MILAN (RIAUPOS.CO) – Untuk kali pertama dalam 11 tahun, Inter Milan melaju lagi ke final Coppa Italia. Pada leg kedua di Giuseppe Meazza Rabu (20/4/2022) dini hari ini, Inter membantai rival sekota, AC Milan dengan skor telak 3-0.
Dengan hasil ini, Inter melangkah ke final Coppa Italia 2022 dengan keunggulan agregat 3-0. Sebab pada leg pertama “di kandang” Milan, kedua tim bermain imbang 0-0. Pada partai puncak, Inter tinggal menunggu pemenang antara Juventus melawan Fiorentina.
Lautaro Martinez menjadi pahlawan Inter dengan mencetak dua gol pada menit ke-4 dan 40. Pemain pengganti Robin Gosens melengkapi kemenangan Inter melalui golnya pada menit ke-82.
“Saya sangat bahagia sebab saya bisa bermain di final lagi,” ucap Lautaro dikutip dari DAZN.
“Kami bekerja keras untuk kembali melawan Inter ke puncak. Dan kami mampu membuktikannya lagi kali ini. Fans begitu puas dengan hasil ini, begitupun kami,” tambah penyerang berjuluk El Toro tersebut.
Laga ini semakin spesial karena ayah dan ibu Lautaro datang dari Argentina untuk menyaksikan pertandingan Inter.
“Gol dan kemenangan ini saya persembahkan kepada mereka. Mereka mendorong dan membantu saya untuk tampil lebih konsisten,” ucapnya.
Allenatore Inter Simone Inzaghi memuji para pemainnya atas kemenangan ini. Dia menyebut, skuad Inter tampil sangat fantastis. Dan dia berharap, kemenangan ini berlanjut di Serie A. Inter saat ini memang masih berada di posisi kedua klasemen sementara Serie A. Inter tertinggal dua angka (69-71), namun masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak (32-33).
“Kami bermain di derby ini dengan kecerdasan, taktik, dan mengeksekusi di saat yang tepat,” ucap Inzaghi dikutip dari Mediaset.
“Kami ingin ke final dan bertekad memenangkan derby ini. Kami layak lolos ke final,” tambahnya.
Ini adalah kemenangan derby Milan pertama dalam karier Inzaghi. Di laga ini, muncul kejadian kontroversial. Saat Inter unggul 2-0, Milan sempat mencetak gol pada menit ke-66 lewat Ismael Bennacer.
Namun, setelah dilakukan review VAR, gol tersebut dianulir wasit Maurizio Mariani. Sebab, Pierre Kalulu dianggap bergerak mengganggu dan menghalangi pandangan kiper Inter, Samir Handanovic. Keputusan offside ini sudah sesuai dengan pasal 11 laws of the game.
Tetapi, gol yang dianulir itu membuat pelatih Milan Stefano Pioli kecewa.
“Jika dalam kondisi 1-2, jalannya pertandingan mungkin akan berubah. Gol itu bisa memberikan kami momentum. Jadi ya, bagi kami ini adalah momen sulit bagi kami,” ucap Pioli.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman