MILAN (RIAUPOS.CO) – Mantan gelandang Inter Milan Wesley Sneijder mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa sejajar dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam karir sepakbolanya. Padahal secara kualitas, eks bintang Timnas Belanda itu merasa setara dengan duo pemain terbaik dunia itu.
Harus diakui, Sneijder memang menjadi pemain kunci ketika Inter Milan meraih treble winner pada 2010 lalu.
Pada tahun yang sama, pria 35 tahun yang juga pernah membela Ajax, Real Madrid dan Galatasaray itu membawa Belanda tampil di partai puncak Piala Dunia 2010. Di final, De Orange kalah dari Spanyol.
Tapi pencapaiannya tahun itu benar-benar fantastis. Ironisnya, bukan dirinya yang memenangkan Ballon d’Or. Penghargaan individu bergengsi itu jatuh ke tangan Lionel Messi yang pada tahun itu hanya meraih gelar juara La Liga bersama Barcelona.
- Advertisement -
Berbicara kepada outlet Italia, Gianluca DiMarzio, Sneijder mengklaim dia bisa berada di golongan elit yang sama dengan Messi dan Ronaldo, tetapi sayangnya semua itu tidak terjadi.
“Saya bisa seperti Messi atau Ronaldo. Saya benar-benar tidak menyukainya,” kata Sneijder yang memutuskan gantung sepatu pada 2019, dengan klub terakhir Al-Gharafa.
Ronaldo dan Messi sendiri mendominasi penghargaan Ballon d’Or lebih dari satu dekade terakhir. Hanya Luka Modric yang sempat menggagu rivalitas mereka pada 2018 lalu.
- Advertisement -
Meski gagal menyamai Ronaldo dan Messi, Sneijder mengaku tetap bangga dengan pencapaiannya sebagai pemain sepak bola profesional.
“Saya menikmati hidup saya, mungkin saya memiliki segelas [anggur] saat makan malam.”
“Leo dan Cristiano berbeda, mereka telah membuat banyak pengorbanan dan itu tidak masalah bagi saya.
“Namun karier saya masih luar biasa,” pungkasnya.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman
MILAN (RIAUPOS.CO) – Mantan gelandang Inter Milan Wesley Sneijder mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa sejajar dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam karir sepakbolanya. Padahal secara kualitas, eks bintang Timnas Belanda itu merasa setara dengan duo pemain terbaik dunia itu.
Harus diakui, Sneijder memang menjadi pemain kunci ketika Inter Milan meraih treble winner pada 2010 lalu.
Pada tahun yang sama, pria 35 tahun yang juga pernah membela Ajax, Real Madrid dan Galatasaray itu membawa Belanda tampil di partai puncak Piala Dunia 2010. Di final, De Orange kalah dari Spanyol.
Tapi pencapaiannya tahun itu benar-benar fantastis. Ironisnya, bukan dirinya yang memenangkan Ballon d’Or. Penghargaan individu bergengsi itu jatuh ke tangan Lionel Messi yang pada tahun itu hanya meraih gelar juara La Liga bersama Barcelona.
Berbicara kepada outlet Italia, Gianluca DiMarzio, Sneijder mengklaim dia bisa berada di golongan elit yang sama dengan Messi dan Ronaldo, tetapi sayangnya semua itu tidak terjadi.
“Saya bisa seperti Messi atau Ronaldo. Saya benar-benar tidak menyukainya,” kata Sneijder yang memutuskan gantung sepatu pada 2019, dengan klub terakhir Al-Gharafa.
Ronaldo dan Messi sendiri mendominasi penghargaan Ballon d’Or lebih dari satu dekade terakhir. Hanya Luka Modric yang sempat menggagu rivalitas mereka pada 2018 lalu.
Meski gagal menyamai Ronaldo dan Messi, Sneijder mengaku tetap bangga dengan pencapaiannya sebagai pemain sepak bola profesional.
“Saya menikmati hidup saya, mungkin saya memiliki segelas [anggur] saat makan malam.”
“Leo dan Cristiano berbeda, mereka telah membuat banyak pengorbanan dan itu tidak masalah bagi saya.
“Namun karier saya masih luar biasa,” pungkasnya.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: E Sulaiman
