WINA (RIAUPOS.CO) – Siapa yang bakal menjadi juara dunia MotoGP 2020 masih sulit diprediksi setelah Marc Marquez kecelakaan parah dan hampir pasti tak bisa menyelesaikan seri balapan tahun ini.
Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, yang kini berada di puncak klasemen sementara, malah tampil melempem di tiga balapan setelah dia juara dua kali di Sirkuit Jerez, yakni saat MotoGP Spanyol dan Andalusia.
Pembalap paling senior dan berpengalaman, Valentino Rossi, mengakui bahwa dirinya masih bisa jadi juara dunia MotoGP 2020 setelah MotoGP Styria berakhir.
Rossi belum kembali naik podium di tiga seri terakhir MotoGP. Namun lantaran catatan Rossi selalu lebih baik dibandingkan Quartararo, kini The Doctor berjarak 25 poin dari pembalap muda Prancis tersebut.
Selisih 25 poin itu membuat Rossi tak menutupi diri bahwa ia masih bisa berharap untuk jadi juara dunia MotoGP musim ini. Sebab, kalau misalnya dia tampil di podium pertama dan Quartararo tak dapat nilai, maka poin kedua pembalap ini akan sama.
"Kita semua berjarak rapat, saya tak begitu jauh dari dirinya. Saya berharap Yamaha melakukan hal yang lebih bagus di lintasan berikutnya," ucap Rossi seperti dikutip dari GPOne.
Meski mengumbar optimisme, Rossi juga tak menutupi bahwa Yamaha benar-benar kesulitan di Red Bull Ring. The Doctor bahkan sudah menemukan jawaban pasti alasan di balik kegagalannya mempertahankan atau memperbaiki posisi kelima yang sempat diraihnya di MotoGP Austria akhir pekan lalu.
"Saya finis kelima (di MotoGP Austria, red) karena banyak kecelakaan, namun kali ini semua pembalap sudah memahami masalah sebelumnya dan bisa mengendalikan motor dengan baik dan tak membuat kesalahan," jelas lelaki asal Italia tersebut.
"Saya pembalap terbaik Yamaha namun finis di posisi kesembilan. Masalah yang dihadapi kurang-lebih sama dengan musim lalu. Namun kami sempat tampil bagus di Jerez dan sempat mencatat hattrick. Saya rasa di sirkuit berikutnya kami bisa lebih kompetitif," tutur Rossi lagi seperti ditulis Crash.
The Doctor menilai bahwa Quartararo sendiri merasakan dampak motor Yamaha yang tak kompetitif di Red Bull Ring. Rossi ragu bahwa penampilan buruk Quartararo disebabkan oleh tekanan kompetisi yang datang padanya saat ia jadi pemuncak klasemen.
"Saya tak tahu pasti soal Quartararo mendapat tekanan, namun dalam pandangan saya, ia lebih menderita dari segi teknis berupa masalah motor," kata pembalap yang sering promosi pabrikan Yamaha di Indonesia tersebut.
"Di Jerez, dia selalu tampil kuat, motor M1 bekerja dengan baik dan menang. Menurut saya, ini masalah teknis," ujar Rossi.
Dengan silih-bergantinya pembalap yang naik podium seperti saat ini, siapa pun, termasuk Rossi, masih punya peluang untuk bisa menjadi juara dunia.
Sumber: GPOne/CNN/Crash/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun