Jumat, 22 November 2024

Wasit Perempuan di Piala Dunia Bukan Kelinci Percobaan

- Advertisement -

JENEWA (RIAUPOS.CO) – Keputusan FIFA menggunakan wasit perempuan, tiga wasit utama dan tiga asisten wasit, di Piala Dunia 2022 sempat dipertanyakan.

Kebanyakan menganggap FIFA hanya menjadikan mereka kelinci percobaan. Tetapi, bantahan telah disampaikan oleh induk organisasi sepak bola dunia tersebut. Menurut FIFA, menggunakan wasit perempuan di Piala Dunia 2022 bukan sekadar upaya kesetaraan.

- Advertisement -

Melainkan juga sebagai fondasi agar inisiatif serupa kembali diterapkan di beberapa turnamen antarnegara berikutnya. Khususnya di Piala Dunia 2026.

’’Ke depannya, semoga pemilihan perangkat pertandingan perempuan untuk kompetisi tertinggi akan dianggap sebagai sesuatu yang normal,’’ ujar Chairman Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina kepada Marca.

Untuk Piala Dunia 2022, tiga wasit utama adalah Stephanie Frappart dari Prancis, Salima Mukansanga (Rwanda), dan Yoshimi Yamashita (Jepang).

- Advertisement -
Baca Juga:  City Hanya Menang Tipis atas Tim Juru Kunci

 

Sementara Neuza Back (Brasil), Karen Diaz Medina (Meksiko), dan Kathryn Nesbitt (Amerika Serikat) bertindak sebagai asisten wasit.

Di antara tiga wasit utama, Frappart yang paling berpengalaman memimpin laga di kasta tertinggi. Dia sudah menjalani debut di Ligue 1 pada musim 2018–2019. Setelah itu, kariernya terus menanjak dengan memimpin Piala Super Eropa, Liga Champions, Liga Europa, dan kualifikasi Piala Dunia.

Bandingkan dengan Mukansanga yang baru memimpin laga di level tertinggi pada Piala Afrika tahun ini. Selebihnya, dia lebih banyak berkutat di kompetisi sepak bola wanita. Seperti Piala Dunia Wanita 2019, Liga Champions Wanita Afrika, dan Piala Afrika Wanita.

Untuk Yoshimi Yamashita, dia memang sudah memimpin AFC Cup pada 2018–2019. Tetapi, dia bukan wasit utama di J1 League, melainkan J3 League. Dia juga baru musim ini debut di Liga Champions Asia.

Baca Juga:  Dengan Wajah Memelas, Kapten Bilbao Beri Penghormatan kepada Sociedad Sendirian

”Aku senang sekaligus gugup karena hanya aku yang mewakili Jepang di Piala Dunia (untuk perangkat pertandingan, red). Aku belum terbiasa dengan beban tampil di ajang sebesar ini.”

”Tetapi, di sisi lain, aku juga harus menunjukkan kualitas dan membuktikan kepercayaan yang sudah diberikan,’’ papar Yamashita seperti dilansir ESPN. (io/c17/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

JENEWA (RIAUPOS.CO) – Keputusan FIFA menggunakan wasit perempuan, tiga wasit utama dan tiga asisten wasit, di Piala Dunia 2022 sempat dipertanyakan.

Kebanyakan menganggap FIFA hanya menjadikan mereka kelinci percobaan. Tetapi, bantahan telah disampaikan oleh induk organisasi sepak bola dunia tersebut. Menurut FIFA, menggunakan wasit perempuan di Piala Dunia 2022 bukan sekadar upaya kesetaraan.

- Advertisement -

Melainkan juga sebagai fondasi agar inisiatif serupa kembali diterapkan di beberapa turnamen antarnegara berikutnya. Khususnya di Piala Dunia 2026.

’’Ke depannya, semoga pemilihan perangkat pertandingan perempuan untuk kompetisi tertinggi akan dianggap sebagai sesuatu yang normal,’’ ujar Chairman Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina kepada Marca.

- Advertisement -

Untuk Piala Dunia 2022, tiga wasit utama adalah Stephanie Frappart dari Prancis, Salima Mukansanga (Rwanda), dan Yoshimi Yamashita (Jepang).

Baca Juga:  Perenang Rekor SEA Games Galau, Persiapan Pelatnas Belum Maksimal

 

Sementara Neuza Back (Brasil), Karen Diaz Medina (Meksiko), dan Kathryn Nesbitt (Amerika Serikat) bertindak sebagai asisten wasit.

Di antara tiga wasit utama, Frappart yang paling berpengalaman memimpin laga di kasta tertinggi. Dia sudah menjalani debut di Ligue 1 pada musim 2018–2019. Setelah itu, kariernya terus menanjak dengan memimpin Piala Super Eropa, Liga Champions, Liga Europa, dan kualifikasi Piala Dunia.

Bandingkan dengan Mukansanga yang baru memimpin laga di level tertinggi pada Piala Afrika tahun ini. Selebihnya, dia lebih banyak berkutat di kompetisi sepak bola wanita. Seperti Piala Dunia Wanita 2019, Liga Champions Wanita Afrika, dan Piala Afrika Wanita.

Untuk Yoshimi Yamashita, dia memang sudah memimpin AFC Cup pada 2018–2019. Tetapi, dia bukan wasit utama di J1 League, melainkan J3 League. Dia juga baru musim ini debut di Liga Champions Asia.

Baca Juga:  Dengan Wajah Memelas, Kapten Bilbao Beri Penghormatan kepada Sociedad Sendirian

”Aku senang sekaligus gugup karena hanya aku yang mewakili Jepang di Piala Dunia (untuk perangkat pertandingan, red). Aku belum terbiasa dengan beban tampil di ajang sebesar ini.”

”Tetapi, di sisi lain, aku juga harus menunjukkan kualitas dan membuktikan kepercayaan yang sudah diberikan,’’ papar Yamashita seperti dilansir ESPN. (io/c17/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari