Minggu, 14 September 2025
spot_img

Termuda Jadi Juara Sejak 18 Tahun Silam

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun lalu, Stefanos Tsitsipas masih masuk dalam kategori Next Gen di ajang ATP Finals. Next Gen adalah turnamen akhir musim tersebut yang diperuntukkan petenis-petenis muda terbaik dunia.

Saat itu, petenis Yunani tersebut keluar sebagai jawara. Setahun kemudian, di penampilan debut di kasta teratas, dia langsung membawa pulang trofi juara setelah menyingkirkan petenis-petenis top.

Tsitsipas menjadi juara termuda ATP Finals sejak Lleyton Hewitt pada edisi 2001. Selain itu, dia mencatatkan sejarah sebagai petenis pertama dari Yunani yang berhasil memenangi turnamen penutup musim tersebut. Di partai final kemarin (18/11), Tsitsipas bertarung habis-habisan sekaligus menghabisi petenis Austria Dominic Thiem 6 (6)-7, 6-2, 7-6 (4).

Baca Juga:  Suksesi Bek Tengah Ajax: Lisandro Hengkang, Anak Asuh Gio Datang

Kedua petenis bertarung dalam tempo 2 jam 35 menit. Setelah kehilangan set pertama, Tsitsipas membalikkan situasi pada set kedua. Perjuangan berat kembali dihadapi pada set ketiga. Namun, momentum hebat Tsitsipas memang tak bisa dibendung.

"Aku tidak tahu bagaimana bisa bermain sangat bagus pada set kedua. Aku tidak memberinya (Thiem) banyak opsi untuk mengganti pola permainan," ucap petenis gondrong tersebut dikutip ATP Tour.

Performa Tsitsipas itu mengulangi aksi mantan petenis Argentina David Nalbandian yang come back setelah kehilangan set pertama di partai final 2005. Saat itu, Nalbandian memenangi duel kontra Roger Federer saat turnamen masih dihelat di Shanghai, Tiongkok.

Tsitsipas punya backhand yang mematikan. Selain itu, petenis termuda di ATP Finals 2019 tersebut memiliki servis yang kencang. Tercatat dia membukukan sembilan ace, berbanding delapan yang mampu diciptakan Thiem.

Baca Juga:  Ribuan Goweser Ikuti Riau Pos Fun Bike

"Ini seperti roller coaster. Luar biasa bisa mengangkat trofi ini. Aku tidak pernah mendapatkan dukungan (dari penonton) sebesar ini," lanjutnya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun lalu, Stefanos Tsitsipas masih masuk dalam kategori Next Gen di ajang ATP Finals. Next Gen adalah turnamen akhir musim tersebut yang diperuntukkan petenis-petenis muda terbaik dunia.

Saat itu, petenis Yunani tersebut keluar sebagai jawara. Setahun kemudian, di penampilan debut di kasta teratas, dia langsung membawa pulang trofi juara setelah menyingkirkan petenis-petenis top.

Tsitsipas menjadi juara termuda ATP Finals sejak Lleyton Hewitt pada edisi 2001. Selain itu, dia mencatatkan sejarah sebagai petenis pertama dari Yunani yang berhasil memenangi turnamen penutup musim tersebut. Di partai final kemarin (18/11), Tsitsipas bertarung habis-habisan sekaligus menghabisi petenis Austria Dominic Thiem 6 (6)-7, 6-2, 7-6 (4).

Baca Juga:  Lagi, Barcelona Bermain Imbang

Kedua petenis bertarung dalam tempo 2 jam 35 menit. Setelah kehilangan set pertama, Tsitsipas membalikkan situasi pada set kedua. Perjuangan berat kembali dihadapi pada set ketiga. Namun, momentum hebat Tsitsipas memang tak bisa dibendung.

"Aku tidak tahu bagaimana bisa bermain sangat bagus pada set kedua. Aku tidak memberinya (Thiem) banyak opsi untuk mengganti pola permainan," ucap petenis gondrong tersebut dikutip ATP Tour.

- Advertisement -

Performa Tsitsipas itu mengulangi aksi mantan petenis Argentina David Nalbandian yang come back setelah kehilangan set pertama di partai final 2005. Saat itu, Nalbandian memenangi duel kontra Roger Federer saat turnamen masih dihelat di Shanghai, Tiongkok.

Tsitsipas punya backhand yang mematikan. Selain itu, petenis termuda di ATP Finals 2019 tersebut memiliki servis yang kencang. Tercatat dia membukukan sembilan ace, berbanding delapan yang mampu diciptakan Thiem.

- Advertisement -
Baca Juga:  Suksesi Bek Tengah Ajax: Lisandro Hengkang, Anak Asuh Gio Datang

"Ini seperti roller coaster. Luar biasa bisa mengangkat trofi ini. Aku tidak pernah mendapatkan dukungan (dari penonton) sebesar ini," lanjutnya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tahun lalu, Stefanos Tsitsipas masih masuk dalam kategori Next Gen di ajang ATP Finals. Next Gen adalah turnamen akhir musim tersebut yang diperuntukkan petenis-petenis muda terbaik dunia.

Saat itu, petenis Yunani tersebut keluar sebagai jawara. Setahun kemudian, di penampilan debut di kasta teratas, dia langsung membawa pulang trofi juara setelah menyingkirkan petenis-petenis top.

Tsitsipas menjadi juara termuda ATP Finals sejak Lleyton Hewitt pada edisi 2001. Selain itu, dia mencatatkan sejarah sebagai petenis pertama dari Yunani yang berhasil memenangi turnamen penutup musim tersebut. Di partai final kemarin (18/11), Tsitsipas bertarung habis-habisan sekaligus menghabisi petenis Austria Dominic Thiem 6 (6)-7, 6-2, 7-6 (4).

Baca Juga:  Romero dan Jones Tak Akan Bermain di Liga Inggris Musim Ini

Kedua petenis bertarung dalam tempo 2 jam 35 menit. Setelah kehilangan set pertama, Tsitsipas membalikkan situasi pada set kedua. Perjuangan berat kembali dihadapi pada set ketiga. Namun, momentum hebat Tsitsipas memang tak bisa dibendung.

"Aku tidak tahu bagaimana bisa bermain sangat bagus pada set kedua. Aku tidak memberinya (Thiem) banyak opsi untuk mengganti pola permainan," ucap petenis gondrong tersebut dikutip ATP Tour.

Performa Tsitsipas itu mengulangi aksi mantan petenis Argentina David Nalbandian yang come back setelah kehilangan set pertama di partai final 2005. Saat itu, Nalbandian memenangi duel kontra Roger Federer saat turnamen masih dihelat di Shanghai, Tiongkok.

Tsitsipas punya backhand yang mematikan. Selain itu, petenis termuda di ATP Finals 2019 tersebut memiliki servis yang kencang. Tercatat dia membukukan sembilan ace, berbanding delapan yang mampu diciptakan Thiem.

Baca Juga:  Ribuan Goweser Ikuti Riau Pos Fun Bike

"Ini seperti roller coaster. Luar biasa bisa mengangkat trofi ini. Aku tidak pernah mendapatkan dukungan (dari penonton) sebesar ini," lanjutnya.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari