JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy sangat serius menjelang pertandingan melawan Malaysia pada 5 September. Selain mempersiapkan fisik dan strategi, pria asal Skotlandia itu memantau secara langsung permainan lawannya tersebut. Dia menonton langsung pertandingan uji coba Harimau Malaya melawan Jordania pada 30 Agustus di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia.
Ada beberapa bahan yang didapatnya. Salah satunya adalah betapa mengerikannya atmosfer stadion kebanggaan rakyat Malaysia tersebut. Suporter mereka tanpa henti bergemuruh memberikan dukungan. ’’Sangat padat dan sempit, tantangan bagi kami ketika away ke sana,’’ paparnya.
Namun, terkait pertandingan, menurut McMenemy, ada yang berbeda dengan Jordania ketika melawan Malaysia. Jordania terlihat sangat kelelahan saat itu, plus tim yang berbeda ketika mengalahkan Indonesia beberapa waktu lalu dalam uji coba. ’’Malaysia akhirnya mampu memainkan sepak bola berstandar tinggi. Tentu ini jadi tantangan kami melawan Malaysia pada 5 September mendatang,’’ ucapnya.
Dia juga menyadari bahwa Malaysia bakal sering memprovokasi tim besutannya seperti selama ini yang sudah terjadi. Meski unggul kualitas pemain, konsentrasi bermain penggawa Indonesia selalu buyar. Itu terjadi ketika Malaysia berhasil mempermainkan emosi mereka.
Mantan pelatih Bhayangkara FC itu sudah mengantisipasinya. Beberapa cara dilakukan. Salah satunya, menjadikan Andritany Ardhiyasa sebagai kapten. Andritany dianggap bisa melihat jalannya pertandingan dengan baik. Bisa menegur rekannya yang terlihat di luar kontrol karena provokasi lawan. ’’Dia punya pengalaman dan sudah sering bertanding di hadapan banyak suporter. Saya memang suka kapten dari kiper atau bek karena bisa mengoordinasi rekan-rekannya. Kalau pemain tengah, tidak akan konsentrasi untuk itu, sulit,’’ ucapnya.
Pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy sangat serius menjelang pertandingan melawan Malaysia pada 5 September. Selain mempersiapkan fisik dan strategi, pria asal Skotlandia itu memantau secara langsung permainan lawannya tersebut. Dia menonton langsung pertandingan uji coba Harimau Malaya melawan Jordania pada 30 Agustus di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia.
Ada beberapa bahan yang didapatnya. Salah satunya adalah betapa mengerikannya atmosfer stadion kebanggaan rakyat Malaysia tersebut. Suporter mereka tanpa henti bergemuruh memberikan dukungan. ’’Sangat padat dan sempit, tantangan bagi kami ketika away ke sana,’’ paparnya.
Namun, terkait pertandingan, menurut McMenemy, ada yang berbeda dengan Jordania ketika melawan Malaysia. Jordania terlihat sangat kelelahan saat itu, plus tim yang berbeda ketika mengalahkan Indonesia beberapa waktu lalu dalam uji coba. ’’Malaysia akhirnya mampu memainkan sepak bola berstandar tinggi. Tentu ini jadi tantangan kami melawan Malaysia pada 5 September mendatang,’’ ucapnya.
Dia juga menyadari bahwa Malaysia bakal sering memprovokasi tim besutannya seperti selama ini yang sudah terjadi. Meski unggul kualitas pemain, konsentrasi bermain penggawa Indonesia selalu buyar. Itu terjadi ketika Malaysia berhasil mempermainkan emosi mereka.
Mantan pelatih Bhayangkara FC itu sudah mengantisipasinya. Beberapa cara dilakukan. Salah satunya, menjadikan Andritany Ardhiyasa sebagai kapten. Andritany dianggap bisa melihat jalannya pertandingan dengan baik. Bisa menegur rekannya yang terlihat di luar kontrol karena provokasi lawan. ’’Dia punya pengalaman dan sudah sering bertanding di hadapan banyak suporter. Saya memang suka kapten dari kiper atau bek karena bisa mengoordinasi rekan-rekannya. Kalau pemain tengah, tidak akan konsentrasi untuk itu, sulit,’’ ucapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal