Selasa, 17 September 2024

Pembibitan Penting untuk Masa Depan Sepaktakraw Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sepaktakraw Riau yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau diharapkan bisa menghasilkan bibit unggul yang akan menjadi generasi penerus sepaktakraw daerah ini.

Pembibitan harus dilakukan dan tetap menjadi prioritas agar para pemain terbaik terus lahir dan akan menjadi pengganti para pemain senior yang tentu akan kehilangan masa emasnya. Dengan begitu, prestasi yang selama ini didapat bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Edy Natar Nasution, mengatakan hal itu ketika membuka Kejurda Pelajar tersebut di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, Sabtu (9/7/2021). 

Hadir dalam pembukaan itu Kadispora Riau Boby Rachmat, Ketua I KONI Riau Dastrayani Bibra, Ketua PSTI Riau terpilih Rudianto Manurung, Sekum PSTI Riau Amrisal Amir, para pelatih tim PON Riau, para pemain tim PON Riau, dan para ketua dan ofisial PSTI kabupaten/kota.

- Advertisement -
Baca Juga:  Meneror Roman Emperor

Menurut Wagubri, sebagai cabang olahraga khas Melayu, dan Riau selama ini berprestasi di berbagai iven yang diikuti, sangat penting pembibitan terus dilakukan. Menurutnya, jangan sampai Riau tertinggal dengan daerah lain yang belum lama belajar sepaktakraw.

"Kejurda Sepaktakraw Pelajar ini penting untuk pembibitan. Anak-anak yang punya potensi harus dipantau perkembangannya oleh tim PPLP, Sekolah Olahraga, atau PSTI Riau," jelas Edy Natar.

- Advertisement -

Edy Natar berharap para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan sepaktakraw di Riau terus bekerja sama memantau, mengembangkan, dan mempertahankan prestasi sepaktakraw Riau.

"Dari dulu, Riau sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Pemain-pemain terbaik yang membela Indonesia di berbagai iven kejuaraan internasional banyak berasal dari Riau. Hanya Sulawesi Selatan yang menjadi saingan kita sejak dulu," ujar Edy kepada wartawan seusai pembukaan.

Baca Juga:  Ruang Ganti Inter Sunyi Senyap saat Kalah dari Madrid

Kejurda Pelajar ini diikuti 11 kabupaten/kota. Hanya Rokan Hulu (Rohul) yang tak mengirimkan atletnya. Lima daerah mengirimkan tim putra-putrinya, sementara enam daerah hanya mengirimkan salah satunya.

Lima daerah yang mengirimkan putra-putri adalah Pekanbaru, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Bengkalis. Sedangkan Dumai hanya menurunkan tim putri, lalu Kampar, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti hanya mengirimkan tim putra.

Dengan prokes Covid-19 yang ketat, kejuaraan ini memainkan nomor regu putra-putri dan dobel iven putra-putri. Kejuaraan akan berlansung hingga 12 Juli mendatang. 

Laporan/Editor: Hary B Koriun
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Sepaktakraw Riau yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau diharapkan bisa menghasilkan bibit unggul yang akan menjadi generasi penerus sepaktakraw daerah ini.

Pembibitan harus dilakukan dan tetap menjadi prioritas agar para pemain terbaik terus lahir dan akan menjadi pengganti para pemain senior yang tentu akan kehilangan masa emasnya. Dengan begitu, prestasi yang selama ini didapat bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Edy Natar Nasution, mengatakan hal itu ketika membuka Kejurda Pelajar tersebut di GOR Sepaktakraw Purna MTQ, Pekanbaru, Sabtu (9/7/2021). 

Hadir dalam pembukaan itu Kadispora Riau Boby Rachmat, Ketua I KONI Riau Dastrayani Bibra, Ketua PSTI Riau terpilih Rudianto Manurung, Sekum PSTI Riau Amrisal Amir, para pelatih tim PON Riau, para pemain tim PON Riau, dan para ketua dan ofisial PSTI kabupaten/kota.

Baca Juga:  Demi Inter Milan, Romelu Lukaku Bersedia Kehilangan Rp62 Miliar

Menurut Wagubri, sebagai cabang olahraga khas Melayu, dan Riau selama ini berprestasi di berbagai iven yang diikuti, sangat penting pembibitan terus dilakukan. Menurutnya, jangan sampai Riau tertinggal dengan daerah lain yang belum lama belajar sepaktakraw.

"Kejurda Sepaktakraw Pelajar ini penting untuk pembibitan. Anak-anak yang punya potensi harus dipantau perkembangannya oleh tim PPLP, Sekolah Olahraga, atau PSTI Riau," jelas Edy Natar.

Edy Natar berharap para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan sepaktakraw di Riau terus bekerja sama memantau, mengembangkan, dan mempertahankan prestasi sepaktakraw Riau.

"Dari dulu, Riau sangat diperhitungkan di tingkat nasional. Pemain-pemain terbaik yang membela Indonesia di berbagai iven kejuaraan internasional banyak berasal dari Riau. Hanya Sulawesi Selatan yang menjadi saingan kita sejak dulu," ujar Edy kepada wartawan seusai pembukaan.

Baca Juga:  Meneror Roman Emperor

Kejurda Pelajar ini diikuti 11 kabupaten/kota. Hanya Rokan Hulu (Rohul) yang tak mengirimkan atletnya. Lima daerah mengirimkan tim putra-putrinya, sementara enam daerah hanya mengirimkan salah satunya.

Lima daerah yang mengirimkan putra-putri adalah Pekanbaru, Siak, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, dan Bengkalis. Sedangkan Dumai hanya menurunkan tim putri, lalu Kampar, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti hanya mengirimkan tim putra.

Dengan prokes Covid-19 yang ketat, kejuaraan ini memainkan nomor regu putra-putri dan dobel iven putra-putri. Kejuaraan akan berlansung hingga 12 Juli mendatang. 

Laporan/Editor: Hary B Koriun
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari