Jumat, 22 November 2024

Herman Dzumafo Capek Gonta-ganti Klub

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bulan depan, tepatnya pada 21 Februari, Herman Dzumafo Epandi menapak usia 41 tahun. Meski begitu, belum ada rencana pemain asal Kamerun itu untuk pensiun.

Tawaran untuk bergabung berdatangan di tengah mandeknya kompetisi di Indonesia. Penyerang yang kali pertama merasakan atmosfer sepak bola Indonesia pada 2007 bersama PSPS Pekanbaru itu masih laris manis. Tawaran juga datang dari luar Indonesia.

- Advertisement -

"Tawaran kemarin sempat ada. Satu di Oman dan dua dari sini (klub Indonesia lain)," bebernya saat dihubungi Jawa Pos, Selasa (5/1). Namun, pemain bertinggi 186 sentimeter itu tidak mengungkapkan klub mana saja yang siap menampungnya.

Bagaimana responsnya? Dzumafo menyatakan sudah tidak ingin pindah klub. Selain merasa betah bersama Bhayangkara Solo FC, dia menilai saat ini bukan saatnya lagi untuk berpindah klub. "Sudah capek ganti tim," tuturnya.

Baca Juga:  Taklukkan Betis, Madrid Pimpin Klasemen

Dzumafo memang kerap kali berganti kostum. Di Indonesia, beberapa klub pernah dibelanya. Mulai PSPS Pekanbaru (2007–2012), Arema Indonesia (2012), Persib Bandung (2012–2013), Sriwijaya FC (2013), dan Mitra Kukar (2014).

- Advertisement -

Lalu ada Persegres Gresik United (2014), Persela Lamongan (2016), PSPS Riau (2017), hingga Bhayangkara sejak 2018. Karir hebatnya dirasakan ketika membela PSPS Pekanbaru dengan mencetak 55 gol dari 111 penampilan.

Konsentrasi Dzumafo saat ini adalah menjaga kondisi badan mengingat usianya yang sudah tak muda. Meski sudah bisa dikatakan sebagai pemain uzur, Dzumafo mengaku masih ingin bermain. "Saya harap liga bisa kembali bergulir," ucapnya.

Dzumafo sendiri sadar akan semakin sulitnya menjaga kondisi tubuh agar tetap prima di usianya saat ini. "Memang susah, tapi harus punya motivasi yang luar biasa. Semua bisa gampang kalau kita cinta dengan sepak bola," ujar pemain yang juga pemilik klub Liga 3 asal Riau Pekanbaru United tersebut.

Baca Juga:  PSG Lanjutkan Dominasi

Karena itu, selain rutin latihan setiap hari meski dilakukan sendiri, pemain kelahiran Douala, Kamerun, itu menjaga asupan gizi dengan makanan sehat dan tidur tepat waktu.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bulan depan, tepatnya pada 21 Februari, Herman Dzumafo Epandi menapak usia 41 tahun. Meski begitu, belum ada rencana pemain asal Kamerun itu untuk pensiun.

Tawaran untuk bergabung berdatangan di tengah mandeknya kompetisi di Indonesia. Penyerang yang kali pertama merasakan atmosfer sepak bola Indonesia pada 2007 bersama PSPS Pekanbaru itu masih laris manis. Tawaran juga datang dari luar Indonesia.

- Advertisement -

"Tawaran kemarin sempat ada. Satu di Oman dan dua dari sini (klub Indonesia lain)," bebernya saat dihubungi Jawa Pos, Selasa (5/1). Namun, pemain bertinggi 186 sentimeter itu tidak mengungkapkan klub mana saja yang siap menampungnya.

Bagaimana responsnya? Dzumafo menyatakan sudah tidak ingin pindah klub. Selain merasa betah bersama Bhayangkara Solo FC, dia menilai saat ini bukan saatnya lagi untuk berpindah klub. "Sudah capek ganti tim," tuturnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Andrie TU Soetarno Jadi Caretaker KONI Riau 

Dzumafo memang kerap kali berganti kostum. Di Indonesia, beberapa klub pernah dibelanya. Mulai PSPS Pekanbaru (2007–2012), Arema Indonesia (2012), Persib Bandung (2012–2013), Sriwijaya FC (2013), dan Mitra Kukar (2014).

Lalu ada Persegres Gresik United (2014), Persela Lamongan (2016), PSPS Riau (2017), hingga Bhayangkara sejak 2018. Karir hebatnya dirasakan ketika membela PSPS Pekanbaru dengan mencetak 55 gol dari 111 penampilan.

Konsentrasi Dzumafo saat ini adalah menjaga kondisi badan mengingat usianya yang sudah tak muda. Meski sudah bisa dikatakan sebagai pemain uzur, Dzumafo mengaku masih ingin bermain. "Saya harap liga bisa kembali bergulir," ucapnya.

Dzumafo sendiri sadar akan semakin sulitnya menjaga kondisi tubuh agar tetap prima di usianya saat ini. "Memang susah, tapi harus punya motivasi yang luar biasa. Semua bisa gampang kalau kita cinta dengan sepak bola," ujar pemain yang juga pemilik klub Liga 3 asal Riau Pekanbaru United tersebut.

Baca Juga:  Dispora Sharing ke Menpora terkait Pembinaan Atlet di Riau

Karena itu, selain rutin latihan setiap hari meski dilakukan sendiri, pemain kelahiran Douala, Kamerun, itu menjaga asupan gizi dengan makanan sehat dan tidur tepat waktu.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari