ROMA (RIAUPOS.CO) – AS Roma mengalami kerugian pada kisaran Rp2 triliun. Hal ini diketahui setelah mereka menyusun laporan keuangan. Kondisi ini bisa berpotensi klub ibukota Italia itu mengalami kebangkrutan.
Angka tersebut melesat dari titik yang sama pada tahun lalu. Tahun lalu, mereka hanya menelan kerugian 29,5 juta euro. Itu berarti, kerugian meningkat hampir 100 juta euro.
Menurut laporan keuangan yang dirilis oleh klub, rekor kerugian itu berasal dari kegagalan untuk lolos ke Liga Champions dan pandemi virus corona (Covid-19).
AS Roma kehilangan pemasukan dari tiket dan merchandise karena pandemi corona memaksa kompetisi dihentikan. Kondisi juga tidak akan langsung membaik meski kompetisi akan dilanjutkan lagi. Pasalnya, liga tetap digelar tanpa penonton.
Krisis finansial klub memunculkan rumor, termasuk usulan kepindahan Javier Pastore ke Cina.
Roma, yang masih dimiliki oleh James Pallotta setelah pengambilalihan Dan Friedkin gagal, juga masih punya utang 278,5 juta euro.
Sejak dua tahun lalu, Roma memang terus mencari investor. Pada akhir 2019, mereka melakukan negosiasi dengan Friedkin Group perihal pembelian saham mayoritas klub.
James Pallotta dikabarkan sudah sepakat menjual mayoritas saham klub dengan miliarder asal Amerika Serikat (AS) sekaligus pemilik Friedkin Group, Dan Friedkin.
Pallotta merupakan pebisnis sukses kelahiran Boston, AS. Ia mengakuisisi Roma pada 2012. Ia disebut-sebut sudah berbulan-bulan mencari pembeli potensial. Namun, kabar terbaru negosiasi Pallota dengan Dan Friedkin gagal.
Sumber: Football Italia/Soccerway/Bola/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun