Momota. Dalam final di Musashino Forest Sport Plaza kemarin, pemain nomor satu Indonesia itu kalah straight game 16-21, 13-21.  

Sebenarnya, tidak ada yang salah dari permainan Jojo, sapaan akrabnya. Terutama sepanjang game pertama. Dia sabar, hati-hati, dan seperti janjinya, lebih rajin adu rally. Namun, Jojo cenderung terbawa oleh ritme Momota yang lambat. Nah, ketika Momota mengubah pace menjadi cepat dan melancarkan smash kilat, Jojo langsung tumbang.

Baca Juga:  Ginting ke Final, Axelsen Akui Lawan Bermain Baik

Faktor mental turut mempengaruhi penampilan Jojo. Saat baru diperkenalkan oleh MC, tampak sekali wajahnya tegang. Itu wajar. Sebab, ini adalah final turnamen berlevel tinggi pertamanya dalam dua tahun terakhir. Alhasil, permainannya seperti kurang lepas. Pada game kedua, yang harusnya dia sudah lebih santai, malah makin tegang. Jojo banyak membuang poin setelah kalah melawan net.

"Di awal saya sudah siap main siap capat dan nggak mudah mematikan lawan. Tapi hari ini benar-benar saya nggak puas. Saya tidak bisa mengontrol permainan saya," papar Jojo dalam pernyataan pers yang dikirim PP PBSI.

"Saya banyak bikin kesalahan sendiri dan kurang sabar untuk meladeni permainan Momota," imbuhnya.(feb/na/jpg)

Baca Juga:  Kata Ancelotti, Fans Membuat Madrid Menang Besar atas Vigo

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari