Selasa, 14 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Reuni Dua Sensasi Derbi

MILAN (RIAUPOS.CO) — Ingatan Lautaro Martinez dan Patrick Cutrone kembali ke musim lalu. Di musim itu, Lautaro dan Cutrone sama-sama jadi gengsi dalam persaingan dua klub Milan, Inter dan AC Milan. Sama-sama masih belia, ketika itu masih berumur 21 tahun, dan diklaim sebagai talenta potensial muda di posisi sembilan.

Il Toro, julukan Lautaro, dan Cutrone pun jadi salah satu pemantik rivalitas dalam Derby della Madonnina ke-294, di Giuseppe Meazza, Milan, 18 Maret 2019. Kala itu, Lautaro mampu bermain lebih cemerlang dibandingkan Cutrone yang memulai laga sebagai pengganti. Terlebih dengan satu gol dan satu assist Lautaro yang membawa Inter menang 3-2.

Baca Juga:  Tayangkan Langsung 100 Laga Basket dari Aceh sampai Papua

Nah, dini hari nanti WIB, dua anak muda itu pun sama-sama berdiri di Giuseppe Meazza lagi. Tetapi bukan dalam derbi Milan. Melainkan dalam perempat final Coppa Italia antara Inter Milan yang melawan Fiorentina (siaran langsung TVRI Nasional/TVRI Sport HD pukul 02.45 WIB).

Bedanya lagi, Cutrone bersua lagi dengan Lautaro sebagai striker Fiorentina. Ini menjadi head to head pertama dua attaccante muda itu. "Kali ini dia (Lautaro) yang harus "membunuh" permainan malam itu (dini hari nanti WIB)," kata kiper dan il capitano Inter, Samir Handanovic  kepada Sky Italia.

Lautaro punya modal dari tren golnya di Giuseppe Meazza sebulan terakhir. Sejak gol di giornata 19 ke gawang Atalanta (12/1), bomber timnas Argentina tersebut meneruskannya pada laga Serie A akhir pekan lalu (26/1) saat ditahan Cagliari 1-1. Handa, sapaan karib Handanovic, meminta Lautaro tak mengulangi kesalahan di laga itu. Termasuk saat diusir wasit ketika menit akhir.

Baca Juga:  Resmi, Chelsea Datangkan Koulibaly dengan Mahar Rp600 Miliar

"Banyak peluang yang dia dapat, tetapi dia tak mampu menuntaskan semuanya," tambah kiper 35 tahun itu. Lautaro terbanyak melakukan shot on target. Dari lima shots, empat shots di antaranya tepat sasaran. Sayang, hanya satu gol yang dia dapat. "Kami kemarin gagal. Tapi kali ini, aku tahu kamilah pemenangnya," koar Handanovic," katanya.(jpg)

MILAN (RIAUPOS.CO) — Ingatan Lautaro Martinez dan Patrick Cutrone kembali ke musim lalu. Di musim itu, Lautaro dan Cutrone sama-sama jadi gengsi dalam persaingan dua klub Milan, Inter dan AC Milan. Sama-sama masih belia, ketika itu masih berumur 21 tahun, dan diklaim sebagai talenta potensial muda di posisi sembilan.

Il Toro, julukan Lautaro, dan Cutrone pun jadi salah satu pemantik rivalitas dalam Derby della Madonnina ke-294, di Giuseppe Meazza, Milan, 18 Maret 2019. Kala itu, Lautaro mampu bermain lebih cemerlang dibandingkan Cutrone yang memulai laga sebagai pengganti. Terlebih dengan satu gol dan satu assist Lautaro yang membawa Inter menang 3-2.

Baca Juga:  Resmi, Chelsea Datangkan Koulibaly dengan Mahar Rp600 Miliar

Nah, dini hari nanti WIB, dua anak muda itu pun sama-sama berdiri di Giuseppe Meazza lagi. Tetapi bukan dalam derbi Milan. Melainkan dalam perempat final Coppa Italia antara Inter Milan yang melawan Fiorentina (siaran langsung TVRI Nasional/TVRI Sport HD pukul 02.45 WIB).

Bedanya lagi, Cutrone bersua lagi dengan Lautaro sebagai striker Fiorentina. Ini menjadi head to head pertama dua attaccante muda itu. "Kali ini dia (Lautaro) yang harus "membunuh" permainan malam itu (dini hari nanti WIB)," kata kiper dan il capitano Inter, Samir Handanovic  kepada Sky Italia.

Lautaro punya modal dari tren golnya di Giuseppe Meazza sebulan terakhir. Sejak gol di giornata 19 ke gawang Atalanta (12/1), bomber timnas Argentina tersebut meneruskannya pada laga Serie A akhir pekan lalu (26/1) saat ditahan Cagliari 1-1. Handa, sapaan karib Handanovic, meminta Lautaro tak mengulangi kesalahan di laga itu. Termasuk saat diusir wasit ketika menit akhir.

- Advertisement -
Baca Juga:  Kurang Pemain, Juara Bertahan Malah Mundur dari IBL 2019/2020

"Banyak peluang yang dia dapat, tetapi dia tak mampu menuntaskan semuanya," tambah kiper 35 tahun itu. Lautaro terbanyak melakukan shot on target. Dari lima shots, empat shots di antaranya tepat sasaran. Sayang, hanya satu gol yang dia dapat. "Kami kemarin gagal. Tapi kali ini, aku tahu kamilah pemenangnya," koar Handanovic," katanya.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

MILAN (RIAUPOS.CO) — Ingatan Lautaro Martinez dan Patrick Cutrone kembali ke musim lalu. Di musim itu, Lautaro dan Cutrone sama-sama jadi gengsi dalam persaingan dua klub Milan, Inter dan AC Milan. Sama-sama masih belia, ketika itu masih berumur 21 tahun, dan diklaim sebagai talenta potensial muda di posisi sembilan.

Il Toro, julukan Lautaro, dan Cutrone pun jadi salah satu pemantik rivalitas dalam Derby della Madonnina ke-294, di Giuseppe Meazza, Milan, 18 Maret 2019. Kala itu, Lautaro mampu bermain lebih cemerlang dibandingkan Cutrone yang memulai laga sebagai pengganti. Terlebih dengan satu gol dan satu assist Lautaro yang membawa Inter menang 3-2.

Baca Juga:  Giroud Bawa Milan ke Puncak Klasemen

Nah, dini hari nanti WIB, dua anak muda itu pun sama-sama berdiri di Giuseppe Meazza lagi. Tetapi bukan dalam derbi Milan. Melainkan dalam perempat final Coppa Italia antara Inter Milan yang melawan Fiorentina (siaran langsung TVRI Nasional/TVRI Sport HD pukul 02.45 WIB).

Bedanya lagi, Cutrone bersua lagi dengan Lautaro sebagai striker Fiorentina. Ini menjadi head to head pertama dua attaccante muda itu. "Kali ini dia (Lautaro) yang harus "membunuh" permainan malam itu (dini hari nanti WIB)," kata kiper dan il capitano Inter, Samir Handanovic  kepada Sky Italia.

Lautaro punya modal dari tren golnya di Giuseppe Meazza sebulan terakhir. Sejak gol di giornata 19 ke gawang Atalanta (12/1), bomber timnas Argentina tersebut meneruskannya pada laga Serie A akhir pekan lalu (26/1) saat ditahan Cagliari 1-1. Handa, sapaan karib Handanovic, meminta Lautaro tak mengulangi kesalahan di laga itu. Termasuk saat diusir wasit ketika menit akhir.

Baca Juga:  Perlu Dana Segar, Barcelona Akan Lepas De Jong ke City

"Banyak peluang yang dia dapat, tetapi dia tak mampu menuntaskan semuanya," tambah kiper 35 tahun itu. Lautaro terbanyak melakukan shot on target. Dari lima shots, empat shots di antaranya tepat sasaran. Sayang, hanya satu gol yang dia dapat. "Kami kemarin gagal. Tapi kali ini, aku tahu kamilah pemenangnya," koar Handanovic," katanya.(jpg)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari