JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Musim ini berjalan lebih cepat. Begitulah yang dirasakan Jose Mourinho pada musim pertama menukangi Tottenham Hotspur secara penuh. Dia tidak perlu menunggu momen-momen mendekati paro musim. Sebab, Mourinho sudah merasakan tekanan ketika Premier League baru menggulirkan matchweek pertamanya.
Di kandang sendiri, Tottenham Hotspur Stadium, London, Spurs menelan kekalahan pertamanya setelah dipermalukan Everton. Gol semata wayang Everton dicetak striker Dominic Calver-Lewin pada menit ke-55. Bagi The Special One, julukan Mourinho, kekalahan itulah yang merusak rekornya setiap kali menukangi klub pada laga pertama di setiap musim.
Ya, Mourinho tak pernah menelan kekalahan dalam laga pertama awal musim saat menangani delapan klub berbeda dalam dua dekade karirnya. Rekornya sebelas kali menang dan hanya tujuh kali tertahan imbang dalam laga pembuka awal musim. Mou pun langsung meledak-ledak.
"Aku benar-benar tak menyukai timku hari ini. Aku kecewa, sangat-sangat kecewa. Tapi, kami harus bekerja lebih keras lagi,’’ keluh Mourinho, dilansir di laman The Guardian.
Nakhoda 57 tahun itu menganggap skuadnya belum siap menghadapi awal musim Premier League.
Terlebih dalam menerjemahkan gaya permainannya saat menekan balik pertahanan tim lawan. Faktanya, di balik nirgol Hugo Lloris dkk kemarin, ada statistik buruk yang menyertai dengan minimnya tembakan ke gawang Jordan Pickford.
Hanya sembilan tembakan yang dilakukan anak buahnya, berbanding 15 dari The Toffees, julukan Everton. Pelatih dengan koleksi tiga trofi Premier League itu menuding pemainnya malas dalam menyerang.
’’Beberapa pemain masih mempunyai pola pikir yang salah. Itu diperburuk dengan latihan pramusim yang buruk dan kebugaran pemain yang buruk pula,’’ kecam Mourinho yang di musim 2020–2021 ini menargetkan juara bagi The Lilywhites, julukan Spurs.
Dia mencontohkan Matt Doherty, rekrutan barunya dari Wolverhampton Wanderers.
’’Dia (Doherty, red) pemain yang normalnya mampu bermain bagus. Dia tak mempunyai waktu dalam pramusim. Dari liburan, dia langsung bergabung ke timnas. Makanya, hari ini yang aku lihat bukan Doherty biasanya,’’ tutur Mou.
Beda dengan Spurs, pemain-pemain Everton langsung tampil bagus. Salah satunya James Rodriguez, rekrutan baru dari Real Madrid. James Bond from Banfield, julukan James, sukses mengikuti jejak Alexis Sanchez sebagai debutan yang mampu mencatat lima peluang gol. Ketika bertahan, dia mencatat empat intersep, terbanyak dalam skuad Everton.
Cuma, pergerakannya masih dianggap lambat. Meski begitu, Carlo Ancelotti sebagai juru taktik Everton tak merasa kecewa dengan performa James.
’’Kalau aku ingin pemain yang cepat, aku mungkin bakal merekrut Usain Bolt,’’ kelakar Carletto, sapaan akrab Ancelotti.
Yang dia butuhkan dari James adalah kreativitasnya. Satu-satunya pelatih Italiano di Premier League musim ini tersebut langsung menjelaskan soal potensi skuadnya.
’’Kami harus tetap mempertahankan konsistensi permainan dalam laga-laga selanjutnya. Tapi, dari sini kami sudah memperlihatkan bahwa kami bisa bersaing dengan klub mana pun di Premier League,’’ klaim Ancelotti, dilansir laman resmi klub.
Sumber: Jawapos.com
Editor: M Ali Nurman