PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 sudah semakin dekat. Untuk itu, Anggota Komisi V DPRD Riau Agung Nugroho yang membidangi olahraga, meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau mempersiapkan atlet yang akan diutus mewakili Bumi Lancang Kuning.
Mengingat PON tahun mendatang dilaksanakan di Papua yang tentunya butuh biaya besar. Jangan sampai ada atlet yang tidak berangkat karena keterbatasan anggaran.
Hal itu diungkapkan Agung setelah melihat langsung kondisi atlet asal Riau, yang saat ini bertanding di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera di Provinsi Bengkulu.
Kata dia, seluruh atlet yang bertanding sangat berbakat dan penuh semangat mengikuti pertandingan.
"Kita ingin cabang olahraga dan atlet benar-benar didanai untuk meningkatkan prestasinya,” ujar Agung kepada Riaupos.co, Rabu (6/11).
Khusus anggaran, ia meminta KONI Riau merincikan anggaran per masing-masing cabang olahraga (cabor). Sehingga, besaran uang pembinaan atlet bisa lebih tepat sasaran dan lebih maksimal.
Dirinya tidak ingin atlet berbakat asal Riau diambil provinsi lain karena kontrak atau uang saku yang dijanjikan lebih besar.
"Pembinaan itu penting, sehingga semua cabor bisa melatih dan mendidik atletnya. Jangan hanya cabor dan atlet yang prestasi aja,” tambahnya.
Ia tidak ingin ada atlet yang hanya dibekali uang saku Rp50 ribu. Seperti yang dialami atlet senam Riau di Kejurnas Pra PON beberapa waktu lalu. Agung berjanji akan memperjuangkan anggaran yang sesuai bagi pembinaan atlet di Riau.
Menurut dia, memang sudah seharusnya para atlet diberikan fasilitas lebih karena sudah berjuang mengharumkan nama daerah.
Laporan: Afiat Ananda
Editor: Firman Agus
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 sudah semakin dekat. Untuk itu, Anggota Komisi V DPRD Riau Agung Nugroho yang membidangi olahraga, meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau mempersiapkan atlet yang akan diutus mewakili Bumi Lancang Kuning.
Mengingat PON tahun mendatang dilaksanakan di Papua yang tentunya butuh biaya besar. Jangan sampai ada atlet yang tidak berangkat karena keterbatasan anggaran.
- Advertisement -
Hal itu diungkapkan Agung setelah melihat langsung kondisi atlet asal Riau, yang saat ini bertanding di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera di Provinsi Bengkulu.
Kata dia, seluruh atlet yang bertanding sangat berbakat dan penuh semangat mengikuti pertandingan.
- Advertisement -
"Kita ingin cabang olahraga dan atlet benar-benar didanai untuk meningkatkan prestasinya,” ujar Agung kepada Riaupos.co, Rabu (6/11).
Khusus anggaran, ia meminta KONI Riau merincikan anggaran per masing-masing cabang olahraga (cabor). Sehingga, besaran uang pembinaan atlet bisa lebih tepat sasaran dan lebih maksimal.
Dirinya tidak ingin atlet berbakat asal Riau diambil provinsi lain karena kontrak atau uang saku yang dijanjikan lebih besar.
"Pembinaan itu penting, sehingga semua cabor bisa melatih dan mendidik atletnya. Jangan hanya cabor dan atlet yang prestasi aja,” tambahnya.
Ia tidak ingin ada atlet yang hanya dibekali uang saku Rp50 ribu. Seperti yang dialami atlet senam Riau di Kejurnas Pra PON beberapa waktu lalu. Agung berjanji akan memperjuangkan anggaran yang sesuai bagi pembinaan atlet di Riau.
Menurut dia, memang sudah seharusnya para atlet diberikan fasilitas lebih karena sudah berjuang mengharumkan nama daerah.
Laporan: Afiat Ananda
Editor: Firman Agus