Seiring krisis keuangan, Chievo sampai gulung tikar dan bisa ”hilang” dari kompetisi profesional di Italia musim ini.
SEHARUSNYA, musim ini menjadi anniversary Chievo Verona dalam sejarah persaingan mereka di Serie A. Dua dekade silam, klub berjuluk The Flying Donkeys itu menggebrak dengan finis di posisi kelima. Padahal, mereka berstatus tim promosi.
Empat musim berselang, Chievo finis keempat sehingga berkesempatan merasakan atmosfer Liga Champions musim 2006–2007.
Tetapi, jangankan perayaan nostalgia, Chievo malah merasakan getir karena gagal membayar tunggakan utang dan pajak yang terus menumpuk sejak musim lalu.
Tidak hanya dinyatakan bangkrut. Klub yang musim lalu finis kedelapan di Serie B itu juga dihukum Dewan Federal FIGC dengan didegradasikan dua tingkat ke Serie D.
Belum cukup sampai di situ. Berdasar laporan dari Covisoc sebagai pihak yang mengurusi administrasi klub sepakbola Italia, Chievo tidak memiliki stabilitas finansial yang baik untuk menjalani kompetisi musim ini.
Hal yang sama dialami klub-klub seperti Carpi FC, Casertana FC, Novara Calcio, Livorno Calcio, Trapani Calcio, dan Sambenedettese Calcio.
Upaya Chievo mengajukan banding ke CONI (Komite Olimpiade Italia) juga gagal. Chievo kini hanya punya waktu dua bulan untuk mencari investor baru atau tidak boleh tampil di Serie D.
Legenda klub sekaligus mantan striker Chievo, Sergio Pellissier, sebenarnya sudah menginisiatori perburuan investor baru seantero Italia. Namun, upaya pria 42 tahun itu masih nihil.
”Ini adalah momen yang menyedihkan selama aku berada di klub. Aku tidak ingin klub ini hilang. Chievo harus survive meski merangkak dari bawah,” beber pria. yang nomor punggungnya semasa membela Chievo (31) resmi dipensiunkan dua tahun lalu, itu, kepada L’Arena.
Sembari mencari investor baru, Pellissier berencana tetap membentuk tim yang bisa didaftarkan ke kompetisi amatir regional atau kompetisi tarkam kasta kelima sampai kesembilan dalam piramida sepakbola Italia. Chievo bisa masuk dalam kompetisi regional di Veneto.
Sumber: Jawapos/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun