Selasa, 17 September 2024

Setelah 19 Tahun, Piala Thomas Kembali “Pulang” ke Indonesia

AARHUS (RIAUPOS.CO) – Penantian panjang selama 19 tahun akhirnya berakhir. Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas lagi. Di Aarhus, Denmark, Indonesia meraih gelar tersebut setelah mengalahkan Cina 3-0.

Indonesia berhasil tampil gemilang dalam duel lawan Cina. Memiliki materi pemain yang di atas kertas lebih baik dibandingkan skuad Cina, Indonesia sukses menunjukkan performa terbaik.

Anthony Ginting yang tampil di partai pertama sempat mendapat perlawanan sengit dari Lu Guang Zu. Ginting sempat kalah 18-21 sebelum menang 21-14, 21-16 di dua gim berikutnya.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Dalam duel lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19.

- Advertisement -
Baca Juga:  Suksesi Bek Tengah Ajax: Lisandro Hengkang, Anak Asuh Gio Datang

Jonatan Christie yang turun di partai ketiga tak membuang waktu lebih lama untuk memastikan kemenangan bagi Indonesia.

Menghadapi pemain muda Li Shi Feng, Jonatan butuh perjuangan keras untuk bisa menang 21-14, 18-21, 21-14 dalam kurun waktu 1 jam 22 menit. Indonesia pun menang 3-0 atas Cina di akhir pertandingan.

- Advertisement -

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 yang berlangsung pada 2021 ini membuat Indonesia mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung selama 19 tahun.

Sebelum menang di Thomas Cup 2020 ini, Indonesia terakhir kali menang di Thomas Cup 2002 yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Saat itu, Indonesia berhasil menang 3-2 atas Malaysia di partai final untuk merebut gelar Thomas Cup ke-13 dalam sejarah.

Baca Juga:  Inter Goda Dybala dengan Gaji Lebih Besar

Selepas keberhasilan tersebut, Indonesia tak lagi mampu menjuarai Thomas Cup. Catatan terbaik adalah runner-up di 2010 dan 2016 sebelum akhirnya kembali juara tahun ini.

Sayangnya, dalam upacara penghormatan pemenang, saat Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan, diganti dengan bendera PBSI. Ini merupakan hukuman bagi Indonesia oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), karena Indonesia dinilai tak patuh soal doping.

Sumber: WBF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

AARHUS (RIAUPOS.CO) – Penantian panjang selama 19 tahun akhirnya berakhir. Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas lagi. Di Aarhus, Denmark, Indonesia meraih gelar tersebut setelah mengalahkan Cina 3-0.

Indonesia berhasil tampil gemilang dalam duel lawan Cina. Memiliki materi pemain yang di atas kertas lebih baik dibandingkan skuad Cina, Indonesia sukses menunjukkan performa terbaik.

Anthony Ginting yang tampil di partai pertama sempat mendapat perlawanan sengit dari Lu Guang Zu. Ginting sempat kalah 18-21 sebelum menang 21-14, 21-16 di dua gim berikutnya.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Dalam duel lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19.

Baca Juga:  Suksesi Bek Tengah Ajax: Lisandro Hengkang, Anak Asuh Gio Datang

Jonatan Christie yang turun di partai ketiga tak membuang waktu lebih lama untuk memastikan kemenangan bagi Indonesia.

Menghadapi pemain muda Li Shi Feng, Jonatan butuh perjuangan keras untuk bisa menang 21-14, 18-21, 21-14 dalam kurun waktu 1 jam 22 menit. Indonesia pun menang 3-0 atas Cina di akhir pertandingan.

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 yang berlangsung pada 2021 ini membuat Indonesia mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung selama 19 tahun.

Sebelum menang di Thomas Cup 2020 ini, Indonesia terakhir kali menang di Thomas Cup 2002 yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Saat itu, Indonesia berhasil menang 3-2 atas Malaysia di partai final untuk merebut gelar Thomas Cup ke-13 dalam sejarah.

Baca Juga:  UFC Fight Island di Pulau Yas Abu Dhabi

Selepas keberhasilan tersebut, Indonesia tak lagi mampu menjuarai Thomas Cup. Catatan terbaik adalah runner-up di 2010 dan 2016 sebelum akhirnya kembali juara tahun ini.

Sayangnya, dalam upacara penghormatan pemenang, saat Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan, diganti dengan bendera PBSI. Ini merupakan hukuman bagi Indonesia oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), karena Indonesia dinilai tak patuh soal doping.

Sumber: WBF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari