PRAHA (RIAUPOS.CO) – Kejutan yang dibuat Brad Binder yang menjadi juara MotoGP Ceko 2020 di Sirkuit Brno, Ahad (9/8/2020) membuat banyak orang penasaran. Siapa Binder sebenarnya?
Pemuda asal Afrika Selatan (Afsel) itu hanya butuh tiga balapan untuk merebut kemenangan pertama di MotoGP sebagai pembalap rookie. Binder menang atas Franco Morbidelli di MotoGP Ceko dengan keunggulan 5,266 detik.
Sebagai pembalap, Binder terbilang telat masuk ke kelas MotoGP. Pembalap berjuluk Bradical itu baru masuk MotoGP musim ini di usia 24. Padahal Binder sudah memulai karier Grand Prix dengan tampil di kelas 125 cc pada musim 2011.
Prestasi terbaik Binder adalah merebut gelar juara dunia Moto3 pada musim 2016. Musim lalu Binder menjadi runner-up Moto2 2019 setelah kalah dari Alex Marquez.
Binder memiliki adik, Darryn, yang tampil di Moto3 sejak musim 2015. Binder dan Darryn bersaing di kelas Moto3 pada musim 2015 dan 2016.
Setelah menjadi andalan KTM sejak 2015, Binder akhirnya mendapat kepercayaan tim asal Austria itu di kelas MotoGP musim ini. Butuh tiga balapan bagi Binder untuk membayar kepercayaan KTM.
Start dari posisi tujuh, Binder tampil luar biasa sepanjang balapan MotoGP Ceko. Binder langsung naik ke posisi empat di lap pertama dan akhirnya menang atas Morbidelli.
Menariknya, seperti ditulis CNN, Binder bisa masuk ke MotoGP 2020 berkat Johann Zarco memutuskan pergi dari KTM musim lalu. Zarco hanya mampu finis ketiga di MotoGP Ceko meski meraih pole. Semula Binder diplot masuk tim satelit KTM, Tech3, musim ini.
"Saya tidak bisa berkata-kata, ini impian saya sejak kecil dan saya berhasil mewujudkannya. Terima kasih untuk tim saya, saya tidak tahu apakah saya punya kemampuan untuk menang, tapi mereka memberi yang terbaik. Saya berharap hasil ini sebuah awal bagi saya," ujar Binder usai balapan MotoGP Ceko.
Namun sayangnya, keberhasilan Binder ini –juga Fabio Quartararo di MotoGP Spanyol dan Andalusia– dianggap sebuah kebetulan karena jatuh dan cedera parah yang dialami Marc Marquez.
Di Ceko ini, sebenarnya Marquez sangat ingin turun. Namun karena terjadi kesalahan dalam operasi pemasangan plat di tulang lengan kanannya, membuat dia urung tampil karena harus melakukan operasi ulang.
Legenda balap motor dunia, Wayne Rayne, mengatakan, semua orang harus menghargai jerih-payah pembalap yang tampil di MotoGP ini. Sebab, katanya, ada atau tidak adanya Marquez, semua pembalap harus tetap bekerja keras.
"Tanpa Marquez pun, balapan tetap berarti dan tak kehilangan nilai sakralnya," jelas pembalap asal Amerika Serikat yang kini berada di kursi roda sejak kecelakaan pada tahun 2003 tersebut.
Sumber: Crash/CNN/MotoGP
Editor: Hary B Koriun