Senin, 23 Juni 2025

Setelah 19 Tahun, Piala Thomas Kembali “Pulang” ke Indonesia

AARHUS (RIAUPOS.CO) – Penantian panjang selama 19 tahun akhirnya berakhir. Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas lagi. Di Aarhus, Denmark, Indonesia meraih gelar tersebut setelah mengalahkan Cina 3-0.

Indonesia berhasil tampil gemilang dalam duel lawan Cina. Memiliki materi pemain yang di atas kertas lebih baik dibandingkan skuad Cina, Indonesia sukses menunjukkan performa terbaik.

Anthony Ginting yang tampil di partai pertama sempat mendapat perlawanan sengit dari Lu Guang Zu. Ginting sempat kalah 18-21 sebelum menang 21-14, 21-16 di dua gim berikutnya.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Dalam duel lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19.

Baca Juga:  Sempat Tertinggal, Madrid Kalahkan Elche Berkat Dua Gol Benzema 

Jonatan Christie yang turun di partai ketiga tak membuang waktu lebih lama untuk memastikan kemenangan bagi Indonesia.

Menghadapi pemain muda Li Shi Feng, Jonatan butuh perjuangan keras untuk bisa menang 21-14, 18-21, 21-14 dalam kurun waktu 1 jam 22 menit. Indonesia pun menang 3-0 atas Cina di akhir pertandingan.

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 yang berlangsung pada 2021 ini membuat Indonesia mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung selama 19 tahun.

Sebelum menang di Thomas Cup 2020 ini, Indonesia terakhir kali menang di Thomas Cup 2002 yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Saat itu, Indonesia berhasil menang 3-2 atas Malaysia di partai final untuk merebut gelar Thomas Cup ke-13 dalam sejarah.

Baca Juga:  Sarri Akhiri Puasa Trofi

Selepas keberhasilan tersebut, Indonesia tak lagi mampu menjuarai Thomas Cup. Catatan terbaik adalah runner-up di 2010 dan 2016 sebelum akhirnya kembali juara tahun ini.

Sayangnya, dalam upacara penghormatan pemenang, saat Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan, diganti dengan bendera PBSI. Ini merupakan hukuman bagi Indonesia oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), karena Indonesia dinilai tak patuh soal doping.

Sumber: WBF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

AARHUS (RIAUPOS.CO) – Penantian panjang selama 19 tahun akhirnya berakhir. Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas lagi. Di Aarhus, Denmark, Indonesia meraih gelar tersebut setelah mengalahkan Cina 3-0.

Indonesia berhasil tampil gemilang dalam duel lawan Cina. Memiliki materi pemain yang di atas kertas lebih baik dibandingkan skuad Cina, Indonesia sukses menunjukkan performa terbaik.

Anthony Ginting yang tampil di partai pertama sempat mendapat perlawanan sengit dari Lu Guang Zu. Ginting sempat kalah 18-21 sebelum menang 21-14, 21-16 di dua gim berikutnya.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Dalam duel lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19.

Baca Juga:  Agar Biliar Ikut Porkot, KONI Hanya Ambil Alih Pelaksanaannya Saja

Jonatan Christie yang turun di partai ketiga tak membuang waktu lebih lama untuk memastikan kemenangan bagi Indonesia.

- Advertisement -

Menghadapi pemain muda Li Shi Feng, Jonatan butuh perjuangan keras untuk bisa menang 21-14, 18-21, 21-14 dalam kurun waktu 1 jam 22 menit. Indonesia pun menang 3-0 atas Cina di akhir pertandingan.

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 yang berlangsung pada 2021 ini membuat Indonesia mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung selama 19 tahun.

- Advertisement -

Sebelum menang di Thomas Cup 2020 ini, Indonesia terakhir kali menang di Thomas Cup 2002 yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Saat itu, Indonesia berhasil menang 3-2 atas Malaysia di partai final untuk merebut gelar Thomas Cup ke-13 dalam sejarah.

Baca Juga:  Raksasa Kroasia HNK Rijeka  Resmi Kontrak Aldama

Selepas keberhasilan tersebut, Indonesia tak lagi mampu menjuarai Thomas Cup. Catatan terbaik adalah runner-up di 2010 dan 2016 sebelum akhirnya kembali juara tahun ini.

Sayangnya, dalam upacara penghormatan pemenang, saat Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan, diganti dengan bendera PBSI. Ini merupakan hukuman bagi Indonesia oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), karena Indonesia dinilai tak patuh soal doping.

Sumber: WBF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

AARHUS (RIAUPOS.CO) – Penantian panjang selama 19 tahun akhirnya berakhir. Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas lagi. Di Aarhus, Denmark, Indonesia meraih gelar tersebut setelah mengalahkan Cina 3-0.

Indonesia berhasil tampil gemilang dalam duel lawan Cina. Memiliki materi pemain yang di atas kertas lebih baik dibandingkan skuad Cina, Indonesia sukses menunjukkan performa terbaik.

Anthony Ginting yang tampil di partai pertama sempat mendapat perlawanan sengit dari Lu Guang Zu. Ginting sempat kalah 18-21 sebelum menang 21-14, 21-16 di dua gim berikutnya.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto lalu memperbesar keunggulan Indonesia menjadi 2-0. Dalam duel lawan He Ji Ting/Zhou Hao Dong, Fajar/Rian menang dua gim langsung 21-12, 21-19.

Baca Juga:  Proses Naturalisasi, Nama Sandy Walsh dan Jordi Amat Diajukan ke Kemenpora

Jonatan Christie yang turun di partai ketiga tak membuang waktu lebih lama untuk memastikan kemenangan bagi Indonesia.

Menghadapi pemain muda Li Shi Feng, Jonatan butuh perjuangan keras untuk bisa menang 21-14, 18-21, 21-14 dalam kurun waktu 1 jam 22 menit. Indonesia pun menang 3-0 atas Cina di akhir pertandingan.

Kemenangan Indonesia di Thomas Cup 2020 yang berlangsung pada 2021 ini membuat Indonesia mengakhiri puasa gelar yang sudah berlangsung selama 19 tahun.

Sebelum menang di Thomas Cup 2020 ini, Indonesia terakhir kali menang di Thomas Cup 2002 yang berlangsung di Guangzhou, Cina.

Saat itu, Indonesia berhasil menang 3-2 atas Malaysia di partai final untuk merebut gelar Thomas Cup ke-13 dalam sejarah.

Baca Juga:  Paralimpiade Tokyo 2020, Perunggu Sekaligus Rekor Asia

Selepas keberhasilan tersebut, Indonesia tak lagi mampu menjuarai Thomas Cup. Catatan terbaik adalah runner-up di 2010 dan 2016 sebelum akhirnya kembali juara tahun ini.

Sayangnya, dalam upacara penghormatan pemenang, saat Indonesia Raya berkumandang, bendera Merah Putih tak bisa dikibarkan, diganti dengan bendera PBSI. Ini merupakan hukuman bagi Indonesia oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), karena Indonesia dinilai tak patuh soal doping.

Sumber: WBF/PBSI/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari