LONDON (RIAUPOS.CO) — Kepala pengembangan Global FIFA, Arsene Wenger, sempat bikin geger dunia sepak bola dengan gagasannya menggelar piala dunia dua tahun sekali. Beragam reaksi muncul akibat ide tersebut, tak terkecuali dari dua pelatih top Eropa, yaitu Jurgen Klopp dan Pep Guardiola.
Klopp yang kini menangani Liverpool dengan tegas menolak rencan tersebut. Pelatih asal Jerman ini tak ingin para pesepak bola dikuras tenaganya demi memenuhi ambisi para petinggi FIFA.
"Jika ada piala dunia setiap dua tahun, itu berarti 100 persen akan ada Kejuaraan Eropa setiap dua tahun yang berarti pemain top akan memiliki turnamen setiap musim panas dan mungkin istirahat tiga pekan," kata Klopp.
Klopp menambahkan, rencana FIFA itu hanya untuk mendatangkan lebih banyak uang. "Kami mendapatkan banyak uang, tetapi semua hal yang muncul adalah tentang reformasi, tentang lebih banyak pertandingan," ujar pria berusia 54 tahun itu.
Respons berbeda diberikan Guardiola. Kepala pelatih Manchester City ini setuju dengan gagasan yang dilempar Arsene Wenger itu. Pep menilai gelaran Piala Dunia dua tahun sekali tidak menjadi masalah. Pelatih asal Spanyol ini menerima perdebatan jika ada yang tidak setuju dengan pendapatnya itu.
"Saya selalu senang ketika ide-ide baru diajukan untuk didiskusikan. Anda tidak perlu mengkriminalisasi ide," tutur Guardiola.
"Piala Dunia luar biasa. Ini adalah turnamen terbesar, sebagai penonton, saya selalu menikmatinya. Jika saya bisa melihatnya setiap dua tahun, itu bagus," tambah mantan pelatih Barcelona ini.
Pep menyayangkan sikap pelaku insan sepak bola yang langsung mendiskreditkan ide FIFA ini. Dia ingin adanya sebuah diskusi bersama untuk melihat apa yang sebenarnya diinginkan dari perubahan itu.
"Klub dan liga mempertahankan posisi mereka, FIFA dan UEFA mempertahankan posisi mereka. Itulah mengapa ketika kita berbicara tentang ide sepak bola global, itu konyol karena semua orang hanya menjaga diri mereka sendiri," ujarnya.
Ide untuk mereformasi piala dunia datang dari usulan Federasi Sepak Bola Arab Saudi saat kongres FIFA, Mei lalu. Gagasan itu kemudian dikembangkan oleh Arsene Wenger selaku Direktur Pengembangan Sepak Bola Global FIFA. Hingga kini, rencana tersebut masih menimbulkan banyak perdebatan.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi