LONDON (RIAUPOS.CO) – Batuk dianggap sebagai pelanggaran berat di Liga Inggris musim depan. Maka, jika ada pemain yang sengaja batuk dan ketahuan wasit atau VAR, maka bisa berakibat buruk bagi sang pemain.
Federasi Sepakbola Inggris (FA) mengeluarkan peraturan baru tersebut di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Peraturan itu dianggap sebagai proteksi agar sang pemain yang bertanding di lapangan benar-benar menghargai kondisi pandemi, termasuk dalam hal ini tingkah lakunya.
Batuk secara sengaja dianggap sebagai pelanggaran serius dalam aturan baru ini. Oleh karena itu, hukuman untuk pemain yang melakukan hal ini bisa diberikan kartu kuning hingga kartu merah.
Regulasi baru ini akan berlaku untuk semua level kompetisi yang bernaung di bawah FA. Mulai dari level Premier League hingga Football League.
Dalam regulasi FA itu disebutkan, wasit harus mengambil tindakan saat seorang pemain dengan sengaja dan dari jarak dekat batuk ke arah wajah pemain lawan atau ofisial pertandingan. Hal itu sesuai Pasal 12 dokumen FA yang termasuk menggunakan bahasa dan/atau gerak tubuh yang ofensif, menghina atau kasar.
"Jika insiden itu tidak cukup parah untuk dikartu merah, peringatan (kartu kuning, red) bisa dikeluarkan wasit untuk perilaku tidak sportif, yang menunjukkan kurangnya respek terhadap permainan," bunyi pernyataan FA seperti dilansir Daily Mail.
Regulasi ini jadi yang terbaru diterapkan oleh FA. Sebelumnya FA sudah lebih dulu melakukan penyesuaian aturan pergantian pemain mengikuti Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB) di musim ini.
Pergantian pemain yang semula hanya bisa dilakukan tiga kali ditambah menjadi lima kali. Namun, pergantian lima pemain ini hanya bisa dilakukan dalam tiga kesempatan.
Regulasi baru ini sudah dijalankan oleh operator kompetisi di Inggris dan beberapa negara lainnya saat liga kembali berjalan di tengah pandemi Covid-19. Namun, belum diketahui apakah Premier League maupun English Football League (EFL) akan kembali menerapkan aturan lima pergantian pemain musim depan.
Sumber: Daily Mail/CNN/Soccerway
Editor: Hary B Koriun