PALMA (RIAUPOS.CO) – Ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo, menilai Valentino Rossi mengalami perubahan sikap dalam menjalani balapan di MotoGP sejak meninggalnya Marco Simoncelli. Perubahan sikap ini telah membuat Rossi menjalani balapan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Chicho memang diketahui menyebut Rossi sebagai rajanya curang dalam balapan. Ia menilai gaya balap The Doctor selalu agresif hingga sering berbuat curang di lintasan.
Beberapa pembalap telah menjadi korban kecurangan Rossi. Chicho pun menyebutkan beberapa nama yang mengalaminya, seperti Dani Pedrosa, Sete Gibernau, hingga Casey Stoner.
Putranya yang juga pernah bertandem dengan Rossi, yakni Jorge Lorenzo, disebut Chicho pernah menjadi korban. Tetapi, Lorenzo mampu menghadapi aksi Rossi dengan baik sehinga dampak yang didapat tak separah korban-korban lain.
Tetapi, Chicho menilai Rossi mulai menunjukkan perubahan sikap sejak sahabatnya, yakni Marco Simoncelli, meninggal dunia saat menjalani balapan. Simoncelli diketahui meregang nyawa usai mengalami insiden di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 2011.
Usai kejadian itu, Rossi dinilai tak seagresif biasanya dalam menjalani balapan. Sebab, ia menjadi menyadari bahwa ajang balap yang dilakoni memang berbahaya.
"Saat Jorge Lorenzo menjadi pesaingnya, Rossi masih terus mencoba semua jenis strategi untuk menang. Namun, hal itu tidak berhasil," ujar Chicho, sebagaimana dikutip dari Paddock GP, Selasa (6/10/2020).
"Valentino Rossi mulai berubah sejak 23 Oktober 2011 (Simoncelli meninggal dunia, red). Momen itu mungkin membuat Rossi mengerti bahwa MotoGP adalah olahraga berbahaya yang bisa membuat orang kehilangan nyawa," lanjutnya.
Kepergian Simoncelli memang diketahui sangat membuat Rossi terpukul. Untuk menghormati mendiang Simoncelli, Rossi bahkan mendirikan sekolah balap motor bernama VR46 Riders Academy.
Sumber: Paddock GP/CNN/Crash
Editor: Hary B Koriun