MADRID (RIAUPOS.CO) – Legenda sepakbola Belanda yang juga legenda Real Madrid dan AC Milan, Clarence Seedorf, mengaku ragu Kylian Mbappe akan gabung ke Madrid musim depan.
Madrid memang begitu ngebet untuk mendatangkan Mbappe dari PSG. Ia dinilai cocok untuk menjadi bagian dari proyek baru klub. Madrid sudah mencoba mendatangkannya sebelumnya. Namun usaha mereka gagal karena PSG enggan melepasnya.
Namun Mbappe diprediksi akan cabut dari PSG pada musim panas 2022 mendatang. Sebab kontraknya di klub tersebut akan berakhir.
Sampai saat ini Kylian Mbappe masih belum menunjukkan tanda ia akan memperpanjang kontraknya di PSG. Jadi kabar kepindahannya ke Madrid pun terus berhembus kencang.
Clarence Seedorf lantas ikut angkat bicara soal kabar kepindahan Mbappe ke Madrid. Ia mengaku ragu pemain Prancis itu akan merapat ke Santiago Bernabeu musim depan.
Kabarnya, tersingkirnya PSG di tangan Madrid dalam 16 besar Liga Champions, membuat tekat mantan pemain AS Monaco tersebut makin kuat untuk peninggalkan Paris. Seperti awal musim lalu, meski mendatangkan Lionel Messi, Mbappe menganggap PSG tak kompetitif di Eropa.
“Saya tidak melihat Mbappe di Madrid,” cetus Seedorf pada Amazon Prime Italia, via Football Italia.
Seedorf kemudian membeberkan apa alasan dirinya ragu melihat Kylian Mbappe bermain di Madrid musim depan. Ia mengatakan sekarang ini Madrid sudah punya amunisi-amunisi hebat di lini serangnya.
Di kedua sisi sayap ada Vinicius Junior dan Marco Asensio. Namun menurut Seedorf masih ada peluang Mbappe bermain di sisi kanan.
“Jika ia bermain di kiri, itu berarti Vinicius harus absen. Di mana ia akan bermain? Di sebelah kanan menggantikan Asensio? Itu kemungkinan," cetusnya.
Lalu bagaimana di pos penyerang tengah? Di Madrid sekarang masih ada Karim Benzema.
Menurut Seedorf, Mbappe tak akan bisa menggantikan Benzema, yang punya etos kerja bagus khususnya saat membantu tim bertahan. Jadi Seedorf merasa Mbappe sepertinya akan lebih cocok gabung klub lain ketimbang Madrid.
“Lihat apa yang dilakukan Benzema malam ini (saat melawan PSG, red). Ia mengerti bahwa tim membutuhkannya, jadi ia datang jauh hingga ke garis bawah pertahanan untuk mendapatkan bola," serunya.
"Mbappe tidak melakukannya. Neymar melakukannya sebagai gantinya, mencoba untuk mendapatkan kembali kendali permainan. Mungkin Mbappe membutuhkan lingkungan lain untuk tumbuh lebih jauh," cetus Seedorf.
Sumber: Marca/Football Italia/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun