Selasa, 17 September 2024

Belajar Menjadi “MR COMEBACK”

TURIN (RIAUPOS.CO) — Andrea Pirlo masih ingat rasanya jadi korban comeback 17 musim lalu. Saat itu, Pirlo yang bermain untuk AC Milan disikat oleh Deportivo La Coruna empat gol tanpa balas dalam second leg perempatfinal Liga Champions 2003–2004. Kemenangan 4-1 Rossoneri pada first leg seolah tak berarti.

"Kami seperti lupa caranya bermain dan mereka (Deportivo La Coruna, red) menertawakan kami habis-habisan malam itu," kenang Pirlo di Continassa (markas latihan Juve) malam tadi seperti dilansir Tutto Juve.

Kenangan pahit itu makin menggores lantaran Pirlo lebih sering gagal saat dia tidak mampu membawa klubnya membalikkan ketertinggalan. Dari empat kali berhadapan dengan situasi kalah pada first leg fase knock-out di Liga Champions, hanya sekali dia merasakan kemenangan. Yaitu, dalam semifinal 2006–2007 kontra Manchester United (MU).

Baca Juga:  Reuni Abadi Susul Gado Gado Curva ke Semifinal

Sementara tiga kegagalan dialami saat Rossoneri dieliminasi Bayern Munchen pada semifinal 2005–2006. Lalu, takluk oleh MU dalam 16 besar 2009–2010. Ketika Pirlo kembali harus mengakui keunggulan Bayern di perempat final 2012–2013, dia sudah membela Juventus. Rekam jejak yang tidak bersahabat itulah yang menghantui Pirlo dini hari nanti. Sebab, Juve asuhannya membawa beban kekalahan 1-2 dalam first leg 16 Besar oleh FC Porto (18/2) saat kembali berhadapan di Allianz Stadium (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 03.00 WIB).

- Advertisement -

Kemenangan 1-0 memang bisa mengantarkan Juve melenggang ke perempat final. Tapi, selain tidak mudah mendapatkan skor tersebut, tekanan bisa bertambah seandainya FC Porto bisa mencuri gol lebih dulu.  "Tanpa bermaksud meremehkan kualitas FC Porto, aku masih yakin bisa lepas dari tekanan ini," ucap Pirlo kepada Tuttomercatoweb.

Baca Juga:  Jerman dan Belanda Tidak Perlu Nomor 9

Andai gagal lolos ke perempatfinal, misalnya, L'architetto –julukan Pirlo– juga tidak akan takut kehilangan jabatan. "Aku tidak berpikir penilaian kinerjaku musim ini dari capaian ajang Eropa," tutur pelatih yang sudah mempersembahkan gelar Supercoppa Italiana itu.

- Advertisement -

Pirlo sejatinya bisa berharap dari kontribusi Cristiano Ronaldo untuk menjadi Mr Comeback (begitu yang ditulis media-media Italia terkait situasi Pirlo dini hari nanti). Ronaldo memang berpengalaman dalam membantu Juve untuk membalikkan keadaan.

Dua musim lalu (2018–2019), Ronaldo mencetak tripletta saat Juve membalikkan kekalahan 0-2 oleh Atletico Madrid di 16 Besar Liga Champions. CR7 hanya bermain 21 menit saat Juve membungkam SS Lazio 3-1 di Serie A akhir pekan lalu (7/3). Pirlo, sepertinya, ingin membuat Ronaldo lebih bugar saat bertarung lagi melawan sahabatnya, bek sekaligus kapten FC Porto Pepe.(ren/jpg)

 

TURIN (RIAUPOS.CO) — Andrea Pirlo masih ingat rasanya jadi korban comeback 17 musim lalu. Saat itu, Pirlo yang bermain untuk AC Milan disikat oleh Deportivo La Coruna empat gol tanpa balas dalam second leg perempatfinal Liga Champions 2003–2004. Kemenangan 4-1 Rossoneri pada first leg seolah tak berarti.

"Kami seperti lupa caranya bermain dan mereka (Deportivo La Coruna, red) menertawakan kami habis-habisan malam itu," kenang Pirlo di Continassa (markas latihan Juve) malam tadi seperti dilansir Tutto Juve.

Kenangan pahit itu makin menggores lantaran Pirlo lebih sering gagal saat dia tidak mampu membawa klubnya membalikkan ketertinggalan. Dari empat kali berhadapan dengan situasi kalah pada first leg fase knock-out di Liga Champions, hanya sekali dia merasakan kemenangan. Yaitu, dalam semifinal 2006–2007 kontra Manchester United (MU).

Baca Juga:  Kalahkan MU, Liverpool Semakin Menjauhi Pesaing

Sementara tiga kegagalan dialami saat Rossoneri dieliminasi Bayern Munchen pada semifinal 2005–2006. Lalu, takluk oleh MU dalam 16 besar 2009–2010. Ketika Pirlo kembali harus mengakui keunggulan Bayern di perempat final 2012–2013, dia sudah membela Juventus. Rekam jejak yang tidak bersahabat itulah yang menghantui Pirlo dini hari nanti. Sebab, Juve asuhannya membawa beban kekalahan 1-2 dalam first leg 16 Besar oleh FC Porto (18/2) saat kembali berhadapan di Allianz Stadium (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 03.00 WIB).

Kemenangan 1-0 memang bisa mengantarkan Juve melenggang ke perempat final. Tapi, selain tidak mudah mendapatkan skor tersebut, tekanan bisa bertambah seandainya FC Porto bisa mencuri gol lebih dulu.  "Tanpa bermaksud meremehkan kualitas FC Porto, aku masih yakin bisa lepas dari tekanan ini," ucap Pirlo kepada Tuttomercatoweb.

Baca Juga:  Jerman dan Belanda Tidak Perlu Nomor 9

Andai gagal lolos ke perempatfinal, misalnya, L'architetto –julukan Pirlo– juga tidak akan takut kehilangan jabatan. "Aku tidak berpikir penilaian kinerjaku musim ini dari capaian ajang Eropa," tutur pelatih yang sudah mempersembahkan gelar Supercoppa Italiana itu.

Pirlo sejatinya bisa berharap dari kontribusi Cristiano Ronaldo untuk menjadi Mr Comeback (begitu yang ditulis media-media Italia terkait situasi Pirlo dini hari nanti). Ronaldo memang berpengalaman dalam membantu Juve untuk membalikkan keadaan.

Dua musim lalu (2018–2019), Ronaldo mencetak tripletta saat Juve membalikkan kekalahan 0-2 oleh Atletico Madrid di 16 Besar Liga Champions. CR7 hanya bermain 21 menit saat Juve membungkam SS Lazio 3-1 di Serie A akhir pekan lalu (7/3). Pirlo, sepertinya, ingin membuat Ronaldo lebih bugar saat bertarung lagi melawan sahabatnya, bek sekaligus kapten FC Porto Pepe.(ren/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari