SINGAPURA (RIAUPOS.CO) – Penampilan Ricky Kambuaya di Piala AFF 2021 (2020) bersama Timnas Indonesia layak jadi sorotan. Ricky salah satu pemain yang selalu dimainkan pelatih Shin Tae Yong sebagai starter.
Pemain lain yang kerap diandalkan pelatih Korea Selatan tersebut sejak menit awal yang lain adalah Asnawi Mangkualam, Alfeandra Dewangga, dan Witan Sulaiman, dan Rachmat Irianto.
Karier Ricky Kambuaya dimulai dari PSMP Mojokerto, berlanjut ke PSS Sleman, dan kini bersama Persebaya Surabaya. Di Persebaya itu kualitasnya tercium Shin Tae Yong yang memboyongnya ke timnas Indonesia pada tahun ini dan jadi salah satu "pemain kesayangan" di Piala AFF.
Melihat penampilan Ricky yang begitu konsisten sepanjang turnamen, hal itu bisa jadi isyarat mengapa Shin Tae Yong sangat percaya satu posisi di lini tengah diisi pemain 25 tahun tersebut.
Gelandang berdarah Papua itu piawai dalam mengatur serangan Garuda. Kambuaya adalah salah satu motor Indonesia ketika menekan pertahanan lawan.
Setelah menerima bola dari dua gelandang jangkar, baik Rachmat Irianto maupun Alfeandra Dewangga, insting Ricky selalu berjalan apik.
Salah satu kelebihan yang dimiliki Ricky adalah teknik individu. Gol Ramai Rumakiek ke gawang Kamboja adalah hasil individu Kambuaya setelah melewati beberapa pemain lawan.
Ketika lini depan Indonesia kesulitan mencetak gol, Kambuaya bisa muncul dari belakang di kotak penalti lawan dan memberikan ancaman. Itu ditunjukkan Kambuaya saat melawan Singapura.
Pemain kelahiran Sorong, Papua, itu, beberapa kali mengecoh pemain Thailand pada final leg pertama Piala AFF dengan kualitas individunya.
Yang tidak kalah penting dari Kambuaya adalah keputusannya membantu lini pertahanan. Kambuaya bisa jadi orang orang pertama yang memutus serangan lawan.
Saat melawan Singapura di leg pertama, Kambuaya menjegal peluang gol Shawal Anuar di kotak terlarang tanpa menghasilkan penalti.
Kambuaya benar-benar tipikal gelandang box to box yang dibutuhkan Indonesia. Pemain yang selalu bisa menjangkau setiap area ketika diperlukan.
Di luar olah bola yang apik, Kambuaya juga mahir melepaskan umpan terobosan serta mencetak gol.
Berkat gol Kambuaya pada menit ketujuh di final leg kedua harapan Indonesia juara Piala AFF terjaga. Meskipun asa itu sirna ketika pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2.
Mental yang kuat dan fisik yang baik di leg kedua membuat Kambuaya dinobatkan sebagai pemain terbaik laga tersebut. Meski demikian, Kambuaya merendah dengan menyebut itu semua hasil taktik Shin Tae Yong. Itu gelar pemain terbaik pertandingan kedua yang diraih Kambuaya setelah lawan Kamboja.
"Kalau saya pribadi, sejujurnya, saya tidak berpikir menjadi pemain terbaik. Ini berbicara strategi saja dan atas permainan bersama teman-teman," ucap Rikcy yang membuka peluang berkarier di luar negeri.
Dengan wajahnya yang terlihat "sangar" Kambuaya adalah sosok yang tenang dan rendah hati. Itu terlihat di lapangan. Dia akan mendekati lawan yang jatuh dari tekelnya, dan mengulurkan tangannya. Dia juga bukan sosok yang meledak-ledak atau emosional saat dijatuhkan lawan atau merasa keputusan wasit tidak cocok.
Sumber: AFF/PSSI/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun