(RIAUPOS.CO) — Kebobolan tujuh gol dalam dua giornata menunjukkan lini belakang Napoli dalam masalah besar. Usai menang 4-3 atas Fiorentina di giornata perdana (25/8), Ahad (1/9) Partenopei kalah 3-4 oleh Juventus di Allianz Stadium.
Kekalahan 3-4 Napoli di markas si Nyonya Besar itu terasa petaka buat Lorenzo Insigne dkk. Bek dengan market value tertinggi Napoli, Kalidou Koulibaly, salah mengantisipasi free kick penyerang Juventus Paulo Dybala dan masuk ke gawang yang dijaga Alex Meret di menit ke-90+2. Di bursa transfer musim panas tahun ini, Koulibaly ditawar Manchester United sebesar EUR 80 juta (Rp1,25 triliun).
Juventus unggul tiga gol lebih dahulu melalui Danilo (16’), Gonzalo Higuain (19’), dan Cristiano Ronaldo (62’). Sedang Napoli membuat skor imbang lewat Kostas Manolas (66’), Hirving Lozano (68’), dan Giovanni Di Lorenzo (81’).
Allenatore Napoli Carlo Ancelotti kepada Sky Sports Italia berkata sekitar satu jam laga berjalan timnya bermain buruk. Sempat mengimbangi skor menjadi 3-3 tak membuat Ancelotti berbangga pada skuadnya.
“Penampilan kami saja ketika bertemu Fiorentina di laga sebelumnya dan hari ini sama saja. Tak ada perubahan dan masih tetap buruk,” tutur eks pelatih AC Milan tersebut.
Ancelotti pun tak menyalahkan Koulibaly sebagai biang kerok kekalahan timnya. Dalam pandangan pelatih yang tiga kali juara Liga Champions itu keseluruhan individu Napoli yang harus menanggung dosa Koulibaly.
“Kecerobohan lini pertahanan karena kami tidak bermain mati-matian di lapangan dan saling bantu saat ditekan. Juventus punya kualitas untuk keluar dari situasi yang krusial seperti kali ini,” kata Ancelotti.
Sebetulnya kesalahan Koulibaly bukan hanya menciptakan gol bunuh diri. Football Italia menulis jika gol Higuain juga terjadi karena bek Senegal itu terkelabui oleh pemain yang musim lalu dipinjamkan ke Chelsea itu.
Gelandang Juventus Blaise Matuidi yang merangsek ke sisi kanan pertahanan Napoli kemudian mengirim umpan diagonal pendek pada Higuain. El Pipita, julukan Higuain, dengan sekali sentuhan dan berbalik badan secara cepat menipu Koulibaly.
“Koulibaly tak akan pergi bersama timnas pada jeda internasional ini. Sehingga dia bisa fokus menjalani latihan bersama kami dan tentu memperbaiki performa sehingga berada di levelnya,” ucap Ancelotti.
Nah, sebetulnya pertahanan Juventus juga tak sempurna. Kebobolan tiga gol dalam 15 menit menunjukkan rapuhnya kordinasi Leonardo Bonucci dkk. Bek termahal Juventus Matthijs de Ligt yang diberi kesempatan starter ternyata tak bisa mensubstitusi Giorgio Chiellini yang menepi sekitar empat hingga enam bulan karena sobek otot ligamen lutut kanannya.
Kealpaan De Ligt menjaga pemain anyar Napoli Hirving Lozano membuat pemain Meksiko itu menciptakan gol perdananya buat Napoli. Gol ketiga Napoli oleh Di Lorenzo ada jejak kesalahan bek yang dibeli dari Ajax dengan harga EUR 75 juta (Rp1,18 triliun) tersebut.
Dalam wawancara dengan De Telegraaf De Ligt menyatakan Juventus ini merupakan tempat menempa diri sebagus-bagusnya. Kompetisi Serie A yang memiliki talenta individual berteknik tinggi membuatnya dituntut selalu apik.
“(Maurizio) Sarri menuntut agar saya melakukan segala cara di lapangan untuk menjadi yang terbaik di lini belakang. Dan memang saya sedang dalam proses adaptasi namun secara keseluruhan tak ada masalah besar,” ucap De Ligt.
Bek berusia 19 tahun itu mengatakan baik Sarri atau pelatihnya di Ajax Henk ten Cate memiliki filosofi pertahanan yang mirip. Dimana para bek bermain dengan garis tinggi atau melakukan tekanan hingga ke pertahanan lawan.
Soal performa De Ligt yang masih flop kemarin, Bonucci membelanya. Pemain yang hanya semusim bersama AC Milan itu mengatakan pemain cerdik seperti De Ligt akan dengan cepat menempatkan diri bersama tim.
“Dia (De Ligt, red) sudah menunjukkan potensi yang sama saat berkostum Ajax. Sebagai pemain baru dia hanya perlu tambahan waktu beradaptasi dengan sistem permainan tim,” bela Bonucci.(dra/eca)
Laporan JPG, Turin