Jumat, 22 November 2024

Kematian Cholismo

- Advertisement -

Madrid (RIAUPOS.CO) – Fase sebelum Natal menjadi titik balik kebangkitan Atletico Madrid menjuarai La Liga musim lalu. Bahkan, sebelum paruh  musim atau jornada ke-14, Atletico tak lagi tergoyahkan di peringkat pertama dan bertahan sampai akhir musim.

Kondisi yang bertolak belakangan dengan tahun ini. Los Colchoneros menatap Natal dalam periode buruk setelah menelan kekalahan beruntun dalam empat jornada terakhir. Sejak awal Desember, RCD Mallorca, Real Madrid, Sevilla CF, sampai Granada di Nuevo Las Carmenes kemarin (23/12) bergantian memperdaya skuad Diego Simeone.

- Advertisement -

Kekalahan kemarin begitu menyakitkan lantaran bertepatan dengan sedekade El Cholo –julukan Diego Simeone– menangani Atletico. Selama 3.653 hari menjabat sebagai entrenador Atletico, baru kali ini Simeone menorehkan empat kekalahan beruntun.

"Matinya Cholismo (gaya main ala Simeone, red)," tulis Diario AS dalam analisis performa ATM selama paruh musim pertama La Liga.

Baca Juga:  Klausul Rp179,1 M Batasi Pochettino

Cholismo yang punya ciri permainan yang menekankan pada pertahanan kuat dan dibarengi etos kerja tinggi dalam merebut bola itu seperti luntur. Cholismo yang kerap sukses mematahkan serangan lawan tersebut kini malah jadi bulan-bulanan lawan.

- Advertisement -

Analis sepakbola Diario AS Matallanas sampai menyarankan kepada Koke dkk untuk mengevaluasi Cholismo. "Mereka sangat kesulitan dalam fase bertahan. Ini bukan salah pemain saat bertahan melainkan cara bertahan seluruh tim yang gagal," tuturnya.

Skema tiga bek (3-1-4-2) yang musim ini jadi senjata Cholo terlihat tidak efektif saat transisi menyerang ke bertahan. Padahal, transisi yang cepat sudah jadi ciri khas Cholismo. Sayap yang lamban dan lini tengah yang mudah ditembus begitu kentara di Nuevo Los Carmenes. Dua gol Granada CF, misalnya, hanya terjadi dalam enam kali tembakan.

Baca Juga:  Andrie TU Soetarno Jadi Caretaker KONI Riau 

Ditambah lagi, secara psikis, pemain Atletico gagal keluar dari tekanan usai kalah beruntun. "Situasinya memang sulit, terutama setelah dua kekalahan terakhir," kata Koke, kapten sekaligus gelandang Atletico, di laman resmi klub.

Tapi, Koke menyangkal ada masalah dengan Cholismo. "Ini hanya faktor psikologis. Kami akan lebih bagus setelah break (libur musim dingin, red)," sambung pemain bernama asli Jorge Resurreccion Merodio tersebut.

Efek dari empat kekalahan beruntun, Atletico kini menempati posisi kelima di klasemen sementara. Tertinggal 17 poin (29-46) dari pemuncak klasemen sekaligus rival sekota Real Madrid meski punya tabungan satu laga (18-19). Malah Los Colchoneros sekarang hanya berselisih satu poin dengan klub raksasa Catalan yang mengarungi fase tak kalah pelik musim ini, FC Barcelona. (ren/dns/zed)

Laporan JPG, Madrid

 

Madrid (RIAUPOS.CO) – Fase sebelum Natal menjadi titik balik kebangkitan Atletico Madrid menjuarai La Liga musim lalu. Bahkan, sebelum paruh  musim atau jornada ke-14, Atletico tak lagi tergoyahkan di peringkat pertama dan bertahan sampai akhir musim.

Kondisi yang bertolak belakangan dengan tahun ini. Los Colchoneros menatap Natal dalam periode buruk setelah menelan kekalahan beruntun dalam empat jornada terakhir. Sejak awal Desember, RCD Mallorca, Real Madrid, Sevilla CF, sampai Granada di Nuevo Las Carmenes kemarin (23/12) bergantian memperdaya skuad Diego Simeone.

- Advertisement -

Kekalahan kemarin begitu menyakitkan lantaran bertepatan dengan sedekade El Cholo –julukan Diego Simeone– menangani Atletico. Selama 3.653 hari menjabat sebagai entrenador Atletico, baru kali ini Simeone menorehkan empat kekalahan beruntun.

"Matinya Cholismo (gaya main ala Simeone, red)," tulis Diario AS dalam analisis performa ATM selama paruh musim pertama La Liga.

- Advertisement -
Baca Juga:  Klausul Rp179,1 M Batasi Pochettino

Cholismo yang punya ciri permainan yang menekankan pada pertahanan kuat dan dibarengi etos kerja tinggi dalam merebut bola itu seperti luntur. Cholismo yang kerap sukses mematahkan serangan lawan tersebut kini malah jadi bulan-bulanan lawan.

Analis sepakbola Diario AS Matallanas sampai menyarankan kepada Koke dkk untuk mengevaluasi Cholismo. "Mereka sangat kesulitan dalam fase bertahan. Ini bukan salah pemain saat bertahan melainkan cara bertahan seluruh tim yang gagal," tuturnya.

Skema tiga bek (3-1-4-2) yang musim ini jadi senjata Cholo terlihat tidak efektif saat transisi menyerang ke bertahan. Padahal, transisi yang cepat sudah jadi ciri khas Cholismo. Sayap yang lamban dan lini tengah yang mudah ditembus begitu kentara di Nuevo Los Carmenes. Dua gol Granada CF, misalnya, hanya terjadi dalam enam kali tembakan.

Baca Juga:  Putri SMAN 2 Rengat dan Putra SMAN 1 Rengat Juara

Ditambah lagi, secara psikis, pemain Atletico gagal keluar dari tekanan usai kalah beruntun. "Situasinya memang sulit, terutama setelah dua kekalahan terakhir," kata Koke, kapten sekaligus gelandang Atletico, di laman resmi klub.

Tapi, Koke menyangkal ada masalah dengan Cholismo. "Ini hanya faktor psikologis. Kami akan lebih bagus setelah break (libur musim dingin, red)," sambung pemain bernama asli Jorge Resurreccion Merodio tersebut.

Efek dari empat kekalahan beruntun, Atletico kini menempati posisi kelima di klasemen sementara. Tertinggal 17 poin (29-46) dari pemuncak klasemen sekaligus rival sekota Real Madrid meski punya tabungan satu laga (18-19). Malah Los Colchoneros sekarang hanya berselisih satu poin dengan klub raksasa Catalan yang mengarungi fase tak kalah pelik musim ini, FC Barcelona. (ren/dns/zed)

Laporan JPG, Madrid

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari