Kamis, 10 April 2025

 Apriyani Persembahkan Emas untuk Almarhum Ibu dan Kakak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan Greysia Polii,  Apriyani Rahayu, mempersembahkan keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021)  untuk ibu dan kakaknya yang telah meninggal.

"Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," kata Apriyani seperti dilansir dari laman Kemenpora.

Apriyani yang berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara, memang telah ditinggal oleh ibunya pada 2015. Apriyani disebut tak sempat menemani sang ibu di masa-masa akhir hidupnya. Saat itu, Apriyani sedang berlomba di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru. Apriyani turun di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu dan meraih medali perunggu.

Dua tahun setelah itu, barulah Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii yang jauh lebih senior. Dia menyatakan mendapatkan banyak hal positif dengan perempuan yang berjarak usia 10 tahun dengannya tersebut.

Baca Juga:  Greys/Apri Dapat Hunian Baru di Pasir Putih Residences PIK 2

"Saya berpasangan dengan Kak Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.

Sementara Greysia Polii menyatakan masih tak menyangka bisa meraih medali emas Olimpiade. Dia menyatakan, mereka hanya berupaya meraih poin demi poin sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

"Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulutangkis, sejarah untuk indonesia," kata Greysia.

Baca Juga:  Posisi Timnas di Ranking FIFA Dekati Vanuatu 

"Rasanya bercampur-aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan Cina lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia."

Kemenangan tersebut membuat Greysia/Apriyani  tercatat sebagai ganda putri pertama yang meraih medali emas Olimpiade bagi Indonesia. Masa depan Apriyani Rahayu pun masih cukup terbentang luas karena baru berusia 23 tahun. Sedangkan Greysia yang sudah berusia 33 tahun, hingga saat terakhir meraih emas Olimpiade, belum menjelaskan tentang masa depannya.

Sumber: Kemenpora/News/PBSI/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan Greysia Polii,  Apriyani Rahayu, mempersembahkan keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021)  untuk ibu dan kakaknya yang telah meninggal.

"Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," kata Apriyani seperti dilansir dari laman Kemenpora.

Apriyani yang berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara, memang telah ditinggal oleh ibunya pada 2015. Apriyani disebut tak sempat menemani sang ibu di masa-masa akhir hidupnya. Saat itu, Apriyani sedang berlomba di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru. Apriyani turun di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu dan meraih medali perunggu.

Dua tahun setelah itu, barulah Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii yang jauh lebih senior. Dia menyatakan mendapatkan banyak hal positif dengan perempuan yang berjarak usia 10 tahun dengannya tersebut.

Baca Juga:  Lukaku Dua Gol, Inter Permalukan Napoli

"Saya berpasangan dengan Kak Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.

Sementara Greysia Polii menyatakan masih tak menyangka bisa meraih medali emas Olimpiade. Dia menyatakan, mereka hanya berupaya meraih poin demi poin sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

"Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulutangkis, sejarah untuk indonesia," kata Greysia.

Baca Juga:  Atlet Sepatu Roda Anggito Wicaksono Tambah Medali PON untuk Riau

"Rasanya bercampur-aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan Cina lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia."

Kemenangan tersebut membuat Greysia/Apriyani  tercatat sebagai ganda putri pertama yang meraih medali emas Olimpiade bagi Indonesia. Masa depan Apriyani Rahayu pun masih cukup terbentang luas karena baru berusia 23 tahun. Sedangkan Greysia yang sudah berusia 33 tahun, hingga saat terakhir meraih emas Olimpiade, belum menjelaskan tentang masa depannya.

Sumber: Kemenpora/News/PBSI/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

 Apriyani Persembahkan Emas untuk Almarhum Ibu dan Kakak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan Greysia Polii,  Apriyani Rahayu, mempersembahkan keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021)  untuk ibu dan kakaknya yang telah meninggal.

"Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," kata Apriyani seperti dilansir dari laman Kemenpora.

Apriyani yang berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara, memang telah ditinggal oleh ibunya pada 2015. Apriyani disebut tak sempat menemani sang ibu di masa-masa akhir hidupnya. Saat itu, Apriyani sedang berlomba di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru. Apriyani turun di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu dan meraih medali perunggu.

Dua tahun setelah itu, barulah Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii yang jauh lebih senior. Dia menyatakan mendapatkan banyak hal positif dengan perempuan yang berjarak usia 10 tahun dengannya tersebut.

Baca Juga:  Greysia Polii Resmi Gantung Raket, PBSI Siapkan Perpisahan Istimewa

"Saya berpasangan dengan Kak Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.

Sementara Greysia Polii menyatakan masih tak menyangka bisa meraih medali emas Olimpiade. Dia menyatakan, mereka hanya berupaya meraih poin demi poin sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

"Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulutangkis, sejarah untuk indonesia," kata Greysia.

Baca Juga:  Lukaku Dua Gol, Inter Permalukan Napoli

"Rasanya bercampur-aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan Cina lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia."

Kemenangan tersebut membuat Greysia/Apriyani  tercatat sebagai ganda putri pertama yang meraih medali emas Olimpiade bagi Indonesia. Masa depan Apriyani Rahayu pun masih cukup terbentang luas karena baru berusia 23 tahun. Sedangkan Greysia yang sudah berusia 33 tahun, hingga saat terakhir meraih emas Olimpiade, belum menjelaskan tentang masa depannya.

Sumber: Kemenpora/News/PBSI/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan Greysia Polii,  Apriyani Rahayu, mempersembahkan keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021)  untuk ibu dan kakaknya yang telah meninggal.

"Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," kata Apriyani seperti dilansir dari laman Kemenpora.

Apriyani yang berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara, memang telah ditinggal oleh ibunya pada 2015. Apriyani disebut tak sempat menemani sang ibu di masa-masa akhir hidupnya. Saat itu, Apriyani sedang berlomba di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru. Apriyani turun di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu dan meraih medali perunggu.

Dua tahun setelah itu, barulah Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii yang jauh lebih senior. Dia menyatakan mendapatkan banyak hal positif dengan perempuan yang berjarak usia 10 tahun dengannya tersebut.

Baca Juga:  Gary Neville: Tak Ada Perbaikan yang Bisa Instan di Manchester United

"Saya berpasangan dengan Kak Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.

Sementara Greysia Polii menyatakan masih tak menyangka bisa meraih medali emas Olimpiade. Dia menyatakan, mereka hanya berupaya meraih poin demi poin sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

"Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulutangkis, sejarah untuk indonesia," kata Greysia.

Baca Juga:  Greys/Apri Dapat Hunian Baru di Pasir Putih Residences PIK 2

"Rasanya bercampur-aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan Cina lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia."

Kemenangan tersebut membuat Greysia/Apriyani  tercatat sebagai ganda putri pertama yang meraih medali emas Olimpiade bagi Indonesia. Masa depan Apriyani Rahayu pun masih cukup terbentang luas karena baru berusia 23 tahun. Sedangkan Greysia yang sudah berusia 33 tahun, hingga saat terakhir meraih emas Olimpiade, belum menjelaskan tentang masa depannya.

Sumber: Kemenpora/News/PBSI/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari