PRAHA (RIAUPOS.CO) – Siapa yang akan jadi juara dunia MotoGP 2020 kini semakin sulit ditebak setelah Brad Binder juara di Sirkuit Brno, Ceko, Ahad lalu.
Padahal, setelah dua kali juara di Spanyol dan Andalusia, banyak orang yakin Fabio Quartararo sedang merintis jalan untuk menjadi yang terbaik tahun ini. Kondisi ini membuat siapa pun pembalap yang turun di MotoGP 2020 bisa menjadi juara di sirkuit mana pun.
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menganggap MotoGP 2020 bakal lebih sulit ditebak seiring ketidakhadiran Marc Marquez yang selama ini mendominasi.
Pernat menganggap Marquez benar-benar menaikkan level persaingan ke tingkat tinggi. Karena itu ketika Marquez tak ada, MotoGP menjadi lebih sulit ditebak.
"Tidak ada lagi sosok fenomenal, seperti halnya ketika Marquez ada di lintasan. Ketika sosok fenomenal menghilang, semuanya terlihat rata, tidak ada lagi primadona," ujarnya Pernat.
"Kita semua bisa berharap podium yang berbeda dibandingkan biasa. Marquez selama ini benar-benar meningkatkan standar," ucap Pernat dikutip dari GP One.
Marquez memang sangat mendominasi MotoGP lewat raihan enam gelar MotoGP dalam tujuh musim terakhir. Pada musim lalu, Marquez memenangkan 12 seri dan enam kali jadi runner up. Hanya satu kali Marquez gagal finis yaitu MotoGP Amerika Serikat saat ia sebenarnya sudah ada di posisi terdepan.
Dengan kegagalan Marquez meraih poin sejauh ini, nama Marquez bahkan belum benar-benar dihapus sebagai kandidat juara MotoGP 2020.
Marquez masih memberikan ancaman terutama bila melihat kecepatan motornya di MotoGP Spanyol. Di seri tersebut, Marquez bisa dengan mudah mencapai posisi ketiga setelah sempat duduk di peringkat ke-18 sebelum akhirnya mengalami kecelakaan.
Sumber: GP One/CNN/Daily Star
Editor: Hary B Koriun