JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tahun ini ganda putri Indonesia membuat sejarah dengan meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Capaian itu tidak akan mudah diulang mengingat mereka akan melakukan regenerasi tahun depan. Apalagi, pelapis Greys/Apri adalah pemain-pemain muda dengan usia di bawah 22 tahun.
Pelatih Eng Hian mengatakan, fokusnya tahun depan adalah percepatan peningkatan level bagi para pemain muda. Terutama partner baru bagi Apri setelah Greys pensiun. Nantinya, ada pembongkaran pasangan ganda putri. Salah satunya akan dipasangkan dengan Apri.
"Yang masuk pelatnas sudah bukan untuk latihan lagi. Yang statusnya pemain pelatnas utama akan lebih banyak bertanding di turnamen untuk mengejar level mereka. Saya akan lihat selama dua tahun perkembangannya seperti apa," kata pelatih yang akrab disapa Didi itu.
Dengan mundurnya pemain-pemain pelatnas dari India Open 2022, kemungkinan duet partner baru ganda putri baru terjadi pada Maret 2022. Didi menambahkan, Apri dan pasangan barunya tidak akan memulai dari awal. Untuk itu, dia memilih pasangan yang sudah matang agar mereka bisa memulai dari turnamen superseries level 300 ke atas.
Untuk itu, Didi belum menargetkan prestasi seperti yang pernah dicapai Greys/Apri. "Kalau Olimpiade Paris 2024 belum (target) medali. Ganda putri target bisa lolos dua pasang memenuhi kuota maksimal," lanjut Didi.
Saat ini Greys/Apri menempati peringkat keenam dunia. Satu tingkat di bawah itu, ada pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang menempati ranking ke-28 dunia. Sepanjang tahun ini, Fadia/Ribka memang tidak meraih gelar.
Dari delapan turnamen, mereka merasakan dua kali perempat final dan sekali semifinal. Sisanya, mereka tidak berhasil lolos dari babak 32 besar.
Didi berharap momentum juara Olimpiade ini mampu membangkitan pemain ganda putri lain. "Bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka bahwa dengan jerih payah yang dilalui Greys/Apri, lalu mendapat apresiasi, bisa membuat motivasi tinggi dan keyakinan untuk bisa berprestasi juga," kata peraih perunggu Olimpiade Athena 2004 itu.
Apri sendiri memiliki ambisi untuk bisa membawa juniornya menembus Olimpiade Paris 2024. Untuk tahun depan, dia akan menyesuaikan program dari pelatih mengingat kondisi juga belum stabil. Seperti batal ikut Kejuaraan Dunia 2021 lalu.(jpg)