JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah semangat komunitas NBA melawan pandemi Covid-19 itu, Brian Windhorst, jurnalis senior ESPN untuk NBA, kemarin malah memberikan bocoran mengejutkan.
Dia mengklaim sumber yang tepercaya di internal pengurus liga mengungkapkan bahwa mulai ada wacana serius untuk menghentikan NBA musim ini.
Jika penghentian itu terjadi, NBA mengikuti langkah yang telah diambil liga basket profesional Tiongkok, CBA. ”Saat ini muncul pesimisme yang sangat besar (untuk melanjutkan liga),” cuitnya di Twitter.
CBA saat ini dihentikan sementara. Pada awalnya, liga bakal dilanjutkan pada 15 April. Namun, izin dari pemerintah belum keluar. Rencananya, CBA kembali diadakan pada Mei.
Sementara itu, tim NBA Sacramento Kings melakukan langkah nyata untuk membantu masyarakat Amerika Serikat (AS), khususnya Negara Bagian California, menanggulangi pandemi Covid-19.
Melalui rilis resmi tim, kemarin mereka mengumumkan mengubah kandang lama tim, yakni Sleep Train Arena, menjadi rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19.
Sleep Train Arena yang dulu bernama Arco Arena merupakan bekas kandang Kings di pentas NBA selama 27 tahun. Tepatnya sejak 1988 sampai 2015. Pada 2016, tim milik pengusaha asal India, Vivek Ranadive, itu resmi pindah ke kandang baru, yaitu Golden 1 Center.
Sejak tidak digunakan Kings, Sleep Train Arena bukan lagi markas reguler tim olahraga. Gedung yang dibangun sejak 1986 tersebut sering kosong dan hanya sesekali menjadi lokasi latihan tim G League yang berasosiasi dengan Kings, yakni Stockton Kings. Namun, seiring dengan berhentinya NBA akibat Covid-19, kompetisi G League pun ikut berhenti.
Ranadive berharap langkah Kings itu bisa membantu pemerintah Negara Bagian California dalam menanggulangi Covid-19 di wilayah tersebut. Pengusaha 62 tahun tersebut menyatakan bahwa itulah bentuk perhatian Kings untuk masyarakat California yang selama ini menjadi bagian keluarga besar Kings.
’’Mewakili seluruh keluarga besar Kings, kami ingin mengatakan bahwa hati kami saat ini bersama seluruh orang yang telah terkena pandemi ini,’’ ujar Ranadive dilansir NBC Sports.
Dia berharap rumah sakit darurat yang berkapasitas 360 tempat tidur itu bisa dimanfaatkan pemerintah negara bagian dalam mengantisipasi lonjakan pasien akibat virus korona jenis baru tersebut.
Selain menyulap bekas markas tim sebagai rumah sakit, dalam rilis yang sama Ranadive menyerahkan bantuan uang USD 250 ribu (Rp 4,1 miliar) kepada organisasi masyarakat setempat untuk digunakan sebagai pelayanan terhadap keluarga yang membutuhkan. Selain itu, mereka memberikan bantuan 100 ribu masker medis kepada badan kesehatan negara bagian.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman