JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Perempat final turnamen super 300 ternyata masih terlalu berat bagi para pemain Indonesia. Terbukti, mereka kompak menelan kekalahan. Wakil Merah Putih habis. Satu-satunya yang ke semifinal, ganda putri Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta juga gagal ke final.
Ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria E Widjaja termasuk yang mengalami nasib buruk. Berstatus unggulan ketiga, mereka tersingkir oleh pasangan yang levelnya jauh di bawah. Yakni, Wang Chi-lin/Cheng Chi-ya dari Taiwan. Menghadapi lawan yang hanya menduduki peringkat ke-25 di Tap Seac Multisport Pavilion, Makau, kemarin, Hafiz/Gloria kalah 20-22, 26-28.
Pertandingan memang ketat. Tapi, secara teknis seharusnya mereka mampu. Buktinya, saat kali pertama bertemu di German Open Maret lalu, Hafiz/Glo bisa menang mudah 21-14, 21-15 dalam 39 menit. Hasil Wang/Cheng dalam turnamen sepanjang 2019 juga tidak bagus-bagus amat. Berarti, memang Hafiz/Gloria yang sedang menurun.
Pelatih pelatnas ganda campuran Richard Mainaky punya setumpuk evaluasi atas memburuknya performa pasangan Indonesia itu. Pelatih kelahiran Ternate tersebut menggunakan istilah kurang tahan untuk menggambarkan apa yang terjadi pada anak buahnya.
"Hafiz/Gloria itu lebih banyak bertahan, kemudian membalik serangan. Jadi, harus kuat, lebih konsentrasi, dan lebih sabar lagi," kata Richard.
Dibandingkan tahun lalu, Hafiz/Gloria memang menurun tajam musim ini. Pada 2018, mereka masih sempat juara Thailand Open (super 500). Tahun ini, capaian tertinggi mereka hanya sekali menembus final. Yakni, di German Open (super 300). Alhasil, peringkat mereka melorot. Dari posisi ke-6 pada periode Mei–Juli, kini stuck di posisi ke-9.
Untuk mendongkrak prestasi, Richard mendaftarkan Hafiz/Gloria dalam lima turnamen sekaligus tanpa henti. Denmark Open, French Open, dan Macau Open yang sudah dilalui. Pekan depan mereka terjun ke Fuzhou China Open, lalu dilanjut Hongkong Open.
"Mereka harus latihan lebih tekun dan keras lagi," tegas Richard.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi