LONDON (RIAUPOS.CO) – Sebuah komentar menarik dikeluarkan Jamie Carragher. Legenda Liverpool itu ingin Thomas Tuchel meninggalkan Chelsea dan pindah ke Manchester United (MU) di musim panas nanti.
Chelsea saat ini berada dalam situasi yang sulit. Pasalnya Pemerintah Inggris sepakat membekukan aset Roman Abramovich karena afiliasinya dengan Vladimir Putin.
Dampak sanksi ini cukup besar bagi Chelsea. Mereka berpotensi lumpuh karena tidak bisa menjual tiket pertandingan, merchandise dan tidak boleh mengontrak pemain baru sehingga situasi mereka bakal rumyam.
Carragher menilai dengan situasi Chelsea ini, lebih baik Tuchel menyelamatkan dirinya.
"Tidak ada manajer manapun yang mau untuk bekerja dengan situasi yang tidak menentu seperti yang dialami Chelsea," buka Carragher kepada The Telegraph.
Menurut Carragher, Tuchel lebih baik menyelamatkan karirnya di musim panas nanti. Ia menilai MU bisa jadi pelabuhan karir yang tepat untuknya.
"Jika dia memiliki kesempatan untuk pindah ke klub sebesar MU, maka ia harus mengambilnya. MU bisa memberikannya rasa aman dan juga dukungan yang selalu diidam-idamkan pelatih-pelatih top," jelas mantan bek timnas Inggris itu.
"Memang hanya klub-klub tertentu yang bisa menarik perhatiannya. Namun MU bakal keliru besar jika tidak mencoba merekrutnya, karena ia sosok pelatih yang dibutuhkan mereka," ujar Carragher lagi.
Menurut Carragher, transisi Tuchel ke MU bakal berjalan mulus. Karena ia akan bekerja dengan Ralf Rangnick yang pernah menjadi mentornya di Mainz.
"Ada keuntungan lain bagi Tuchel jika ia pindah ke MU. Karena mentornya, Rangnick, saat ini sedang menangani MU secara sementara. Jika MU ingin menggunakan jasa Rangnick sebagai konsultan dan mereka bertanya siapa manajer yang tepat untuk mereka, lantas siapa yang akan ia telepon?" kata lelaki yang ketika masih bermain terkenal dengan tekel keras ini.
Hingga berita ini diturunkan, Tuchel belum memberikan pernyataan apapun mengenai situasi Chelsea ini. Namun ia sempat mengatakan bahwa ia bakal memberikan yang terbaik bagi Chelsea di tengah-tengah ketidakpastian ini.
Sumber: Telegraph/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun