Senin, 19 Mei 2025
spot_img

Kalah di Thailand Open, Fajar/Rian Disarankan Pisah? Ini Kata Pengamat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dari pasangan Denmark William Kryger Boe/Christian Faust Kjaer dengan skor 13-21 dan 12-21 di semifinal Thailand Open memicu beragam tanggapan. Sebagian pihak menyarankan agar keduanya dipisah atau bahkan mempertimbangkan berkarier secara profesional di luar Pelatnas PBSI Cipayung.

Namun, pengamat bulutangkis Broto Happy menilai wacana memisahkan Fajar/Rian maupun menarik mereka dari pelatnas bukanlah pilihan yang tepat. “Kalau dipisah, siapa pasangan penggantinya? Siapa pemain muda yang setara levelnya dengan Fajar atau Rian? Saat ini belum ada,” ungkapnya saat dihubungi JPG, Ahad (18/5).

Ia menegaskan bahwa jumlah pemain di pelatnas dengan kualitas setara sangat terbatas. Saat ini hanya tersisa tiga pasangan di pelatnas, yaitu Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando serta M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin.

Baca Juga:  Viorel Simion Babak Belur Dihantam Denys Berinchyk

Broto juga mengingatkan bahwa pasangan Bagas/Leo dan Fikri/Daniel sebelumnya sudah pernah dirombak. Kini keduanya mulai menunjukkan kekompakan masing-masing. “Leo dan Bagas sedang berupaya memperkuat kerja sama mereka. Fikri dan Daniel juga sedang membangun chemistry. Kalau diubah lagi, semuanya akan mulai dari nol,” tambahnya.

Menurut Broto, kondisinya akan berbeda jika Indonesia memiliki lebih banyak pemain dengan kualitas yang merata. Jika demikian, rotasi dan kombinasi pemain akan lebih fleksibel. “Sekarang kita hanya punya tiga pasangan utama. Jadi, menurut saya memisah Fajar/Rian bukanlah solusi,” tegasnya.

Broto lantas membandingkan dengan Seo Seung Jae dari Korea Selatan yang sering berganti pasangan di sektor ganda putra dan ganda campuran. Ia menilai Seo adalah pengecualian karena memiliki kemampuan individu yang sangat istimewa.

Baca Juga:  Komentar Gregoria setelah Tembus Semifinal Pertama dalam 4 Tahun

“Seo itu pemain dengan kualitas individu luar biasa. Dia bisa jadi juara dunia dua kali pada 2023 di dua sektor sekaligus. Itu luar biasa. Karena kualitas pribadinya tinggi, siapa pun pasangan duetnya bisa cocok dan menghasilkan prestasi. Kita belum punya pemain dengan keistimewaan seperti itu,” tutup Broto.
(raf/bas/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dari pasangan Denmark William Kryger Boe/Christian Faust Kjaer dengan skor 13-21 dan 12-21 di semifinal Thailand Open memicu beragam tanggapan. Sebagian pihak menyarankan agar keduanya dipisah atau bahkan mempertimbangkan berkarier secara profesional di luar Pelatnas PBSI Cipayung.

Namun, pengamat bulutangkis Broto Happy menilai wacana memisahkan Fajar/Rian maupun menarik mereka dari pelatnas bukanlah pilihan yang tepat. “Kalau dipisah, siapa pasangan penggantinya? Siapa pemain muda yang setara levelnya dengan Fajar atau Rian? Saat ini belum ada,” ungkapnya saat dihubungi JPG, Ahad (18/5).

Ia menegaskan bahwa jumlah pemain di pelatnas dengan kualitas setara sangat terbatas. Saat ini hanya tersisa tiga pasangan di pelatnas, yaitu Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando serta M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin.

Baca Juga:  Fajar Berharap Indonesia Juara Piala Thomas 2026

Broto juga mengingatkan bahwa pasangan Bagas/Leo dan Fikri/Daniel sebelumnya sudah pernah dirombak. Kini keduanya mulai menunjukkan kekompakan masing-masing. “Leo dan Bagas sedang berupaya memperkuat kerja sama mereka. Fikri dan Daniel juga sedang membangun chemistry. Kalau diubah lagi, semuanya akan mulai dari nol,” tambahnya.

Menurut Broto, kondisinya akan berbeda jika Indonesia memiliki lebih banyak pemain dengan kualitas yang merata. Jika demikian, rotasi dan kombinasi pemain akan lebih fleksibel. “Sekarang kita hanya punya tiga pasangan utama. Jadi, menurut saya memisah Fajar/Rian bukanlah solusi,” tegasnya.

Broto lantas membandingkan dengan Seo Seung Jae dari Korea Selatan yang sering berganti pasangan di sektor ganda putra dan ganda campuran. Ia menilai Seo adalah pengecualian karena memiliki kemampuan individu yang sangat istimewa.

Baca Juga:  Tiga Wakil Indonesia ke Final Australia Open 2024

“Seo itu pemain dengan kualitas individu luar biasa. Dia bisa jadi juara dunia dua kali pada 2023 di dua sektor sekaligus. Itu luar biasa. Karena kualitas pribadinya tinggi, siapa pun pasangan duetnya bisa cocok dan menghasilkan prestasi. Kita belum punya pemain dengan keistimewaan seperti itu,” tutup Broto.
(raf/bas/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kekalahan pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Rian Ardianto, dari pasangan Denmark William Kryger Boe/Christian Faust Kjaer dengan skor 13-21 dan 12-21 di semifinal Thailand Open memicu beragam tanggapan. Sebagian pihak menyarankan agar keduanya dipisah atau bahkan mempertimbangkan berkarier secara profesional di luar Pelatnas PBSI Cipayung.

Namun, pengamat bulutangkis Broto Happy menilai wacana memisahkan Fajar/Rian maupun menarik mereka dari pelatnas bukanlah pilihan yang tepat. “Kalau dipisah, siapa pasangan penggantinya? Siapa pemain muda yang setara levelnya dengan Fajar atau Rian? Saat ini belum ada,” ungkapnya saat dihubungi JPG, Ahad (18/5).

Ia menegaskan bahwa jumlah pemain di pelatnas dengan kualitas setara sangat terbatas. Saat ini hanya tersisa tiga pasangan di pelatnas, yaitu Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando serta M. Shohibul Fikri/Daniel Marthin.

Baca Juga:  Lawan PSDS Deli Serdang, PSPS Riau Yakin Raih Hasil Positif

Broto juga mengingatkan bahwa pasangan Bagas/Leo dan Fikri/Daniel sebelumnya sudah pernah dirombak. Kini keduanya mulai menunjukkan kekompakan masing-masing. “Leo dan Bagas sedang berupaya memperkuat kerja sama mereka. Fikri dan Daniel juga sedang membangun chemistry. Kalau diubah lagi, semuanya akan mulai dari nol,” tambahnya.

Menurut Broto, kondisinya akan berbeda jika Indonesia memiliki lebih banyak pemain dengan kualitas yang merata. Jika demikian, rotasi dan kombinasi pemain akan lebih fleksibel. “Sekarang kita hanya punya tiga pasangan utama. Jadi, menurut saya memisah Fajar/Rian bukanlah solusi,” tegasnya.

Broto lantas membandingkan dengan Seo Seung Jae dari Korea Selatan yang sering berganti pasangan di sektor ganda putra dan ganda campuran. Ia menilai Seo adalah pengecualian karena memiliki kemampuan individu yang sangat istimewa.

Baca Juga:  Komentar Gregoria setelah Tembus Semifinal Pertama dalam 4 Tahun

“Seo itu pemain dengan kualitas individu luar biasa. Dia bisa jadi juara dunia dua kali pada 2023 di dua sektor sekaligus. Itu luar biasa. Karena kualitas pribadinya tinggi, siapa pun pasangan duetnya bisa cocok dan menghasilkan prestasi. Kita belum punya pemain dengan keistimewaan seperti itu,” tutup Broto.
(raf/bas/jpg)

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari