LONDON (RIAUPOS.CO) — Pelatih Manchester City Josep Guardiola, sudah melempar handuk (menyerah) dalam perebutan gelar juara Liga Inggris. Dalam pengakuan Guardiola, target realistis The Citizens-julukan Man City-adalah menyelesaikan Liga Inggris di posisi empat besar.
Sebelum Liga Inggris bergulir, Manchester Biru dan Liverpool dijagokan menjadi kampiun. Akan tetapi, ketika musim bergulir, The Reds –julukan Liverpool– tidak tertahankan dengan meninggalkan Man City maupun klub lain.
Setelah melalui 25 pertandingan, Mohamed Salah dan kawan-kawan mengoleksi 73 angka, unggul 22 poin dari Man City di posisi kedua. Untuk Man City, jangankan menyaingi Liverpool, Sergio Aguero dan kawan-kawan pun hanya unggul dua angka dari Leicester City di tempat ketiga.
"Ya kami jauh (tertinggal jauh dari Liverpool). Liverpool tidak terhentikan dengan meraih banyak poin. Di saat yang bersamaan, kami justru sering membuang-buang poin. Sekarang kami memburu trofi di ajang lain sembari berupaya lolos ke Liga Champions musim depan," kata Guardiola mengutip dari Goal, Senin (3/2).
Meski sudah hampir dipastikan gagal menjadi juara Liga Inggris, Manchester Biru masih berpeluang menjadi kampiun di tiga ajang lainnya, yakni Piala Liga Inggris, Piala FA dan Liga Champions.
Di Liga Champions, Man City akan menghadapi Real Madrid di babak 16 besar. Selanjutnya di Piala Liga Inggris, Riyad Mahrez akan bersua Aston Villa di partai puncak yang digelar pada Ahad (1/3) malam WIB. Bagaimana dengan Piala FA? Langkah mereka sudah tiba di 16 besar dan akan bersua Sheffield Wednesday di babak tersebut.
Pep menyebut kartu merah Oleksandr Zinchenko menjadi penyebab utama kekalahan yang diterima timnya kala bersua Tottenham Hotspur. Sebab, hal tersebut telah mengubah mental para pemain Man City.
Pil pahit memang harus ditelan Man City kala berandang ke markas Tottenham dalam pekan ke-25 Liga Inggris 2019-2020. The Citizen –julukan Man City– dipaksa bermain dengan 10 orang lantaran Zinchenko mendapat kartu kuning kedua dari wasit di pertengahan babak kedua.
Hukuman ini diberikan kepada Zinchenko lantaran menjatuhkan Harry Winks. Berkurangnya kekuatan Man City pun dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tuan rumah. Hanya berselang tiga menit setelah kartu merah Zinchenko, Tottenham berhasil membuka keunggulan lewat gol Stevevn Bergwijn.
Tak berhenti sampai di situ, Tottenham berhasil menggandakan keunggulannya pada menit ke-71 lewat gol Song Heung-min. Hasil tersebut tentu saja sangat disayangkan oleh Guardiola karena target utama untuk meraih kemenangan harus terkubur rapat-rapat.
"Itu (kartu merah Zichenko) adalah poin kunci. Itu sulit secara mental untuk tim. Kami berbicara dengannya untuk berhati-hati pada kartu kuning. Kami bermain untuk memenangkan pertandingan. Saya tidak melihat kurangnya keinginan untuk menang atau kami berada jauh," ujar Guardiola, sebagaimana dikutip dari laman resmi Man City, Senin (3/2).(eca)
Laporan JPG, London